24 | ALBERIC

115K 5.9K 151
                                    

Jangan lupa Vote dan komen
Happy Reading❤

Saat kita bersama aku mampu tersenyum dan karena dirimu aku mampu untuk menangis seperti ini.
Bagaimana bisa aku menjalaninya tanpamu, aku tak bisa tak peduli kapan dan dimana dirimu.
Bahkan jika kita tak mampu untuk bersama kita akan selalu, seperti kita saat ini, tersenyum layaknya bunga mekar, aku akan menjadi musim semi untuk senyummu.

Smile_flowers
Seventeen

Barca, Adam dan Chandra sudah berkumpul di ruang keluarga, tidak ada yang membuka suara sekalipun hingga keheningan yang menjalarinya. Chandra terus menatap Barca dengan map cokelat di genggam kuat olehnya.

"Anakku Barca," tiba-tiba Chandra memeluk Barca, membuat Barca terdia.

"Barca anak saya Chandra," desis Adam.

"Anak anda? Barca anak saya dan saya mempunyai buktinya. Tetapi sebelum saya memberikan bukti tersebut, saya ingin bertanya. Apakah Barca benar-benar anak anda?" tanya Chandra dengan tatapan mengintimidasi.

"I__iya Barca anak saya," jawab Adam, ada nada keraguan disana.

"Tapi jika Barca anak anda mengapa Dna saya dan Barca sama. Jadi Barca adalah anak saya, darah daging saya," pengakuan Chandra membuat Adam dan Barca terdiam.

Adam terdiam, "Barca memang anak anda Chandra,"

"Sebenarnya apa yang terjadi, jelaskan semuanya!" ucap Barca dingin.

Flashback

Seorang suami istri dengan anak lima tahun dan anak yang tengah di gendong sedang berkumpul di suatu rumah yang megah. Ia terus menangis tak henti-henti, karena baru saja dikabarkan perusahaan tersebut telah bangkrut. Seorang istri yang bernama Dara itu terus menangis dengan anak yang berada di gendongannya yang tak lain adalah Eric.

"Saya mohon bantu saya Sarah, Gio, tolong jaga anak saya Barca karena saya tidak mungkin mengurus kedua anak saya disaat saya tengah bangkrut seperti ini,"

"Tapi Dara kenapa tidak kamu coba urus keduanya saja. Mereka pasti sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu." Sarah mengelus rambut Dara.

"Sarah kumohon bantu aku, sekali ini saja," mohon Dara.

Sarah mengangguk, "baiklah tetapi jika saat Barca telah tumbuh besar kamu harus mencarinya ya?"

Dara mengangguk. "Iya"

Dara menyerahkan seorang anak yang berumur dua tahun kepada Sarah. Dara tersenyum.

"Namanya Barca Archandra Darmantara," jelas Dara.

"Tapi aku tidak mungkin memberi nama keluarganya dengan keluargamu, karena Barca pasti akan cepat tahu siapa nama keluarga aslinya," saran Sarah.

"Baiklah jadikan namanya Barca Archandra saja. Kalau begitu terima kasih Sarah. Saya pamit, assalamuallaikum," Dara pergi dengan suaminya yang sedari tadi diam di depan rumah.

"Waalaikumsallam,"

Beberapa hari itu Sarah dan Gio selalu mengurus Barca hingga saat ini Barca berusia lima tahun. Sarah dan Gio akan dipindahtugaskan keluar negeri. Mereka bingung akam menitipkan kepada siapa anak dari Dara dan Chandra itu. Hingga ia teringat dengan salah satu sahabat karibnya.

"Selamat datang Sarah, Gio, ada apa kalian kesini?" tanya Rina.

"Saya ingin menitipkan anak yang berusia lima tahun ini," ungkap Gio to the point.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang