Jadi kapan hati kita bisa reunian lagi?
****
Sang surya telah menunjukkan sinarnya,
Sang kuasa telah menunjukkan ke agungannya,
Senyuman yang beberapa hari kemarin
terlihat suram, kini terlihat sangat tenang.Ayra telah bangun dari peristirahatan sementaranya, "Kania, Gue dimana?" Tanya Ayra, "Di rumah sakit" jawab Kania.
"Mama gue mana?" Tanya Ayra lagi, "Lagi di rumah, ngambil baju lo" balas Kania.
Ayra meringis, memegang kakinya, "Kenapa kaki gue sakit banget Kan?"
"Tulang kaki lo patah Ra, tapi udah di oprasi" balas Kania.
Ayra mengangguk. Ia percaya semua akan baik-baik saja. "Kak Brayen mana?" tanya Ayra.
"Di kantin rumah sakit, sama Lio" balas Kania.
Ayra sedikit tekejut. "Lio?"
"Iya, lo tau? Kemarin dia nungguin lo disini, semaleman" ucap Kania.
Belum sempat Ayra menjawab, namun Lio dan Brayen masuk ke dalam ruangan Ayra.
Lio berusaha terlihat biasa saja, namun dalam hatinya, ia merasa sangat senang, "Udah sadar?" Tanya Brayen.
"Udah kak, maaf ya kak kemarin aku kabur dari rumah, nggak pamit" balas Ayra.
"Namanya kabur juga pasti nggak pamit" ucap Brayen.
Ayra merasa Brayen sekarang berubah, Brayen tidak seperti biasanya, "Gue udah laporin kasus ini ke polisi" ucap Lio.
Ayra menatap Lio, "Makasih"
Lio mengangguk, kemudian memberikan senyuman kepada Ayra.
Lo nggak berubah Ay, lo tetep sabar walaupun keadaan lo lagi kayak gini, batin Lio.
Ternyata lo masih bersikap manis sama gue, batin Ayra.
Kania dan Brayen keluar dari ruangan Ayra, kini tersisa Ayra dan Lio, Lio duduk di samping Ayra, kemudian mengambil bubur untuk Ayra makan, "Lo makan ya Ay"
"Gue bisa sendiri" balas Ayra.
Lio menggeleng, "Lo lagi sakit, nurut aja susah amat sih"
Ayra hanya bisa pasrah, sedangkan Lio senyum kemenangan, "Lio?"
"Lo bisa ajarin gue jalan?" tanya Ayra, "Kenapa gak sama pihak rumah sakit?" tanya Lio kembali.
"Gue maunya di ajarin sama lo" balas Ayra.
"Karena gue ganteng ya?" ucap Lio, "Bodoamat" balas Ayra.
"Sama pihak rumah sakit aja ya, tapi tetep gue temenin" balas Lio.
Ayra mengangguk lemah, kemudian menyelesaikan makannya.
Diana memandang Ayra dan Lio dari ambang pintu, "Anak gadisku memang sangat mencintai laki-laki itu" ucap Diana.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy
Teen FictionHighest Rank : #270 in Teen Fiction [20/08/2018] Jika cinta bisa membuat perempuan bertahan dengan satu laki-laki, Kenapa cinta tidak bisa membuat laki-laki bertahan dengan satu perempuan? Ini kisah asmara Ayra, yang terjebak cinta dengan Playboy SM...