BAD

43

Budak bawah umur 15 jauh sikit eh 😂

This is from Adonis for you all ❤️

"Mr" Adonis menoleh memandang Michelle. Jururawat paling dikenali di hospitalnya ini.

"Yes?" Michelle menggigit bibirnya dan bermain dengan jarinya. Adonis hanya memandang Michelle dengan pandangan kosong.

"What do you want?" Soal Adonis lagi. Michelle menunduk.

'Shit! Why he doesn't attracted to me when I'm doing that?!' Bisik hati Michelle.

Dia mengangkat mukanya dan memandang Adonis.

"Can you please help me?"

"Sure" balas Adonis. Michelle tersenyum sinis dalam hatinya.

Mukanya berubah menjadi suram dan Adonis mengerutkan dahinya.

"Please.. be my fake boyfriend. My ex boyfriend don't believe that I have a boyfriend" adu Michelle.

"You really don't have a boyfriend" balas Adonis selamba.

"Mr.. please..." rayu Michelle.

Adonis mengeluh dan bersuara.

"What kind of help you need?" Soalnya. Michelle sudah tersenyum lebar dalam hati.

"Kiss me.. in front of people at lobby" kata Michelle. Makin berkerut Adonis dibuatnya.

"Are you crazy?!"

"No! I'm not! My ex will be there and that's why I ask you to kiss me there!" Balas Michelle pula. Dia memegang tangan Adonis dengan muka sedihnya.

"Please..." Michelle membuat seolah seolah matanya berkaca.

Adonis dalam dilema.

'I won't do that... I have Umairah'

'But, Umairah in your room. She would not see if you kiss her'

'I must keep my faith'

'You not married yet with her. Why need to be so sensitive about her? Even in a movie people kiss'

Lama Adonis berfikir sehinggalah dia membuat keputusan.

"Okay.. but only a few second" kata Adonis.

Michelle tersenyum tipis.

'Gotcha'

"Aww.. thank you mr. We need to hurry up, he will be there in 5 minutes" ujar Michelle tergesa gesa.

Dia menarik tangan Adonis ke lobi.

"Okay" kata Michelle. Dia menutup matanya, menunggu Adonis memulakan. Terkulat kulat Adonis mahu memulakan. Sungguh janggal baginya. Dia ada wanita yang dia cinta, but kissing someone who he doesn't even love.

Adonis menarik nafas dan mendekati Michelle. Staf di hospital mula fokus pada kelakuan mereka apabila Adonis memegang pipi Michelle.

Adonis mengucup bibir Michelle sebentar, tapi Michelle terus mengunci Adonis dengan pelukan di leher dan menutup telinga Adonis dengan tangannya.

Adonis tidak selesa pada mulanya, tapi akibat sudah terlalu lama dia tahan. Makin ganas kelakuan mereka di situ. Apatah lagi apabila Adonis membayangkan Michelle itu adalah Umairah.

Tapi cukup setakat cium dan kaki Michelle naik hingga ke pinggangnya.

Kemudian, baru dia tersedar. Dia menolak Michelle.

"Okay, it's done. Bye" kata Adonis dingin dan terus beredar dari situ. Kot doktornya dibetulkan dan dipandang satu satu stafnya dengan perasaan malu dan kesal.

Tiba tiba matanya teralih pada jururawat yang dia tugaskan untuk memerhati keadaan Umairah. Dia terus menuju ke arahnya dan bertanya.

"You're with my wife. I ask you to take care of her" kata Adonis dengan nada mendatar. Jururawat tersebut menggelengkan kepalanya.

"I'm sorry, when I want to check her I saw she wasn't there. Maybe looking for you" kata jururawat itu.

"When?"

"5 minutes ago"

Adonis memejamkan matanya.

'She saw it'

Adonis terus berlari keluar dari hospital untuk mencari Umairah.

Dicari di sekeliling tempat, tapi tidak dijumpai. Adonis mengusutkan rambutnya.

'What have I done'

Hatinya tidak tenteram apabila kenyataan bahawa Umairah nampak kelakuan tidak senonohnya tadi dan juga kenyataan Umairah meninggalkannya.

'My fault.. my mistake'

Tiba tiba telefonnya berdering. Dia mengangkat panggilan tersebut.

"Hello"

"Alexander here. There's a ticket flight on his name to Prague. The arrival was 8.30 a.m" terang lelaki tersebut.

Adonis terus menutup panggilan tersebut.

"Alexander.. is here"