Tujuh Belas

866 28 0
                                    

Jam istirahat,seperti biasa aku duduk disamping Rianti kami ngobrol ringan bersama beberapa siswi dari kelas kami. Aku sedang menikmati es jeruk ku saat Ayu duduk bersama Nia,mulai cerita yang sedikit bikin sesak hatiku.

"Eh aku baru dapet kado dari Satria nih. Barusan Alika yang kasih,Satria titipin ke Alika. Bagus kan ?"

Dia menunjukan kalung perak dengan liontin berhuruf A,aku sama Rianti saling pandang. Emang anak cewek dikelasku kurang respect sama Ayu,kami udah paham kalo dia tukang bohong. Rianti menyikutku,aku nggak peduli,kupingku panas.

"bagus kan ? Kata Satria ini kado spesial buat aku nih ada kartu ucapanya juga"

Kartu ucapannya pun digilir kesana kemari lalu tiba ditangan Rianti. Rianti menyodorkan padaku.

selamat ulangtahun Ayu. Segala doa terindah untukmu

dari
Satria

Udah gitu aja dan aku yakin 100% ini bukan tulisan Satria soalnya rapi banget kaya tulisan cewek.
Percaya nggak percaya,aku jadi dongkol,mood ku berantakan lagi gara gara ini.

Aku harus tanya sama Satria tapi nanti.

Kartu ucapannya pun digilir kesana kemari lalu tiba ditangan Rianti. Rianti menyodorkan padaku.

Hari ini aku ada rapat MPK*majelis permusyawaratan kelas* dan dapat dipastikan pulangnya sore banget.

"Fe...gimana ?"

"aku belum tanya Satria Ri,kalo misalnya beneran Satria yang ngasih aku dongkol banget"

"haha sabar Fe,belum tentu juga Satria yang kasih"

"tau lah Ri aku usdah BT banget"

🍁 🍁 🍁 🍁

"dek" suara ibu di pintu kamar.

"iya bu"

"kamu ditanyain tante Nita katanya nggak pernah telfon kamu ya ?"

Ibu lalu duduk disampingku,memperhatikanku yang masih asik bermain game di notebook.

"ah iya bu,adek lupa telfon"

"besok kamu telfon ya dek,tante Nita kangen tau"

"ah.. Iya bu adek lupa"

Oh iya kamu gimana sama Reynal? Dia udah jarang kesini"

"Ya gitulah bu"

"ya udah lah dek,mungkin kalian nggak jodoh. Pacaran jangan serius serius amat kalian masih kecil,jalan kamu masih panjang. Nggak usah sedih ya sayang,patah satu tumbuh seribu"

Aku tersenyum,ibu memebelai rambutku pelan. Rasanya kok gimana ya,ibu emang the best nggak pernah ngelarang aku ini itu kecuali yang nggak baik,selalu ngasih saran yang lebih jos daripada MTGW lebih super.

 Rasanya kok gimana ya,ibu emang the best nggak pernah ngelarang aku ini itu kecuali yang nggak baik,selalu ngasih saran yang lebih jos daripada MTGW lebih super

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KEDUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang