I wasn't expecting
But who am I to tell fate where it's supposed to go with it
Don't you blink you might miss it
See we got a right to just love it or leave it
You find it and keep it
Cause it ain't every day you get the chance to say
Oh, this is how it starts, lightning strikes the heart
It goes off like a gun, brighter than the sun
Oh, we could be the stars, falling from the sky
Shining how we want, brighter than the sun(Colbie Caillat - Brighter Than The Sun)
*****
SKYLIN
Ciuman mas Akhtar yang tiba-tiba itu berhasil membuat tubuhku menegang dan juga kaku luar biasa. Meskipun aku sudah mengatisipasi apa yang pria itu inginkan setelah pertanyaannya terlontar, tapi tetap saja aku tak sesiap itu. Tapi, reaksi indraku saat ciuman itu terasa adalah memejamkan kedua mataku dan mulai menikmati bibirnya.
Awalnya hanya kecupan-kecupan kecil, tapi kemudian mas Akhtar mulai meningkatkan intensitas ciumannya. Naluri liar di dalam diriku mulai bekerja dengan sendirinya. Kedua tanganku perlahan melingkari lehernya dan mulai membalas ciuman darinya. Dia terasa semakin bersemangat hingga aku hampir kehabisan nafas dibuatnya.
Sejenak dia menghentikan aksinya. Kami berdua saling bertatapan satu sama lain tanpa bersuara dan digantikan oleh suara nafas yang menderu. Aku memanfaatkan situasi ini untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Tapi ternyata mas Akhtar lebih tertarik untuk kembali membungkam mulutku dengan mulutnya, tak memedulikanku yang belum selesai memenuhi kebutuhan oksigen di dalam paru-paru.
Tiba-tiba aku merasakan kedua tangan mas Akhtar meraba pelan pantatku dan menariknya hingga aku sedikit terangkat dari kursi. Tak beberapa lama pantatku kembali menduduki sesuatu hanya saja rasanya berbeda, sedikit lebih keras. Ketika aku menyadari bahwa kini tubuhku berada di pangkuan mas Akhtar, hawa panas seolah menjalari seluruh bagian tubuhku.
Kami terus berpangutan, hingga aku kembali merasakan tubuhku melayang dengan dua tangan kuat mas Akhtar menahan berat badanku. Kedua tungkai kakiku melingkari pinggulnya untuk memudahkan tubuhku menempel erat padanya. Aku tidak tahu pria ini begitu kuat, mengingat berat badanku yang melebihi rata-rata IMT. Tapi aku seolah tak peduli dan lebih memilih menikmatinya.
Terdengar suara pelan pintu terbuka, disusul dengan bantingan pintu setelahnya. Kami masih saling berciuman hingga aku merasakan sanggahan tangan mas Akhtar terlepas dan juga jatuhnya tubuhku ke atas tempat tidur secara perlahan. Pungguku terasa sedikit sakit tatkala mas Akhtar melakukannya, tapi hal itu malah membuat binatang liar di dalam diriku semakin bersemangat membalas ciumannya. Hingga, tanpa sengaja aku merasakan sesuatu yang keras menyentuh perutku dan aku tahu benar mas Akhtar tak mungkin mengenakan sabuk saat ini. Jadi benda apakah itu?
Tiba-tiba Pria itu melepaskan panggutan kami, tapi tidak tatapan dalam dan penuh gairah miliknya. Nafasnya masih menderu, dan kali ini aku benar-benar tahu sesuatu apa yang keras itu. Wajahku seketika merona dan kurasa pria itu sadar akan perubahan ekspresi wajahku. Dan kurasa dia juga tahu benar ke arah mana mataku tertuju sekarang. Mataku tanpa tahu malu terus menatap tonjolan di celananya. Seharusnya aku berpaling dan kembali menatap matanya, tapi sayangnya mata ini tak bisa berhenti menatap benda itu. Dan isi kepalaku juga seolah kosong. Semua lumpuh begitu saja.
"Sky," panggilan pelan dengan suara serak penuh hasrat itu membuat bulu kudukku berdiri.
Mata ini berusaha beralih dan menatap lurus matanya. Dia tersenyum lebar bersamaan itu pula kedua tangannya mulai melepaskan kancing piyamanya satu persatu, begitu pelan seperti adegan erotis di film-film barat. Begitu menggoda dan juga panas, sepertinya besok aku akan melapor kepada petugas apartemen mengenai AC kamar yang tiba-tiba saja rusak. Panas sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/123485561-288-k933597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Call You Home
Romance[#334 in Romance 7 Februari 2018] Alesha Skylin Atmaja berharap hidupnya akan normal-normal saja. Dia tidak iri seperti teman-temannya yang selalu menggunjingkan Patricia karena berhasil berpacaran dengan Pak Akhtar, Dosen muda dan tampan di kampus...