PART 22

64 7 0
                                    

"Murid Baru "


Pagi itu dikelas Dafa kedatangan murid baru yang bernama Joya. Terlihat dari penampilannya sudah tentu dia anak orang kaya. Namun di balik itu semua dia memiliki sifat sombong.

Waktu istirahat Joya sedang asyik berdandan. Ya Joya termasuk orang yang suka berdandan dan selalu peduli dengan penampilannya, beda hal nya dengan Naya. Meski tak dandan Naya tetap terlihat cantik alami.

Tiba-tiba Kevin pun mengagetkan Joya, dan membuat Joya kaget yang membuat lipstik tercoreng mengenai pipinya.

"Lu ngga liat apa kalau gue lagi dandan," bentak Joya.

"Uppss santai dong cantik, masa orang secantik kamu bisa marah? ntar cantiknya hilang loh," rayu Kevin dan tersenyum sumringah kepada Joya.

"Apa-apaan sih lu, gue ngga akan mempan di rayu sama lu," ketus Joya. "Lebih baik lu pergi aja deh, daripada gangguin gue," lanjut Joya.

"Hhmm ya udah deh kalau gitu gue pergi," jawab Kevin yang kemudian berjalan mundur meninggalkan Joya.

Tak lama setelah Joya mengusir Kevin, Dafa masuk ke kelas. Melihat hal itu, Joya langsung ngebenerin rambutnya yang kemudian mengahampiri Dafa.

"Hai Daf...," sapa Joya dengan melambaikan tangannya.

"Eh iya jo...," kata-kata Dafa terhenti, karena dia sedikit lupa dengan nama anak baru itu.

"Joya Daf," sambung Joya dengan tersenyum.

"Nah iya Joya, sorry gue lupa nama lu," jawab Dafa lagi.

"Kok lu bisa tahu nama gue?" tanya Dafa.

"Siapa sih yang ngga kenal sama lu, secara lu cowok yang paling cakep disekolah ini. Lagian sebelum gue pindah ke sekolah ini gue juga udah tahu lu dari teman-teman gue," ujar Joya yang langsung duduk di sebelah Dafa.

"Ah lu bisa aja," ujar Dafa.

"Beneran kok Daf, gue ngga bohong," jawab Joya sambil memegang pundak Dafa dan menatap mata Dafa, melihat Joya yang seperti itu membuat Dafa sedikit menghindar dari Joya.

"Oh iya, gue boleh minta tolong ngga sama lu?" tanya Joya.

"Minta tolong apa Joy?" tanya Dafa balik.

"Lu mau ngga nemenin gue ke kantin, habisnya gue udah laper banget," kata Joya sambil memegang perutnya.

"Duh gimana ya Joy, bukannya gue ngga mau tapi gue ada uru--" Joya langsung ememtong pembicaraan Dafa.

"Please Daf, kali ini aja," kata Joya dengan memohon. "Abis gue cuma kenal sama lu doang." Joya sedikit menunjukkan muka melas kepada Dafa, sehingga membuat cowok itu ngga tega melihatnya.

"Hmm iya deh gue temenin," ujar Dafa akhirnya.

"Duh makasih banget ya Daf," kata Joya yang secara spontan memegang tangan Dafa. Dengan sepersekian detik saja Dafa langsung menjauhkan tangannya dari Joya.

Saat berjalan menuju kantin, tak segan Joya langsung memegang tangan Dafa yang membuat Dafa sedikit kaget. Dafa berusaha melepaskan tangan Joya, tapi Joya malah tambah erat memegang tangan Dafa, membuat Dafa sulit untuk melepaskan tangannya. Dari kejauhan Naya pun melihat Dafa lagi bergandengan sama cewek lain, melihat hal itu Naya langsung berlari menuju kelas. Padahal sebelumnya dia ingin ke kantin bersama Vira, setelah melihat hal itu nafsu makannya langsung hilang.

"Nay, kamu mau kemana? Bukannya tadi kamu bilang udah lapar banget ya?" tanya Vira di kejauhan.

"Itu anak kenapa sih?" gerutu Vira.

Because Of You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang