1 (Playboy)

8.9K 398 2
                                    

Cowok playboy gak ada bedanya sama cowok brengsek.

****

Ayra dan Kania menuju ke kantin, mereka duduk di kursi paling belakang, karena hanya kursi itu yang tersisa.

"Mau makan apa?" Tanya Kania, "Samain aja" balas Ayra.

"Oke, bentar ya" ucap Kania kemudian meninggalkan Ayra.

Kania kembali menghampiri Ayra dengan membawa dua mangkok Bakso dan Es Jeruk.

"Makan Ra" ucap Kania, "Makasih ya, Kan" balas Ayra.

Setelah keduanya selesai menikmati waktu istirahat, Keduanya menuju ke kelas, namun sebelum ke kelas, mereka harus melewati lapangan terlebih dahulu.

Seorang Laki-laki menepuk pundak Ayra, membuat Ayra membalikkan badannya.

"Nama lo siapa?" Tanya Laki-laki itu.

Ayra menyeritkan alisnya, tidak paham dengan maksud Laki-laki yang ada di depannya.

"Kalo gue tanya, Jawab!" ucap Laki-laki itu sedikit menyentak. "Ayra, kak" balas Ayra akhirnya.

"Oke, lo jadi pacar gue" ucap Laki-laki itu tanpa beban.

Ayra tersentak, "Pa-pacar?". Laki-laki itu hanya membalas dengan anggukan.

"Iya, gue gak menerima penolakan" ucapnya.

"Tapi kak ... " tahan Ayra, "Gue gak mau tapi tapian, lo pacar gue, titik" tukas Laki-laki itu.

Ayra masih mematung ditempat, bahkan ia tidak kenal dengan Laki-laki itu.

"Dia siapa sih Kan?" Tanya Ayra kepada Kania.

"Dia itu Adelio, anak kelas 11 IPA 3" ucap Kania, "Salah satu cogan di sekolah ini, tajir, nakal, Most Wanted dan paling parah nya Playboy di sekolah ini."

"Lo nggak usah kaget di tembak gitu sama dia, biasanya dia ngelakuin itu buat sekedar taruhan" Lanjutnya.

****

KRINGG, Bel istirahat kedua berbunyi.

"Makan sama gue, yuk" ajak Rizky, "Sama Kania juga, ya" balas Ayra, kemudian di balas oleh anggukan Rizky.

Ayra menghampiri Kania, "Kan, ngantin yuk!" ajak Ayra. Kania menatap Ayra, kemudian beralih ke samping Ayra, Rizky.

"Oh iya, gue lupa ngenalin, ini Rizky" ucap Ayra.

Keduanya berjabat tangan, namun jabat tangan itu berlangsung lama sebelum Ayra berdeham.

"Biasa aja kali kenalannya" ucap Ayra sambil terkekeh.

Ketiganya menuju ke kantin. Kemudian Rizky beranjak memesan makanan yang telah mereka diskusikan sebelumnya.

Ada seorang Laki-laki yang menghampirinya, Kania menyadari itu, sedangkan Ayra tidak.

"Lo sibuk main HP, emang ada yang ngechat?" ucap Laki-laki itu, Ayra segera mendongak, kemudian terkejut.

"Kak Adelio?" ucap Ayra sedikit berbisik.

"Panggil gue Lio aja, nggak usah pake 'kak'" ucap Lio.

Lio meletakkan tangannya di depan dada, "Makan sama gue" ucapnya.

Ayra terkejut, "Hah?"

Lio berjalan meninggalkan Ayra.

Ayra menatap Kania dengan tatapan tak mengerti, "Kan?" tanya Ayra meminta penjelasan.

"Mending lo ikutin deh" ucap Kania.

Ayra mengangguk, kemudian menyusul Lio, Ia penasaran maksud dari Laki-laki itu.

Ayra mensejajarkan langkahnya dengan Lio, "Kita mau kemana?" tanya Ayra.

Lio diam. Ayra menunduk, tali sepatunya terlepas, tapi Lio masih saja berjalan.

Hingga, Ayra tersandung dan hampir saja jatuh namun untungnya Lio menangkapnya.

"Sorry, tali sepatu gue lepas" ucap Ayra yang kemudian membungkukkan badannya untuk mengikat tali sepatunya.

Di waktu yang bersamaan, Lio langsung turun dan mengikat tali sepatu Ayra.

Ayra diam. Sedangkan Lio sibuk mengikat tali sepatu Ayra.

Kania menghampiri Ayra, menariknya untuk berdiri. "Ra, ke kelas yuk" ajak Kania.

Ayra bingung. Tadi Kania menyuruhnya untuk mengikuti Lio, namun sekarang, Kania mengajaknya ke Kelas.

Ayra hanya mengangguk, meninggalkan Lio yang berdiri tegap sambil memasukkan lengan ke saku celana nya.

PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang