8 | ALBERIC

153K 8.5K 193
                                    

Jangan lupa vote dan coment
Happy reading

Lebih baik gue yang tersiksa daripada lo, cewek yang gue sayang. Rasanya lebih sakit daripada gue terluka sekalipun

_Alberic_

Setelah itu Lexa pun keluar dari toilet. Saat ia membuka pintu toilet sebuah tamparan menyambutnya. Semua orang yang berkumpul meringis ketakutan.

Beberapa menit yang lalu.

Setelah Lena dibawa ke toilet dan ketiga teman Lena di tahan oleh anak buah Lexa. Leo anak Ragonda yang melihat itupun terhenti, ia baru saja kembali dari ruang guru karena Pak Rojak mengirimkan pesan untuk latohan yang dipimpin oleh Leo. Ia bertanya kelada seseorang yang ada disana.

"Itu kenapa Ed?" tanya Leo kepada temannya.

"Itu pacarnya si bos mau di bully sama Alexa Cs." Jawab Edi.

'Wuih gawat, bencana alam siap dimulai,' batinnya.

Leo mengambil ponselnya untuk menghubungi ketua gengnya, karena Leo di percaya untuk menjaga pacarnya di kelas.

'Hallo ada apa Yo?' sapa di seberang sana.

Leo menggigit tangannya. 'Lena mau dibully Lexa Cs. Dia dibawa _'

Tut tut

Eric memutuskan sambungannya. Leo sangat takut dengan amukan ketuanya.

Disisi lain Eric tengah menggertakan giginya. "Kita masuk ke sekolah, cewek gue dibully!!" Komandonya kepada sahabatnya. Mereka pun kesana dengan membawa motor masing-masing.

Saat mereka telah sampai di dalam sekolah. Semua orang masih berkumpul di lapangan. Suara motor yang di derukan Eric membuat semua menatapnya ketakutan.

Eric datanh dengan wajah memerah menahan amarah.

"MANA CEWEK GUE!!" teriak Eric membuat semuanya menunduk ketakutan.

Leo memberanikan diri untuk menjawab. "Toilet,"

Eric pergi ke toilet diikuti semua orang terutama sahabatnya dan teman Lena. Dari luar toilet Eric mendengar tawa Lexa Cs, Eric mengepalkan tangannya kuat-kuat ia tidak peduli kalau yang membully Lena itu perempuan. Semua orang menatapnya ngeri.

Saat Lexa Cs keluar dari toilet dengan sigap Eric menampar pipinya. Membuat Lexa refleks memegang pipi kirinya. "LO APAIN CEWEK GUE BANGSAT!!" Teriaknya di depan Lexa. Kedua dayang-dayang Lexa bersembunyi di belakangnya.

"DAN KALIAN ANAK RAGONDA!! GUE UDAH PERINTAHIN LO SEMUA JAGA LENA!! KENAPA LO BIARIN DIA DI BULLY OLEH CEWEK BANGSAT!!" Teriaknya dengan wajah memerah. Ia tidak peduli yang di depannya ini cewek, ia tidak peduli.

Farel yang berada di sampingnya mencoba menahan amarah Eric, namun Eric memberi bogeman membuatnya jatuh tersungkur.

"DAN LO LEXA!! INI PERINGATAN TERAKHIR GUE!! JANGAN PERNAH LO MACAM MACAM SAMA CEWEK GUE!!"

Lena yang mendengar samar-samar teriakan diluar berusaha untuk bangun dengan bertumpu pada tembok toilet. Ia berjalan keluar dengan tertatih-tatih karena kakinya yang diinjak dan di tendang oleh Lexa Cs.

Sesampai di depan pintu ia melihat Eric dengan segalah amarahnya. Ia tersenyum setidaknya Eric khawatir dengannya. "Eric udah," ucapnya dengan suara parau membuat semua menatap Lena kaget karena penampilannya.

Setelah itu Lena pun jatuh pingsan.

"Lena!!" Teriak Eric. Begitupun dengan yang lainnya.

Dengan cepat Eric mendorong tubuh Lexa yang menghalangi pintu, dan membuatnya tersungkur. Ia menghampiri Lena dengan wajah khawatir. Ia menepuk-nepuk pipi Lena, menyimpannya diatas pangkuan, tak peduli jika bajunya ikut kotor oleh cat di sekujur tubuh Lena.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang