Banyak cewek yang mau sama gue,
Harusnya lo beruntung karna gue maunya sama lo!****
Lio menarik nafasnya, "Giliran gue deket cewek lain, lo marah, giliran gue nolak cewek lain, lo marah juga, serba salah gue, mau lo gimana sih"
"Terserah apa kata lo!" Ucap Ayra ketus.
Ayra meninggalkan Lio yang masih mematung memperhatikan Ayra yang semakin menjauh.
KRING!! Bel masuk sekolah berbunyi, Ayra memasuki kelasnya, Sekarang di kelas Ayra sedang pelajaran Bahasa Inggris dan sedang freeclass karena guru-guru sedang rapat.
Tiba-tiba seseorang mendobrak pintu kelas Ayra, BRAKK!
"Ayra, Ayra!! Lio pingsan!!" teriak sumber suara itu.
"HAH?!" Teriak Ayra terkejut.
Ayra langsung berlari mengikuti seorang cowok yang tidak lain adalah teman satu genk Lio, namanya Dion.
"Dimana?" tanya Ayra, "Di lapangan futsal, tadi dia habis lari keliling lapangan" balas Dion.
"Kok bisa?" tanya Ayra, "Ya bisa lah, dia bikin onar" balas Dion.
"Ish, itu anak ada-ada aja" keluh Ayra.
Ayra dan Dion menghampiri kerumunan yang sedang mengelilingi Lio.
Ayra memasuki kerumunan kemudian menyela untuk melihat Lio. Badan Lio tergeletak, kemudian Ayra mengangkat kepalanya, "Lio bangun"
"Lio, lemah banget lo jadi cowok" ucap Ayra.
"Lio, buka mata lo Lio"
"Hey, Lio!"
"Tadi Lio sempet bilang, katanya dia sayang Lo" ucap Dion, "Gue juga sayang sama lo Lio, Bangun"
Terbentuk senyuman dari bibir Lio, "K-kok?" Tanya Ayra kebingungan.
Lio membuka matanya, "Lo sayang sama gue?"
Ayra terkejut, dan respek memukul Pundak Lio, "Lagian kalo gue gak ngelakuin ini, mana mau lo ngaku" ucap Lio.
Ayra berdiri kemudian langsung meninggalkan Lio, langkahnya terhenti karena mendengar suara Lio.
"Banyak cewek yang mau sama gue, harusnya lo beruntung karna gue maunya sama lo" teriak Lio.
"Gue nggak mungkin bersyukur punya cowok playboy kayak lo, dan gue nggak punya perasaan apa apa sama lo!" Ucap Ayra.
"Oke kalo itu mau lo! lebih baik mulai sekarang kita nggak usah saling kenal!" balas Lio.
Ayra tidak peduli, kemudian ia langsung pergi dari situ. Ayra menuju ke kantin, di susul oleh Kania, "Ra, Ayra tunggu!"
"Kania? Lo ngapain?" tanya Ayra, "Gue ngapain? Ya gue ngikutin lo lah! Mana tenang gue ngeliat lo dipanggil sama Dion" balas Kania.
Keduanya duduk di bangku kantin, seperti biasa, di paling belakang. "Kenapa?" tanya Kania.
"Nggak apa-apa" balas Ayra.
"Mulut lo bisa bohong, tapi gue yakin hati lo nggak" ucap Kania, "Lo mulai suka kan sama Lio?" Lanjutnya.
"Hah? Ngaco lo, mana mungkin sih gue suka sama playboy kelas kakap gitu" balas Ayra.
"Terserah deh lo mau ngeles gimana" balas Kania.
"Lo sendiri? Kok tumben gak sama Rizky" tanya Ayra, "Ya gitu, si Iky ketularan virus nya Lio, masa gue ngeliat dia sama anak kelas sebelah makan dikantin" balas Kania.
"Hah?! terus gimana? Itu pala lo keluar tanduk dong?" tanya Ayra sambil terkekeh, "Alasannya sih punya utang" balas Kania.
Tawa Ayra meledak, "Utang mau nembak tapi nggak jadi-jadi"
"Ih lo kok ngeselin sih! Nyesel gue curhat sama lo, untung gue sabar" balas Kania.
Tiba-tiba Brayen datang menghampiri Ayra dan Kania, "Ra! Lo diapain sama Lio?"
"Nggak di apa-apain kak" balas Ayra.
"Oke, nggak masalah kalo lo gak mau cerita Ra" Ucap Brayen.
Kemudian Brayen meninggalkan Ayra dan Kania yang masih belum paham dengan ucapan Brayen.
"Abang lo kenapa sih Kan?" tanya Ayra, "Nggak tau, kesambet setan dimana" balasnya.
****
Brayen menghampiri Lio, kemudian menarik kerah baju Lio, dan mencampakkannya di dinding, "Lo apain Ayra?"
"Maksud lo apa!" tanya Lio tidak terima, "Lo apain Ayra!!!" bentak Brayen.
Lio diam. "Lo nggak pantes jadi pacarnya Ayra!"
Lio dan Brayen saling adu jotos, banyak yang menyaksikan kejadian itu, kemudian merekamnya dan menyebarkannya.
Ayra dan Kania yang sedang asik makan kemudian terganggu karena Dion menghampiri mereka,
"Mau apa lagi lo" tanya Ayra, "Brayen sama Lio berantem" balas Dion.
"Gue nggak percaya" ucap Ayra, "Lo harus percaya!" balas Dion meyakinkan.
"Musyrik, mau sampe kapan lo ngeprank gue terus, nggak capek?" tanya Ayra, "Kali ini gue serius!" balas Dion.
"Gue nggak peduli, udah sana pergi" ucap Ayra, "Gue mohon Ra, percaya" balas Dion.
"Nggak akan! Udah sana"
Dion meninggalkan Ayra dan Kania, "Kok feeling gue, Dion nggak boong ya Ra?" Ucap Kania.
"Kenapa? Jangan-jangan lo ada perasaan sama Dion" balas Ayra, "Ih bukan, gue ngerasa abang gue dalam bahaya" ucap Kania.
"Kok bisa?" tanya Ayra, "Yaa feeling aja, perasaan gue nggak enak" balas Kania.
Kemudian handphone Ayra dan Kania berdering bersamaan, ternyata dari grup seangkatan.
Di grup itu terdapat video Brayen dan Lio sedang bertengkar, Ketua OSIS ngelawan Cowok Playboy se SMA Garuda, siapa yang menang ya?
"Tuh kan bener, feeling gue!" Teriak Kania.
"Terus kita harus gimana Kan? Gue males ah nyamper kesana" ucap Ayra.
"Lo yakin nggak mau nyamperin pacar lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy
Teen FictionHighest Rank : #270 in Teen Fiction [20/08/2018] Jika cinta bisa membuat perempuan bertahan dengan satu laki-laki, Kenapa cinta tidak bisa membuat laki-laki bertahan dengan satu perempuan? Ini kisah asmara Ayra, yang terjebak cinta dengan Playboy SM...