[PART 23 - ENDING HANYA FOLLOWERS YANG BISA BACA. MAU BACA? FOLLOW DULU YA! THANKS :) ]
Hour by hour, minute by minute
I got mad love for you and you know it
I would never leave you on your own
I just want you to know
You'll always be my Day 1(Honne - Day 1)
*****
AKHTAR
Tubuhku seketika membeku menemukan Sky tiba-tiba berdiri tepat di hadapanku. Sorot matanya menyiratkan kemarah, kecewa serta perasaan cemuru luar biasa dengan apa yang dia temukan. Aku jadi merasa sangat bersalah padanya. Baiklah ini memang salahku, harusnya aku tidak sebodoh itu mengiyakan saat Bu Aya mengajak untuk pergi ke Mall selepas mengajar sore ini. Dia beralasan ingin membeli hadiah untuk ulang tahun Ayahnya dan membutuhkan saranku sebagai pria untuk memilih. Aku pikir sekalian saja, toh, aku memang ada niat pergi ke Mall untuk membelikan hadiah kepada istriku tercinta.
Alhasil aku pergi begitu saja bersama Bu Aya dengan mobil berbeda. Hingga aku lupa bahwa Sky sedang berada di kampus, kemungkinan besar dia pasti akan menemukanku pergi bersama bu Aya. Bodohnya insting kuatnya itu berhasil menemukanku di dalam Mall sebesar ini. Mengepungku seolah aku baru saja keluar bersama dengan selingkuhanku.
"Sky ...," panggilku lirih.
Tatapan kami bertemu beberapa saat, tapi dengan cepat Sky membuang muka. Perhatiannya tertuju pada Bu Aya. Dia memamerkan senyum sopan di wajahnya, seperti mengatakan bahwa dia baik-baik saja di depanku. Dasar wanita! "Saya hanya menyapa saja, Pak Akhtar dan Bu Aya. Selamat bersenang-senang."
Tanganku berusaha menggapai tangan Sky, tapi dengan cepat dia menghindar. Buru-buru dia berbalik, kemudian berjalan cepat menjauhiku, meninggalkan Adisti sendirian. Aku berdecak pelan tanpa sadar, sel-sel otakku yang sempat membeku seketika aktif kembali. Demi Tuhan, aku mulai khawatir dengannya.
"Pak Akhtar," sebuah suara diikuti dengan sentuhan pada bahuku menyentakku pelan. Kepalaku refleks menoleh. Bu Aya menunjukkan ekspresi kebingungan. Hanya saja dia mencoba untuk tidak terpengaruh. "Ayo kita lanjutkan belanjanya."
Buru-buru aku menggeleng cepat. Perhatianku kemudian beralih pada Adisti yang masih berdiri tidak jauh dari kami. Kepala gadis itu menggeleng tidak percaya karena melihatku masih berdiri di sini dan belum berlari mencari keberadaan istriku. "Saya mau susulin Sky dulu. Adisti, tolong temani bu Aya."
Tanpa menunggu persetujuan keduanya, kakiku mulai bergerak cepat, sedikit berlari menyusuri jalan yang Sky lalui tadi. Kali ini aku benar-benar membuka kedua mata hanya untuk mencari tahu di mana istriku berada. Dia bisa berada di mana saja di dalam toko-toko yang berjajar atau bahkan tidak dimanapun.
Hingga tatapanku jatuh pada seorang gadis yang tengah berdiri sendirian di depan etalase toko bayi. Celana jeans dan kemeja biru laut kebesarannya serta rambutnya yang dia urai terlihat begitu indah di mataku. Senyumku merekah tanpa sadar saat akhirnya menemukan Sky ku ada di sana. Tidak peduli dengan nafasku yang mulai tersengal, aku kembali berlari mendekatinya. Kedua tanganku dengan cepat meraih kedua bahunya untuk kupeluk dari belakang, tidak peduli di mana kami berada. Aku benar-benar lega sudah menemukannya.
"Sky ...."
*****
"Lepasin!" desisan pelan disertai dengan hentakan pada tanganku berhasil membuat hatiku mencelos.
Aku benar-benar terkejut dengan reaksi Sky padaku. Mataku berusaha untuk menatapnya, tapi lagi-lagi Sky memilih untuk membuang muka. Dia benar-benar marah sepertinya. Dengan cepat kepalaku celingukan mencari tempat yang lebih privasi untuk berbicara berdua. Saat menemukan sebuah lorong kecil menuju ke lift, tanganku segera meraih tangan Sky yang kemudian kutarik pelan menuju ke tempat yang ku maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call You Home
Romance[#334 in Romance 7 Februari 2018] Alesha Skylin Atmaja berharap hidupnya akan normal-normal saja. Dia tidak iri seperti teman-temannya yang selalu menggunjingkan Patricia karena berhasil berpacaran dengan Pak Akhtar, Dosen muda dan tampan di kampus...