Kalau masih sayang yang lama,
Kenapa harus nyari yang baru?****
Sudah hampir setengah jam Ayra menunggu angkutan umum yang lewat, namun tidak kunjung ada yang datang.
Kemudian seseorang dengan kendaraannya menghampiri Ayra, "Nungguin siapa?" Tanya orang itu, "Eh Fasya"
Seseorang bernama Fasya itu mengulum senyum, "Nungguin siapa?" Kemudian Ayra tersenyum simpul, "Angkot"
"Udah jam segini, nggak takut telat? Bareng gue aja yuk" Tawar Fasya, "Eh, nggak usah nanti malah lo yang telat"
"Nggak akan kok, kan kita satu sekolah" Ayra menautkan kedua alisnya, "Satu sekolah?"
Fasya mengangguk semangat, "Gue pindah ke sekolah lo" kemudian Ayra mengangguk sebagai jawaban, "Kenapa pindah?"
"Temen lama gue banyak yang di sekolah lo, jadi ya gue pindah aja" balas Fasya.
Ayra mengangguk, "Yaudah ayo naik"
Ayra tersenyum sekilas, kemudian naik ke atas motor Fasya, dan mereka melaju meninggalkan halte itu.
Di sepanjang jalan, Fasya melirik wajah Ayra dari spion, tanpa ia sadari, sudut bibirnya tertarik membuat senyuman.
Sebuah degupan jantung yang berdebar, yang tidak pernah ia rasakan ketika bersama Carlin, namun ia rasakan ketika bersama Ayra.
****
Keduanya sampai di sekolah, seluruh pandangan tersapu kepada Fasya.
Mungkin mereka berfikir, bagaimana murid baru seperti Fasya bisa mengenali Ayra.
"Yaudah sya, gue ke kelas ya, makasih udah di bolehin nebeng" ucap Ayra, "Iya sama-sama"
Ayra menuju ke kelasnya, namun sebelumnya ia sempat melihat Lio yang memperhatikan nya sedari tadi.
Lio menghampiri Ayra, dan kini ia telah berada di hadapan Ayra, keduanya kaku, lidahnya kelu bahkan hanya untuk mengatakan sebuah kata-kata.
"Tadi di anter siapa?" Tanya Lio memecahkan keheningan, "Bukannya lo udah kenal?" balas Ayra dingin.
"Lo nggak boleh dianter cowok selain gue" ucap Lio, kemudian Ayra tertegun, "Em-emang nya, lo si-siapa gue?" Ucap Ayra gagap.
"Pacar lo!" balas Lio, "Gue kan udah bilang, gue mau break dulu" ucap Ayra kemudian berlalu meninggalkan Lio.
Ayra masuk ke dalam kelasnya, kemudian disambut oleh Kania dan Rizky tentunya, "Hai kak!" Ucap Kania.
"Sok muda banget deh lo dek" balas Ayra, kemudian Kania terkekeh.
Gelak tawa mereka berhenti ketika wali kelas 10, Bu Dina, masuk ke dalam kelas Ayra, "Selamat pagi" sapa Bu Dina ramah.
"Pagi bu" balas semuanya kompak, "Hari ini di sekolah kita ada tiga murid baru, dua murid masuk di kelas kita, dan satunya di kelas 11"
"Kalian silahkan masuk" ucap Bu Dina mempersilahkan, kemudian keduanya masuk ke dalam kelas.
Ada dua orang murid baru di kelas Ayra, laki-laki dan perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy
Teen FictionHighest Rank : #270 in Teen Fiction [20/08/2018] Jika cinta bisa membuat perempuan bertahan dengan satu laki-laki, Kenapa cinta tidak bisa membuat laki-laki bertahan dengan satu perempuan? Ini kisah asmara Ayra, yang terjebak cinta dengan Playboy SM...