Dua Puluh Dua

771 26 0
                                    

"Sat...kamu nggak pengen cari cewek gitu?"

Dia meliriku serem,lalu jawab "ah kamu By,ntar aja gampang kalo nemu yang pas selain kamu"

Aku udah pernah tanya gitu berkali kali tapi jawabannya sama gampang,cuma beda kalimatnya doang.

"Sat kenapa kamu manggil aku By ? padahal orang lain juga panggil aku Fe atau Febb"

"aku nggak mau sama kaya yang lain By,kamu kan spesial. Kenapa sih By ? nggak suka ?"

"nggak bukan gitu,aku suka kok. By...baby..Febby,kesannya kok jadi manggil baby ya haha"

"kamu mau dipanggil baby ?"

"iishh"

"kalo sayang gimana ?"

Mataku melotot tapi Satria ketawa.
Aku pernah ngobrol gitu sama Satria. Entah sejak kapan aku jadi cerewet padahal aku termasuk orang yang jarang ngobrol,tapi sejak aku kenal Satria aku jadi suka ngomong,suka banyak bicara ini itu pokoknya aku jadi cerewet.

Sekarang aku lagi duduk sama ibu,nonton TV sambil ngemil emping pedas manis kesukaan kami.

"ei.. cincin baru dek ? perasaan ibu nggak pernah beliin yang kaya gini" sambil meneliti cincin dijari manis tangan kiriku

"ah anu bu" pipiku pasti merah jambu "dari emm....itu,dari Satria"

"Satria yang kemarin ke sini itu ?"

"iya bu"

"dia baik,genteng pula hahah"

Aku jadi cerita sama ibu tentang Satria,awal kita ketemu gimana sampe kita deket sekarang ini. Nggak lupa aku juga cerita soal Reynal yang udah selingkuh dan nggak mau aku putusin. Aku emang lebih dekat sama ibu dari pada bapak. Mas Abi,kakak ku juga lebih deket sama ibu dari pada bapak,bapak orangnya cuek,sibuk sama kerjaan.

"dek....nggak baik loh kamu kaya gitu,ibu nggak suka. Selesein dulu masalah kamu sama Reynal nggak gini juga,nggak baik loh dek mainin perasaan anak orang,pamali"

"ibu....tapi Reynalnya nggak mau dengerin kata Fe,dia selingkuh tapi nggak mau ngaku udah banyak buktinya bu"

"gini dek,kamu udah jujur sama dia tentang perasaan kamu ? kamu udah suka sama cowok lain selain Rey"

"belum"

"coba dulu kalian omongin baik baik kamu maunya apa dia maunya gimana,ibu nggak suka kamu mainin perasaan anak orang"

Aku pikir omongan ibu memang benar,banyak benar.
Harus,aku harus milih salah satu,aku harus tegas.

KEDUA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang