30 | ALBERIC

100K 5.1K 161
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Gue bisa apa yang lo rasain. Saat lo kesakitan atau saat lo bahagia. Lo harus tahu sebejat-bejatnya gue, kalau masalah hati gue paling setia. Jadi please jangan buat gue membenci cinta
_Alberic

Bangsat
-Alberic

Eric membanting ponselnya ke dinding kamarnya, membuatnya rusak tak berbentuk. Hari ini Eric memang berada dikamarnya sendirian, ia sedang asyik bermain game, moodnya bagus, tetapi gara-gara foto dari Lexa membuat moodnya hancur seperti ponsel itu.

Eric mengganti pakaiannya dengan kaos, celana jeans dan jaket kesayangannya yang sudah di Lena berikan. Eric terus menggeram kesal, ia mengambil kunci motor diatas nakas. Saat menuruni tangga, kedua orangtua Eric yang sedang bersantai menatap anaknya heran.

"Eric, kamu mau kemana?" tanya Chandra.

"Eric ada urusan sebentar." Jawabnya dingin. Kedua orangtua yang mendengar nada bicara Eric semakin bingung.

Eric mengambil motornya di garasi dan menaikinya. Ia pun melajukan motornya membela jalanan ibukota. Eric memacu motornya dengan kecepatan yang tinggi, tidak peduli dengan sumpah serapah dari orang lain. Saat ini tujuan Eric adalah warung belakang sekolahnya.

Sesampainya disana, keadannya lumayan ramai. Banyak temannya kumpul disana termasuk sahabatnya. Eric menendang apapun yang ada dihadapannya, hingga salah satu sahabatnya berteriak kearahnya.

"Eric, lo kenapa?!" teriak Frans.

Eric menghampiri mereka dengan wajah yang sudah memerah. Eric ingin melampiaskan amarahnya, tapi kepada siapa?

"Eric, lo kenapa?" ulang Frans.

"Diam njing!" umpat Eric.

Eric duduk disamping Jo yang tengah asyik dengan makanannya.

"Semua cewek sama aja ya, murahan." Ucapan Eric membuat semua mata yang ada di pos itu menatapnya heran.

"Kok lo gitu sih, gak semua kok. Buktinya si Len-" ucapan Jo dipotong Eric.

"Dia cewek murahan," desis Eric.

"Lo tau darimana dia cewek murahan?" kini Farel membuka suaranya.

"Lexa," jawab Eric cepat.

"Hahahaha lo percaya gitu sama si Lexa?" Arie tertawa.

"Si Lexa kayak gitu karena dia ngebet pengen pacaran sama lo." tambah Deval.

"Iya tuh," Frans membenarkan.

"Si Lexa kirim foto si Lena meluk cowok." Eric menghembuskan nafasnya kasar.

"Alah waktu itu dia kirim foto aja ternyata abangnya si Lena," kekeh Deval.

"Lo cemburu," tanya Mike.

"Malah ditanya. Ya pasti cemburu lah, gue aja yang punya bejibun cewek kalau yang satu selingkuh bakalan cemburu." Arie menimpuk Mike dengan bungkus kuaci.

"Itu mah elo," kesal Mike.

"Terus sekarang lo mau ngapain?" tanya Jo.

"Mau samperin Lena sama cowok bangsat itu," jawab Eric seadanya.

"Udah minta alamatnya sama si Lexa? Kan itu foto dari si Lexa." Tanya Frans.

"Udah gue banting hpnya." Eric menghembuskan nafasnya. Sekarang emosinya mulai mereda sedikit demi sedikit.

"Gue pinjam ponsel lo," Eric memintanya kepada Jo.

"Jangan dibanting." Pesan Jo.

"Kalo kebanting nanti gue ganti. Lo tinggal pilih aja gue bayarin." Dengus Eric.

ALBERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang