Jangan lupa vote dan komen
Happy readingJangan membuat hati menangis, karena suatu hari nanti hati lo yang bakal menangis. Jangan membuat hati tersakiti karena suatu saat nanti hati lo akan ada yang menyakiti. Jangan menganggap hati ini seperti kapas yang lo tiup untuk pergi begitu saja. Tapi beranggapanlah hati itu seperti vas, yang bila jatuh tidak akan kembali sempurna seperti semula
-SaylenaSaat Lena akan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap ke party Bianca, sebuah notifikasi masuk ke ponsel Lena, terpaksa Lena harus melihatnya terlebih dahulu apakah itu penting atau tidak. Pesan yang terkirim ada sebuah foto dari seseorang yang sangat tidak menyukainya, darimana ia mendapatkan nomor ponselnya? Itulah pertanyaan Lena.
Lena membuka foto tersebut, dan saat itu juga pertahanan Lena seakan runtuh, air mata Lena bahkan tak terbendung lagi, tubuhnya meluruh ke atas lantai. Hatinya hancur sehancur hancurnya. Apakah memang benar 'mereka' yang ada di foto tersebut.
Eric main di belakang lo, mampus
Makannya jadi cewek jangan kegatelan
-AlexaYa Alexa yang mengirimnya. Seorang laki-laki yang Lena cintai dan seorang perempuan yang sudah Lena percaya berciuman di sebuah taman tanpa sepengetahuannya. Bahkan Lena saja yang pacarnya, hanya sekadar memeluk saja tidak lebih. Air mata Lena luruh, dan sekarang Lena hanya terdiam menatap kosong.
Ting
Notifikasi masuk lagi ke ponsel Lena, dan itu dari Aice, ia juga mengirim sebuah foto yang lagi-lagi membuat hati Lena bagai ditikam belati. Eric yang mengacak rambut Bianca dan tertawa bersama, disaat dimana waktu ia ditingalkan di mall sendirian, dan ia pulang bersama Thio yang kebetulan ada disana. Dan Lena tidak mood untuk membalas pesan itu.
Maaf Lena, gue gak bermaksud bikin lo sakit hati. Gue cuma mau ngasih tahu kalau kelakuan Eric seperti ini jika di belakang lo
-AiceJadi Eric lebih memilih Bianca daripada dirinya. Lena juga pasti sadar jika dirinya itu tidak mempunyai apa-apa. Dan saat di pesta, Lena akan meminta penjelasan kepada Eric mengenai foto-foto yang dikirim oleh Lexa dan Aice.
×××××
Kini Lena berada di sebuah taman yang di sewa ayah Bianca untuk mengadakan pesta karena tidak mungkin Bianca mengadakan pesta di apartemennya. Lena menunggu ketiga sahabatnya, hingga tak lama mereka pun datang dengan pakaian yang terlihat mewah.
Aice hanya menunduk. "Gue minta maaf Lena," cicit Aice.
"Gak apa-apa kok, sekarang Lena mau minta penjelasannya kepada Eric," Lena tersenyum tipis membuat Aice makin merasa bersalah.
Mereka masuk ke taman tersebut, disana sudah sangat ramai, dan yang membuat Lena tidak mau melihatnya adalah saat Eric memeluk pinggang Bianca dengan pakaian sama-sama bewarna maroon. Memang seperti sepasang kekasih.
"Sabar ya lo, nanti kita samperin mereka." Lena mengangguki saran Manda.
"Tapi Lena gak mau sampai putus sama Eric, Lena sayang banget sama Eric," rengek Lena pelan.
"Tapi Lena, lo itu cewek cantik masih banyak kok cowok yang mau pacaran sama lo," kini Yuka yang berucap.
"Lena maunya Eric," keukeuh Lena.
Setelah itu Yuka menarik mereka ke tempat makanan, Lena menatap enggan makanan yang kini ada banyak di depan matanya. Lena tidak bernafsu, fikiran Lena tidak ada disini. Lena selalu memikirkan Eric dan Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBERIC
Teen Fiction[SELESAI]✔ 🔥BOOK_1 [ALBERIC]🔥 🔥BOOK_2 [LENRIC]🔥 Lena senantiasa mengikuti alur kisa cintanya bersama seorang remaja lelaki yang bernama Alberic Kevano Darmantara, ia sudah terlanjur percaya dan cinta kepada Eric. Bahkan sekalipun Eric berbohong...