Ch 20: Risalah Persaudaraan

6.4K 539 19
                                    


"Udah Baikkan Mas?"

"Alhamdulillah, sudah." ujar Dimas.

"Yakin?"

"Kalau kamu mau ngerawat aku lagi.. ya gak pa apa.. aku akan pura-pura sakit." ujarnya, tertawa.

Melihat Dimas bisa tertawa lepas. Aku rasa dia sudah benar-benar sembuh. Mungkin kemarin malam, dia sakit karena hawa kecapean.

"Maaf ya udah membuat kamu begadang. Pakai acara cuci-cuci lagi.. Sebagai ucapan terima kasih.. mintalah sesuatu?!" tawar Dimas.

"Hmm, apa yah?" aku berpikir keras. Kira-kira apa yah.. sesuatu yang mahal dan bernilai.

"Ciee, Kakak udah balikan?" tiba-tiba Gilang sudah berdiri di belakangku, membuyarkan permintaan yang hampir saja akan terbesit di pikiranku.

Lengkap dengan seragam sekolahnya, Gilang menghampiriku yang sedang mengobrol dengan Dimas di pagar pembatas rumah kami. Ia tersenyum jail melihatku dan Dimas, secara bergiliran.

"Kamu itu ngomong apa? Lagian sejak kapan kita jadian."

"Oh, jadi Kakak mau jadian?!" pekik Gilang

"..." Dimas menanggapinya dengan tertawa.

"Gilang!" aku mengambil ancang-ancang hendak meng-getok kepalanya.

"Kaburr.."

Layaknya Tom and Jerry, aku berputar-putar mengejar Gilang di halaman rumah. Hingga aku melihat tali sepatu yang di gunakan Gilang belumlah terikat, dan..

BRUKK

"Hahaha," aku tertawa melihat adik kecilku tersandung tali sepatunya sendiri. Untungnya dia terjatuh di tanah berumput.

"KAKAKK!"

«««AD3»»»


"Bagaimana.. caranya dua hati bisa menyatu?"

Dina menghentikan acara makan siangnya, "Cara dua hati bisa menyatu?" beonya.

"Kemnapah Al, cimtha muh-

"Telan dulu tuh makanan, baru ngomong." ujar Dina, menatap Hendi jijik.

Hendi menelan bakso yang menjadi santapan siangnya, "Cinta kamu bertepuk sebelah tangan?"

"Ini bukan masalah cinta yang seperti itu." ujarku.

"Jadi Gosip itu benar?" tanya Dina.

"..."

"Sepertinya begitu, Nyonyah Hera jadian sama Papah Dimas." jawab Hendi.

"..."

"Jadi, hati Nyonya dan hati Papah.. bersatu.." Dina membentuk tanda love dengan ujung jari-jarinya.

"..."

"Pasangan yang menarik bukan?"

"..."

"Yang satu wanita karir.. yang satu family man.. "

"..."

"Aku jadi penasan dengan kelanjutan kisah cinta mereka."

Brakk

"Sebenarnya kalian ini kawan atau lawan sih?!" tanyaku, sebel.

Hendi dan Dina saling pandang, "Kenapa sih Al, kamu kan gak mau sama Duren itu."

"Berita di akun gosip itu hanya HOAX." ujarku sambil melanjutkan acara makan.

"Ja-jadi kamu beneran mencari tau tentang kebenaran berita itu?!" pekik Dina.

Antara Duren dan Durjana©[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang