Mau tidur teringat padamu
Mau makan teringat padamu
Mau apapun teringat padamu
Kekasihku ...Kemana pun ada bayanganmu
Dimana pun ada bayanganmu
Di semua waktuku ada bayangmu
Kekasihku ...
Author POVLatunan lagu menggema di suatu kamar dengan cahaya remang-remang. Tidak, bukan karena listrik padam. Bukan juga penghuni menunggak dan petugas mencabut hak listriknya. Melainkan penghuni kamar tersebut enggan menghidupkan lampu kamarnya. Ia lebih suka membiarkan cahaya bulan menyinari kamar sumpek miliknya.
"Ku menangis, menangis ku karna rindu ... ku bersedih, sedihku karena rindu ..." Dengan galaunya si penghuni kamar menyanyikan lagu Evie Tamala yang berjudul, Aku Rindu Padamu. Lengkap dengan mimik wajah kusut dan suram.
Apa yang sebenarnya yang dia lakukan?
Gadis bernama Alia tersebut duduk memeluk lututnya, diatas bangku yang menghadap keluar jendela. Matanya tak lepas menatap bagunan yang di sajikan jendela kamarnya. Sebuah rumah yang gelap, tak berpenghuni.
Sesekali ia mengela napas—berat. Sebuah gantungan kunci terbuat dari kayu di gengamnya kuat. Benda yang tak pernah lepas menemani kesedihannya.
Tanpa di ketahui si penghuni kamar. Tiga pasang mata mengintip di balik pintu. Menatap heran gadis yang akhir-akhir ini berpenapilan kacau, rambut berantakan, tidak pernah ganti baju dan tidak juga pernah mandi, layaknya orang gila.
"Luar biasa. Alia yang selalu marah jika Abi memutar musik dangdut, sekarang jadi—"
"Memutar lagu tersebut tujuh hari lamanya." lanjut bocah yang ikut mengintip.
"...."
"Bagus, lain kali Abi mau ajak Alia nonton dangdutan bareng, ah."
Plakk
"Awas ajah kalau Abi pergi kesana ngajak Alia!" seru seorang ibu-ibu, melotot.
"Berarti kalau pergi sendirian boleh kan?"
Jewer
"Aww, ampun Mih..." rintihnya, pelan. Berlalu menjauhi pintu, mengikuti tarikan telinga dari istri tercintanya.
"Dasar orang tua kekanak-kanakan...!" ujar bocah yang masih setia memperhatikan kakaknya.
.
.
.
Merasa bosan memperhatikan kakaknya. Bocah berumur sembilan tahunan itu memutuskan untuk masuk. Menghampiri kakak semata wayangnya."Kak." panggilnya.
"...."
"Kak!" panggilnya lagi.
"Hn."
"Kakak, aku illfil dengar lagu dangdut yang kakak putar berulang-ulang."
"Kamu gak bisa tidur yah ... maafkan kakak." ujar Alia pelan, beranjak mematikan speaker kecil miliknya.
Ckrek. Hening.
"...." Gilang menelan ludah, horor. Seumur-umur baru kali ini ia melihat kakak perempuannya menjadi—sangat—kalem.
Aku merindukan kakak yang ... brutalisme. Batin Gilang.
"Kak,"
"Hmm." jawab Alia sekedarnya.
Jika terus begini, aku bisa ikut gila. Apa aku bilang sejujurnya aja yah. Batin Gilang lagi.
"Kak!"
"Hmm."
"Aku ganteng gak?" Kalimat tak berbobot akhirnya meluncur begitu saja dari bibir bocah pencinta anime Naruto.
Di balik cahaya yang minim, Gilang bisa melihat kakaknya tersenyum kecil. Menghapirinya yang duduk di tepi kasur dan mulai mengelus rambut hitam tebalnya—sayang.
"Adik kakak pastilah ... paling tampan. Setelah..."
"Setelah siapa kak?" tanya Gilang, gregetan dengan tingkah kakaknya yang mirip karakter 'ibu' di film horor.
"Setelah ... seseorang yang pergi meninggalkan kakak ... seorang diri." ujar Alia datar.
"...." Gilang menelan ludah, pahit.
Aku tidak tidak sanggup lagi. Batinnya.
Peluk
"Kak, vercahya samah akuh ... semua akan indah pada waktunya." Gilang mengelus rambut sang kakak yang dipeluknya. Seperti seorang abang kepada adik kecilnya.
Gilang beranjak, "Tidur yang nyenyak kak."
«««ADDD»»»
"Huaaa, Mih, Bih ... Gilang gak sanggup lagi." Gilang menidurkan kepalanya di pangkuan ibunya yang sendang duduk di sofa.
"...."
"Gilang gak kuat ngeliat kakak kayak orang gila ..." adunya, "percepat saja."
"Gimana bi?" tanya Umi pada Abi yang duduk di sebelahnya.
Abi berpikir sejenak, "Sebaiknya kita percepat, Abi gak tega melihat anak gadis Abi satu-satunya menderita."
"...." Umi mengangguk, setuju.
Senin selasa ngakunya kuliah ... Rabu kamis alasannya kerja ... Jum'at sabtu sampai—
"Bisa gak sih ... ringtone-nya di ganti." keluh Umi, yang di balas cengiran oleh si pelaku.
"Pucuk di cina, wulan pun tiba." Abi bergegas menjawab panggilan masuk di ponselnya.
"...."
"Waalaikumsalam."
"...."
"Percepat saja."
"...."
"Besok."
"...."
"Hmm, tidak masalah ..."
.
.
.
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/138536948-288-k934878.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Duren dan Durjana©[TAMAT]
Humor#15 in Humor (07/05/2018) #20 in Humor (04/05/2018) #23 in Humor (02/05/2018) Orang bilang Cinta Pertama itu sulit untuk dilupakan, terlalu Spesial. Hal tersebut juga dialami Alia, seorang gadis manis yang sulit move on dari Sang Cinta Pertama dan s...