Tiga Puluh Delapan

945 20 0
                                    


Aku sedang melamun. Seperti biasa memandang hujan yang syahdu dari balik jendela. Menikmati anugrah Tuhan satu ini,yang sejuk mengguyur gersangnya bumi,mengobati dahaga.

Aku hembuskan nafas berat,pandanganku gusar pada tiap rintik hujan jatuh menghujam bumi.

🎶🎶 Tak pernah aku mengerti

Apa yang kini ku rasakan

Kegelisahan hatiku saat ini 🎶🎶

Aku tersenyum menoleh ke arah Putra,dia seperti memainkan soundtrack dari aku saat ini,melagukan semua perasaanku saat ini

dengan gitar ditangannya dan suaranya yang lumayan,aku hanyut menikmati lagu yang dinyanyikan Putra,lagunya Ungu. Putra memang the best.

🎶🎶 Ku masih merindukanmu

Walaupun kini ku telah bersamanya
T

ak pernah mampu ku coba
Lupakan mu 🎶🎶


Aku semakin yakin dengan pikiranku,semakin percaya dengan keputusanku. Walaupun aku sendiri merasakan betapa sakitnya tapi aku yakin ini akan menjadi keputusan terbaik.

🎶🎶 Sungguh tak bisa

Ku mengganti dirimu dengan dirinya

Sungguh tak sanggup aku

Berpaling darimu 🎶🎶

Aku kembali menghadap jendela,kembali bimbang akan keputusan yang sudah aku yakini tadi. Aku menggotak atik ponselku,membuka pesan dari Satria.

"By kamu lagi ngapain ? udah pulang kan ?"

🎶🎶 Sungguh tak bisa

Ku mencintainya tuk melupakanmu

Sungguh tak sanggup aku

Berpindah dari hatimu 🎶🎶

Sejak hari ulang tahun Tania itu,aku sudah membatasi komunikasiku dengan Satria. Aku benar benar merasa cemburu

waktu liat bahagianya mereka berdua. Selama ini aku selalu berusaha tutup mata,bertahan dengan harapan semua berakhir indah. Aku sadar sekarang,posisiku salah nggak seharusnya aku jadi benalu buat hubungan Tania sama Satria,aku pecundang yah aku pecundang.

Aku udah nggak pernah angkat telfon dari Satria lagi ataupun nomer temannya Satria,teman temanya selalu berusaha hubungin aku. Kadang aku angkat telfon dari salah satunya buat mastiin keadaan Satria. Kadang mereka juga nanya kenapa ? aku jawab nggak papa,benerkan nggak papa. Terus kadang juga mereka tanya ada Satria mau ngomong nggak ? aku jawab nggak.

Aku nyakitin dia ya ? tapi aku rasa emang baiknya kaya gini,baiknya kita atau aku melepaskan lalu saling melupakan. Itu kan yang terbaik ?

Walaupun rasanya sakit tapi emang harus gini kan ?

Yang kedua tetep jadi yang kedua sesuai alurnya.



Yey.... Nyempetin up pagih 👻
Oh iya mau pamer surprise pagi ini hahaha

Terimakasih, haturnuwun, merciboku, ohaiou,i am very glad hahaKalian warbiyasah 😘😘😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terimakasih, haturnuwun, merciboku, ohaiou,i am very glad haha
Kalian warbiyasah 😘😘😘😘

KEDUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang