Kamu bisa tertawa lepas saat bersama dengan nya, namun tidak saat bersama denganku.
****
"Ayra!" Teriak seseorang dari arah belakang Ayra, "Fasya?" Balas Ayra.
"Lo pulang naik apa?" Tanya Fasya, "Hm, gue naik angkutan umum" balas Ayra, "Bareng gue aja yuk"
"Ayraa!" Teriak seseorang dari belakang Ayra dan Fasya, Kemudian Ayra tertegun, "Anya?"
"Bisa kita ngobrol bentar?" Tanya seseorang bernama Anya itu, kemudian Ayra menatap Fasya, "Lain kali aja ya, Sya"
"Iya nggak apa-apa, Ra." Balas Fasya dengan senyuman simpul.
Anya menarik lengan Ayra, kemudian membawanya ke Taman belakang Sekolah.
Keduanya duduk di atas bangku taman, "Ra, mungkin lo kaget atas pindahnya gue kesini"
"Tapi, gue lakuin semua ini buat lo, gue pengen persahabatan kita kayak dulu, Ra"
Anya menunduk, "Gue nyesel Ra, seandainya dulu gue nggak jadian sama Sam, pasti persahabatan kita bakal baik-baik aja"
Anya menarik Ayra ke dalam pelukannya, "Gue nyesel Ra, gue minta maaf" ucap Anya, "Seharusnya dulu gue nggak perlu rebut Sam dari lo" Lanjutnya.
Anya terisak, "Kalo dulu gue nggak egois, dan mengalah buat lo, mungkin persahabatan kita nggak bakal hancur kayak gini"
"Trus hubungan lo sama Sam gimana?" Tanya Ayra, "Gue putus sama Sam" Ayra terkejut, "Kenapa?"
"Sam.. Sam" ucap Anya terisak, "Sam kenapa, Nya?" Tanya Ayra,
Anya diam. "Sam kenapa, Nya?" Namun Anya tetap diam, "Anya jawab! Sam kenapa?"
"Sam meninggal!" Balas Anya cepat, "Sam.. Sam me.. ninggal, Nya?" Tanya Ayra memastikan.
"Ta-tapi kenapa, Nya?" Tanya Ayra, "Tepat di hari gue sama Sam putus, Sam kecelakaan"
Ayra terisak semakin dalam, lututnya lemas, kemudian terjatuh diatas rerumputan, "Samuel.."
"Sam udah tenang disana Ra, dia udah nggak ngerasain sakit lagi" ucap Anya.
Ayra bangkit dari posisinya, "Lo nggak ngerti! yang ada di pikiran lo, cuma ngerebut Sam dari gue!" Teriak Ayra.
Kemudian Ayra berlalu meninggalkan Anya, sendirian.
****
Ayra membanting tas nya ke atas kasur, kemudian mencari foto-foto Sam di handphone nya, "Sam.."
Ayra memandangi foto Samuel, "Kenapa lo jahat banget Sam? Lo ninggalin gue untuk kedua kalinya, Lo jadian sama Anya, sahabat gue dari kecil"
"Dan sekarang? Lo ninggalin gue lagi? Lo jahat Sam! LO JAHAT!" Teriak Ayra yang kemudian terisak.
Brayen yang mendengar teriakan Ayra, kemudian masuk ke dalam kamar Ayra, "Lo kenapa, Ra?"
Brayen memeluk Ayra, namun Ayra tetap terisak, "Sam.." Sam? Batin Brayen.
"Kenapa semua orang jahat Kak? Kenapa semuanya ninggalin gue?" Ucap Ayra, "Siapa yang ninggalin lo, Ra?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy
Roman pour AdolescentsHighest Rank : #270 in Teen Fiction [20/08/2018] Jika cinta bisa membuat perempuan bertahan dengan satu laki-laki, Kenapa cinta tidak bisa membuat laki-laki bertahan dengan satu perempuan? Ini kisah asmara Ayra, yang terjebak cinta dengan Playboy SM...