40 | ALBERIC

97.5K 5K 664
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Gue gak akan pergi dari sisi lo, tetapi jika lo terusik dengan kehadiran gue dan lo nyuruh gue, gue akan pergi dari lo. Karena gue rela lo bahagia walau tanpa gue sekalipun
_Saylena

Lena, Aice, Manda dan Yuka kini berada di dalam kamar Lena, mereka memutuskan untuk menginap. Sempat juga mereka pulang untuk mengambil perlengkapan sekolah dan mengganti jadwal dengan yang esok. Manda dan Yuka tengah menonton televisi seraya memakan cemilan yang di tawarkan Lena. Lena dan Aice kini berada di depan kaca dan melihat-lihat make up milik Lena yang baru saja di beli.

"Lena ngapain sih lo harus pake make up segala? Udah cantik juga, tenang kok si Eric gak bakal berpaling ini kalaupun lo gak pake make up," cetus Yuka dengan mata yang terfokus ke layar plasma di depannya.

"Yah kan Lena juga pengen belajar, Lena punya cita-cita buat jadi model, ya kalau model itu harus ber make up." Jelas Lena.

"Cita-cita lo model? Gue gak salah denger nih?" protes Yuka.

"Bukam cita-cita sih, Lena mau usaha sendiri buat jadi model apa kek gitu, apalagi Lena udah kelas sebelas, bentar lagi kelas dua belas, habis itu kuliah kan ada tambahan buat bayar itu." Lena mengambil beberapa kuas alis yang ada di depannya.

"Ouh kalau terserah lo aja Len."

Lena hanya cemberut, sepertinya temannya yang satu itu tidak suka kalau dirinya ber make up. Lena pun menutup box make up membuat Aice menatapnya heran. "Kenapa?"

"Lena gak mood, nanti aja."

×××××

"Anjing!" Eric melempar sebuah jam yang ada di nakasnya hingga hancur berkeping-keping. Melihat pesan dari Thio membuatnya ingin terus memaki laki-laki itu.

Gue tahu yang lo perbuat dengan Binca
Gue bisa lapor ke Lena, dan Lena bakalan jadi milik gue Eric
Thio

Eric hanya bisa menahan amarahnya, kenapa harus selalu Thio yang mengambil apapun milinya, KENAPA?! Eric membalas pesan Thio dengan senyuman miring, ia akan tahu bagaimana marahnya singa jika sudah terusik.

Besok pagi ajak geng lo ke lapangan samping Sma Darmantara, gak datang berarti lo semua PENGECUT!
Alberic

Eric tersenyum senang, karena besok ia akan melampiaskan segala kemarahannya kepada laki-laki yang membuatnya muak. Alberic Kevano benar-benar membenci Thio si perusak segalanya.

Eric mendudukan badannya di sisi ranjang, ia kini selalu memikirkan kejadian sore tadi, kenapa mulutnya ini tidak bisa diajak kerja sama? Ia hanya takut jika Bianca selalu berharap lebih kepadanya, yang ia cintai kini hanya Lena bukan Bianca. Tapi apakah Eric sudah memaafkan Bianca? Tidak, karena perlakuan perempuan itu terhadapnya membuat egonya menolak untuk memaafkan Bianca.

P
Eric gue mau cerita, lo baca apa enggak itu terserah lo, karena gue mau benerin hubungan gue sama lo.
Sebenarnya gue sama Thio itu sahabat dari kelas 1 Sd
-Bianca

Mata Eric membulat saat membaca pesan dari Bianca, kok bisa? Ada apa? Kenapa Bianca tidak cerita dari dulu? Eric tidak mau percaya dulu dengan Bianca saat ini.

Yang waktu itu lo lihat bukan karena Thio yang pacaran sama gue, tapi itu ciuman terakhir dari dia karena dia mau ngelepas gue buat lo
-Bianca

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang