15. Kakak-Adek?

7K 534 32
                                    

Warning: absurd, gaje parah, abal-abal, ancur, buntu ide, gomenasai, dll.
.


.
Enjoy it!
.
.

"Ya setidaknya kita masih bersama," ujar Dimas tersenyum kecil, "aku kaget loh, ternyata kamu jago bela diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya setidaknya kita masih bersama," ujar Dimas tersenyum kecil, "aku kaget loh, ternyata kamu jago bela diri."

"Hehe, aku sempat belajar waktu kecil, tapi berhenti dan mulai lagi saat SMA," jelasku, "Mas-nya lebih jago, belajar dari mana Mas?"

"Dari dulu,"

"...." rolling eyes.

"Kamu ... deket ya, sama Aris?" tanya Dimas tiba-tiba membahas mantan.

"Emm, begitu lah."

"Maaf ya, aku ngintip kalian waktu malam itu." ujarnya.

Jadi itu dia ... Kasih tau gak yah?

"Aris ..."

"Mantan kamu?" tebaknya.

"Dia cinta pertamaku." ujarku lirih.

"Apa kamu sudah tau alasan Aris menikahi Irma?" tanya Dimas, aku mengangguk meng-iya-kan.

"Apa kalian akan ... kembali bersama?" lanjutnya pelan.

Aku terdiam sejenak, "Mungkin ... entahlah."

"Cinta pertama emang sulit untuk dilupakan." ia menerawang menenatap langit malam, "aku juga tidak bisa melupakan cinta pertamaku."

"Ibunya Andre." tebakku, menyebut istri pertamanya.

"Bukan." ia menatapku, "dulu aku bertemu seorang anak perempuan saat aku kuliah, aku jatuh cinta pada pandangan pertama."

"Hmm"

"Tapi aku tidak tau namanya,"

"Seperti apa kejadiannya ..."

"Dia membantuku melawan preman seorang diri, lalu setelah itu dia pergi begitu saja," ujar Dimas kecewa, "dia terlihat lucu dan menggemaskan, aku jatuh cinta padanya ... dan mulai saat itu aku tertarik belajar ilmu beladiri, berharap bisa bertemu dia di suatu perguruan." lanjutnya tersenyum manis.

"Sudah pernah bertemu?"

"Enggak ... itu sudah lama sekali, sekitar empat belas tahun lalu. Mungkin, sekarang dia sudah berkeluarga." ujarnya sedih bercampur rindu.

"Ini beneran Mas, lama banget ... Kok masih cinta."

"Aku sendiri juga heran, wajahnya saja aku sudah lupa-lupa ingat." ujarnya.

"Seumuran Mas?!"

"Ah, itu, enggak ..." jawabnya gak jelas, "kamu pergi bersama siapa hari sabtu lusa?" tanyanya lagi.

"Hendi," jawabku, yang memang sudah janjian akan pergi bareng ke acara Bu Hera.

"Hm, aku tadinya ingin ngajak kamu, hemat BBM gitu."

Antara Duren dan Durjana©[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang