"Lebih Indah"
Keesokan harinya di sekolah, Dafa langsung menemui Naya yang saat itu sedang asyik bercerita dengan Vira di lantai atas sekolah mereka. Keberadaan Naya dan Vira diketahui oleh Dafa setelah bertanya dari beberapa orang teman sekelasnya Naya.
Melihat kedatangan Dafa, membuat Naya sedikit kaget. Apalagi saat Dafa langsung menghampirinya dan langsung memegang tangan Naya.
"Nay aku mau minta maaf ya soal kemaren."
"Iya kak, sebelum kamu minta maaf aku juga udah maafin kok," jawab Naya sambil tersenyum.
Saking senangnya Dafa langsung memeluk Naya.
"Ehhmm ehhmm," dehem Vira. "Pelukannya ngga di depan gue bisa kali ya," ledek Vira. Ngga enak loh kalau nanti ada yang lihat, apalagi ketahuan sama guru," ujar Vira dengan sedikit serius.
"Ga enak dilihat sama orang apa lu nya yang ngga enak lihat kita," ledek Dafa yang diikuti tawanya.
"Ah songong lu kak," timpal Vira. "Nay belain aku...," rengek Vira namun dalam keadaan bercanda.
"Cup... cup... cup...," belai Naya.
"Yang Jones mah tetap aja gini, cuma bisa lihat orang pacaran doang," lanjut Vira dengan memasang muka melas.
Dafa dan Naya pun tertawa setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut temannya itu.
"Ya udah kalau gitu ntar kita cariin pacar deh buat lu Vir... ya kan Nay?" kata Dafa yang kemudian melirik ke arah Naya meminta persetujuan.
"Nah iya, ntar kita cariin deh cowok buat kamu," lanjut Naya sambil senyam senyum.
"Kaya ngga laku aja ya gue, pakai dicariin cowok segala," jawab Vira sambil menghembuskan nafas panjang.
Ucapan Vira membuat Naya dan Dafa tertawa geli, sampai-sampai Naya memegang perutnya. Vira pun juga ikutan tertawa.
"Oh iya, besok kita main yuk Nay," ajak Dafa.
"Kemana kak?" tanya Naya penasaran.
"Udah kamu tenang aja kalau soal tempat mah biar aku yang atur, ntar malam biar aku bbm kamu," ucap Dafa dengan tersenyum.
"Gue ngga diajak nih...," sindir Vira yang sedari tadi mendengar perbincangan kedua sijoli tersebut.
"Maaf ya Vir, maaf... banget... untuk kali ini kita perginya berdua dulu ya?" kata Dafa sambil nyengir.
"Kok kalian gitu sih, masa sahabat sendiri ngga di ajak?" kata Vira dengan memelas.
"Jangan sedih gitu dong sahabatku yang paling cantik dan baik hati... ntar kan kita bisa main di lain waktu," bujuk Naya sambil memeluk sahabatnya itu.
"Apa Nay, tadi kamu bilang apa? Kamu bilang aku cantik? Aduuhh pegang tangan aku Nay, takutnya nanti aku terbang," kata Vira yang merasa sangat tersanjung dengan pujian yang dilontarkan Naya. "Ya udah, karena kamu udah bilang aku cantik, jadi kalian aku bolehin deh pergi berdua," lanjut Vira. Naya dan Dafa hanya tersenyum melihat tingkah laku Vira yang seperti itu.
"Oh iya kan besok sekolah, emang kalian bolos?" tanya Vira akhirnya setelah persekian detik tak ada suara.
"Kan besok tanggal merah sayangku... cintaku...," ujar Naya yang ikutan lebay. Biasanya kamu selalu update deh kalau ada tanggal merah."
"Eh iya aku lupa," sambil menepuk jidatnya yang jenong. "Ini nih Nay, mungkin karena faktor ngejomblo," jawab Vira sambil nyengir. Mendengar hal itu Naya dan Dafa hanya bisa tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You (End)
Teen FictionGue pernah suka sama lu, gue rasa itu bukan cinta tapi hanya sekedar suka