15 | ALBERIC

130K 7K 113
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy reading

Aku ingin kau tahu bahwa aku pemilik hatimu, penghuni perasaanmu yang baru
__Saylena

Barca kini sudah sampai di depan genbang Sma Darmantara, ia memakai style kuliah jaman-jaman anak muda. Kaos putih dengan jaket bewarna navy, celana jeans hitam dan sneakers putih. Tak lupa rambutnya ia tata dengan rapi.

Barca berjalan melewati lapangan dengan tampangnya yang cool, banyak para kaum hawa yang melihatnya dengan memekik histeris. Barca hanya membalasnya dengan senyuman manisnya membuatnya meleleh seketika.

Saat Barca tengah berjalan di koridor, seseorang menghampirinya dengan jalan lengak-lengok nya. Ia bersama dengan kedua temannya, sama-sama memakai baju yang terbilang sangat ketat, tak lupa dengan rok satu jengkal di atas lutut.

"Hai kamu cari siapa ya?" tanya dengan nada manja seraya memeluk lengan Barca. Barca sebenarnya risi tapi mau bagaimana lagi, dia cewek gak pantes buat dikasarin.

"Cari ruang kepala sekolah." Jawab Barca sekenanya.

"Ouh,"

"Lo tahu Saylena gak?" tanya Barca yang risi dengan tatapan di sekitarnya serta pelukan cewek diaampingnya yang enggan untuk dilepas.

"Buat apa sih cari cabe-cabean gopean itu! Mendingan sama gue lebih baik, cantik, sexy." kesalnya.

"Terus lo itu siapa cewek sok paling baner." Barca menekan kata 'SOK' nya dihadapan cewek itu.

"Gue Alexa cewek primadona di Sma Darmantara." Ucapnya dengan mengangkat kepala angkuh.

"Abang!" Seseorang datang tanpa di temani siapapun. Ia menghampiri Barca yang tersenyum kepadanya. Alexa melihatnya sebal bukan main.

"Kamu kenapa sih malah lihatin cewek murahan kayak dia," kesal Alexa.

"Tahu sok kecakepan juga. Mending kalau cakep lah ini buluk. B-U-L-U-K buluk!" tambah Chintya dengan mengeja ucapannya.

"Emang dia kecentilan juga sih orangnya," tambah Anabelle.

Barca yang sudah emosi karena adik kesayangannya di ejek, sontak Barca menjitak kening Alexa hingga memerah membuat Lexa menatapnya heran. "Kenapa sayang?" tanya Alexa genit.

"Sayang-sayang pala lo peang. Jangan pernah kalian ledek Lena." Lena menghampiri Barca yang kini tengah menatap Lexa kesal.

"Kenapa ini?" tanya Lena bingung.

"Say anterin ke ruang kepala sekolah yuk," Barca berganti mengandeng tangan Lena membuat Lexa sebal setengah mati.

"Anna ambil ponsel cepat potret habis itu kasihin ke Eric sebagai tanda bukti kalau Lena selingkuh," Anna cepat-cepat mengikuti apa yang di perintahkan Lexa.

Barca dan Lena berjalan ke ruang kepala sekolah, sesekali Barca melontarkan kalimat candaan.

"Lena kok gak belajar?" tanya Barca lembut.

"Tadinya Lena mau ke TU ngisi spidol yang kosong, eh ketemu abang di koridor yaudah Lena samperin." Lete tersenyum lebar kearah Barca.

"Sekarang guru Lena dimana? Ngajar gak? Apa freeclass?" tanya Barca.

"Alamak Lena lupa, sekarang pelajaran Bu Kinanti pelajaran sejarah tapi suaranya ngalahin suara kaleng rombeng." Lena menepuk jidatnya.

"Yasudah yuk kekelas abang anterin."

"Tapi bang Lena takut, terus nanti abang ke ruang kepala sekolahnya gimana?" tanya Lena.

"Nih tuh di depan ada pintu ruang kepala sekolah karena bacaan yang ada di depan pintu. Sekarang kekelas Lena yuk! In syaa allah abang inget jalannya." Barca merangkul bahu Lena dan membawanya ke kelas Lena yang kini terlihat sepi.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang