PART 23

64 4 0
                                    

"Bukan kemewahan yang mereka mau, perhatian dan kasih sayang saja sudah lebih dari cukup"


Setelah ujian pertengahan semester SMA PERTIWI diliburkan selama tiga hari. Pagi itu Naya pergi ke pasar dengan mengendarai sepedanya untuk membeli keperluan dapur. Saat perjalanan pulang Naya melihat ada mobil yang melaju kencang dari arah timur. Saat itu Naya mengendarai sepedanya yang berlawanan arah, karena biasanya di tempat itu memang jarang kendaraan yang lewat. Dia melihat mobil itu makin lama makin ke pinggir dan mengarah kepadanya. Karena takut ketabrak Naya langsung merebahkan sepedanya. Melihat hal itu sang pemilik mobil pun langsung memberhentikan mobilnya dan keluar dari mobilnya itu. Naya yang tadinya terjatuh merintih kesakitan karena kakinya lecet.

"Itu orang ngga bisa bawa mobil apa? Udah tahu jalan sepi begini, dia malah mengarahkan mobilnya kepinggir," celoteh Naya.

Dia tidak mengetahui kalau ternyata orang yang mengendarai mobil tersebut sudah berada tepat didepannya.

"Sorry ya gara-gara saya kamu jadi jatuh," ujar cowok tersebut yang bernama Dimas.

"Mmm iya," gumam Naya tanpa melihat ke arah Dimas.

"Tadi Hp saya terjatuh saat nyetir, karena itu saya berusaha mengambilnya. Tanpa di sadari, ternyata saya hampir menabrak kamu," jelas Dimas.

"Iya ngga apa-apa, aku kira tadi Mas ngga bisa nyetir," sindir Naya.

"Wah kaki kamu lecet , biar saya anterin kerumah sakit ya?" ujar Dimas saat melihat kaki Naya berdarah.

"Oh ngga usah, nanti biar aku obatin di rumah aja," jawab Naya dengan menolak tawaran Dimas.

"Kalau kamu ngga mau dibawa kerumah sakit, biar saya yang obatin ya, kebetulan saya juga bawa obat-obatan," tawar Dimas.

"Ngga usah Mas."

"Jangan menolak, nanti saya merasa bersalah." Kata Dimas yang kemudian langsung mengambil obat-obatan di dalam mobilnya.

"Mas ini dokter ya?" tanya Naya saat Dimas mengobati lukanya.

"Emang kenapa?" tanya Dimas balik.

"Dilihat dari gerak-gerik Mas sih, Mas ini seorang dokter," terka Naya.

"Iya, saya baru lulus dari salah satu Fakultas Kedokteran di Australia," jawab nya. "Oh iya, kita belum kenalan nih, kenalkan nama saya Dimas," kata Dimas sambil mengulurkan tangannya.

"Namaku Naya," balas Naya dengan membalas uluran tangan Dimas.

"Kamu masih sekolah?" tanya Dimas.

"Iya Mas," jawab Naya singkat.

"Kelas berapa?" tanya Dimas lagi.

"Kelas XI Mas."

"Oh gitu, emang kamu sekolah dimana?" tanya Dimas lagi. "Aduh maaf ya, saya jadi banyak nanya gini," kata Dimas yang merasa tidak enak.

"Oh iya ngga apa-apa Mas. Aku sekolah di SMA PERTIWI," jawab Naya sambil tersenyum.

"Oh... SMA PERTIWI...," kata Dimas yang diiringi anggukan.

"Iya Mas, emang kenapa?" tanya Naya penasaran.

"Ngga apa-apa kok," jawab Dimas tersenyum. "Oh iya, luka kamu sudah selesai diperban nih," kata Dimas.

"Iya mas, makasih ya udah diobatin," kata Naya dengan menebarkan senyum manis dibibirnya itu yang membuat Dimas pangling dengan keanggunan dan kecantikannya.

Because Of You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang