20.

5.5K 921 124
                                    


Taehyung terduduk di lantai dan bersandar pada pinggiran tempat tidurnya. Perasaanya kacau, benar-benar kacau. Taehyung sudah tidak tahu lagi harus berbuat seperti apa. Sudah dua hari berlalu semenjak ia dan Jennie terlibat pertikaian kemarin. Sudah dua hari pula Taehyung tak keluar dari kamar sedikitpun. Hubungannya dan Jennie benar-benar di ujung tanduk. Perempuan itu bahkan mematikan ponselnya sehingga Taehyung tak bisa menghubunginya sama sekali.

Sahabat-sahabat dekat Taehyung di BTS sampai-sampai dibuat khawatir karena lelaki yang biasanya selalu membuat keributan di markas itu tiba-tiba tidak datang selama dua hari. Taehyung sengaja tidak membalas semua pesan yang dikirim member BTS padanya, saat ini isi kepala Taehyung hanya Jennie dan Jennie. Bagaimana caranya agar secepat mungkin ia bisa membuktikan pada Jennie bahwa ia dan Ten tidaklah sama.

Rasanya Taehyung ingin sekali menghajar Ten habis-habisan karena lelaki itu mengakibatkan hubungannya dan Jennie berantakan. Ingin rasanya Taehyung segera menyeret Ten dan melemparkan lelaki itu tepat di kaki Jennie agar ia tahu bahwa ia begitu hina. Tapi Taehyung belum bisa melakukan itu semua. Ia harus menyelesaikan masalah Taeyong dan Hoseok terlebih dahulu. Oleh karena itu ia sengaja meminjam pengacara yang dikontrak oleh stasiun TV ayah nya untuk membantu Hoseok dalam melawan Taeyong beserta agensinya.

Dalam hati Taehyung bersumpah, Taeyong akan mendapat ganjaran yang pantas untuk semua yang telah ia lakukan. Taehyung pastikan karir yang sudah susah-susah dibangun oleh Taeyong akan hancur begitu saja dan lelaki itu akan mendekam di dalam penjara karena ia lah yang sudah memukul Hoseok lebih dahulu.

Dua malam lalu saat ia sudah kembali dari rumah Jennie, Hoseok sempat menolak bantuan Taehyung karena ayahnya sudah menyewa empat pengacara yang juga akan menyelesaikan kasus itu. Tapi Taehyung bersikeras tetap akan membantu Hosoek, dengan alasan ia memang ingin menjebloskan Taeyong ke penjara bukan karena untuk membatu Hoseok saja, tapi juga demi Jennie. Akhirnya Hoseok menerima bantuannya tapi tetap saja kakak Jennie itu seperti masih tak menyukainya.

Taehyung meletakkan botol minuman terakhir yang sudah menjadi teman merenungnya selama dua hari ini. Entah sudah berapa botol minuman beralkohol yang ia habiskan selama itu, buktinya sudah sangat banyak botol-botol minuman yang tergeletak di sudut kamarnya, dan ini adalah botol terakhir yang Taehyung miliki.

Sepertinya sekarang alkohol tak membantunya sama sekali untuk menenangkan fikiran. Padahal dulu sebotol minuman saja sudah mampu membuatnya tumbang sehari penuh, tapi sekarang itu sudah tidak berfungsi sama sekali, jangankan tumbang, merasa pening saja ia tidak. Ahhh betapa inginnya Taehyung untuk mabuk sejenak agar ia bisa meredakan Fikiran-fikirannya yang kusut karena terus saja memikirkan Jennie.

Layar ponsel Taehyung kemudian menyala dan nada panggilan berbunyi dengan kencang. Dilihatnya nama Yoongi di sana. Yoongi adalah anggota BTS yang biasanya sangat tidak perduli dengan sekitar, tapi sepertinya sekarang Yoongi juga mengkhawatirkan Taehyung, karena terbukti sekarang pria itu menghubungi Taehyung lebih dulu. Sesuatu yang jarang sekali ia lakukan. Setelah beberapa detik berfikir Taehyung akhirnya menjawab telepon tersebut.

"Kenapa" tanya Taehyung tanpa basa basi.

"Buka pintu kamarmu. Aku di depan"

Taehyung menaikkan satu alisnya. Sedari tadi ia tidak mendengar ketukan di pintu kamarnya sama sekali.

"Benarkah? Dengan siapa?"

"Cepatlah, atau ku dobrak pintu kamar ini. Aku sendirian"

"Baiklah"

Taehyung memutuskan sambungan telepon tadi dan ia berjalan membuka pintu kamarnya untuk Yoongi. Ternyata benar, lelaki berkulit putih pucat itu sudah berdiri di depan kamar Taehyung dengan wajah datar seperti biasa. Tanpa dipersilahkan, Yoongi menggeser sedikit bahu Taehyung dan ia berjalan masuk ke dalam kamar lelaki itu.

Never Be The Same (Tae x Jen)[Completed ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang