Tiga Puluh Tujuh

763 23 0
                                    

Aku sudah pulang sekolah,sudah ganti baju terus sekarang aku lagi nemenin ibu,ibu lagi ngerawat tanamanya di belakang rumah sayur sayuran yang ditanam dipoliback. Beneran aku cuma liatin aja,sebenernya tadi aku bntuin tapi gara gara aku liat cacing yang menggeliat bikin parno,aku jijik liat cacing.

Bel rumah bunyi,sepertinya Satria sudah sampai.

"bukain itu dek"

Aku mengangguk lalu bergegas menuju pintu. Aku tarik nafas dulu.

"hai"
"asalamualaikum By"

"wa'alaikumsalam Sat. Masuk Sat,eh itu sama siapa ?"

"oh iya aku sama temen By"

Satria menepuk bahu temannya itu "kenalin ini......"

"loh kamu Fe"

"eh....Yayan"

Kami berdua tertawa,Satria terlihat bingung.

"kamu apa kabar Yan,long time no see. Eh ayo duduk dulu deh,aku bikinin minum dulu ya"

Aku kembali dengan nampan yang berisi dua cangkir teh hangat dan beberapa cemilan.

"By kamu udah kenal Yayan ?" tanya Satria begitu aku duduk.

Aku menangguk,Yayan terdiam.

"kok bisa"

"bisa dong ya kan Yan ? Kita kan liburan bareng di Bandung,mamih apa kabar Yan ?"

"baik Fe,alhamdulillah"

Aku tersenyum mengingat betapa cerewetnya mamaih Yayan,tapi orangnya asyik kok.

🍁🍁🍁🍁🍁


Sekuat tenaga aku menahan tangisku dan pura pura tersenyum,sakit,sungguh.

Sekarang kami sudah berada dirumah Tania,memberinya kejutan sesuai sekenario Satria. Kini mataku semakin sembab mendengar doa tulus yang sedang Satria panjatkan untuk Tania. Hatiku sakit. Mereka terlihat bahagia,sedangkan aku ? Ah

sudah tak perlu dibahas.


"Put....please jemput aku,please" bunyi sms ku untuk Putra.


Ponselku berdering.


"iya halo Beb,sebentar ya aku pamit dulu"


Aku menoleh.


"maaf ya aku nggak bisa lama,Putra udah didepan. Aku pulang dulu ya. Tania selamat ulang tahun ya"


Aku bergegas menuju pintu rumah Tania mengantarku sampai

ambang pintu "kak Fe hati hati ya,makasih kak"


Aku mengangguk,bergegas naik ke jok belakang motor Putra. Melambaikan tanganku sekali lagi.

Saat motor Putra meninggalkan halaman airmataku lolos tak bisa ku bendung lagi. Doa tulus yang dipanjatkan Satria menyadarkanku,sebesar apa rasa yang Satria untuk Tania dan aku ? Aku hanya benalu.

Triple Up yeye
Selamat membaca salam sayang dari By 😘

KEDUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang