I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things
5sos - amnesia
Seorang remaja perempuan sedang sibuk mengendap-endap keluar dari sebuah rumah besar dan mewah. Sekali-kali ia menoleh kebelakang untuk memastikan apakah ada orang yang melihatnya atau tidak. Hari ini merupakan hari pertama ia pergi bersama kekasih barunya. Oleh karena itu, ia tidak ingin seorang pun menggagalkan rencana yang sudah ia atur.
"Jennie Kim" baru saja beberapa langkah ia keluar dari pintu pagar rumah tersebut, sebuah suara yang sudah sangat ia kenal memanggil nama lengkapnya.
Remaja perempuan bernama Jennie itu berhenti melangkah dan merutuki orang yang baru saja menyerukan namanya tadi. Di dalam hatinya sudah banyak umpatan yang pas untuk orang tersebut.
"Kau mau ke mana? Kenapa tidak menunggu kakak?" Seorang pria yang nampak mengenakan pakaian seragam sekolah menengah atas mendatangi Jennie.
"Kak. Hari ini aku tidak pergi bersama mu ya. Boleh kan?" Remaja bernama Jennie tadi menatap pria di hadapannya dengan tatapan penuh harap.
"Memangnya kenapa? Kau akan pergi dengan siapa? Dengan pacarmu? Aku beritahu ibu ya?"
"Kak Hobie.. jangan beritahu ibu. Pacarku belum siap untuk bertemu dengan ibu atau siapapun, tolong jangan beritahu kak" Rengek Jennie.
"Kalau kau tidak boleh aku memberitahu ibu, kau juga tidak boleh pergi dengannya. Aku tidak ingin mempercayai adik ku dengan orang sembarangan" remaja pria berpakaian SMA tadi berbalik seolah ingin meninggalkan Jennie.
"Kak.. Tolong sekali ini saja, pacarku ini hanya belum siap untuk mengenal keluarga kita. Lagi pula terlalu dini sekali kalau aku membawa lelaki ke rumah dan memperkenalkannya sebagai kekasihku di depan ibu atau ayah" Jennie menahan tangan remaja pria tadi agar ia tidak langsung pergi.
"Jen. Dengarkan kakak. Kalau pria itu memang pria baik dan benar mencintaimu, dia tidak akan takut kalau harus bertemu dengan keluargamu. Kau lihat kakak kan? Kakak membawa Wendy ke rumah pertama kali di saat kakak masih berada di kelas 3 SMP sama seperti kau saat ini. Begitu caranya seseorang kalau ia benar-benar sayang dan menghargaimu. Bukannya justru mengendap-endap seperti yang kau lakukan sekarang. Kau harus mengenalkannya padaku dulu" pria yang tidak lain adalah kakak Jennie yang bernama Jung Hoseok itu memberi Jennie nasihat panjang lebar.
Jennie menghembuskan nafas kesal. Ia tau kakaknya memang sudah memiliki kekasih selama dua tahun ini. Tapi tetap saja, kakaknya dan kekasih nya itu beda kepribadian. Kalau Hoseok kepribadian terbuka dengan keluarga, tapi pacar Jennie tidak, ia belum mau untuk diperkenalkan ke keluarga Jennie meskipun perempuan itu sudah merengek kemarin.
"Kak, begini saja. Bagaimana kalau setelah tiga bulan hubunganku dan dia berjalan, aku akan mengenalkannya pada kakak, ibu dan juga ayah. Setuju?" Jennie memulai tawar-menawar dengan kakaknya.
"Tidak Jennie. Lebih cepat kau mengenalkannya pada ku atau orang tua kita semuanya akan lebih baik. Jadi kalau kau ingin berangkat bersamanya hari ini. Aku akan menunggu di sini sampai dia datang dan dia memperkenalkan diri padaku" penawaran pertama Jennie di tolak mentah-mentah.
"Kak. Ayolah jangan seperti ini. Bagaimana kalau satu bulan setengah? Aku janji akan langsung membawanya ke rumah"
"Tidak!"
"Kak Hobie. Satu bulan. Satu bulan dari sekarang aku akan membawanya ke rumah ini. Bagaimana? Plis kak Hobie" Jennie menyatukan telapak tangannya memohon di depan wajah sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be The Same (Tae x Jen)[Completed ✔️]
FanfictionBercerita tentang Jennie yang memiliki trauma masa lalu tentang pria dan cinta. Kemudian takdir menemukannya dengan Kim Taehyung seorang lelaki paling tampan di kampus dan merupakan playboy nomor satu diabad ini. Taehyung adalah sahabat dari Jung Ho...