Taehyung memandang kosong ke arah jendela di dalam kamar rawat Jisoo. Wanita itu benar-benar sedang di rumah sakit ternyata. Kaki kirinya patah dan beberapa bagian tubuhnya memar. Taehyung tahu, Jisoo memang wanita ceroboh, hanya saja ia tidak menyangka kecerobohan itu bisa menyebabkan keadaannya seperti ini.
Sesampainya di ruang Jisoo sepuluh menit yang lalu, Taehyung langsung di sambut oleh kedua orang tua dan adik laki-laki dari wanita itu. Jisoo sendiri sedang tertidur pulas dan tak menyadari bahwa Taehyung sudah sampai di rumah sakit. Saat ini Taehyung tinggal berdua saja dengan Jisoo sementara orang tua wanita itu keluar untuk mengurus urusan rumah sakit, dan Hanbin adiknya pulang untuk mengemas beberapa pakaian untuk dibawa ke rumah sakit.
Sekarang perasaan bersalah menari-nari di dada Taehyung. Bayangan wajah kecewa Jennie tadi berputar di otaknya tak mau pergi sama sekali. Taehyung sadar, ia terlalu keras pada Jennienya, ia bahkan tega meninggalkan Jennie sendiri di taman tadi. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya setelah Taehyung pergi? Bagaimana jika ada lelaki jahat yang mengusili Jennie? Astaga Taehyung benar-benar akan menghukum diri sendiri jika itu benar terjadi.
Dirogohnya saku celana dan diambilnya ponsel untuk menghubungi kekasihnya itu. Taehyung berjalan menuju jendela yang tidak terlalu jauh dari ranjang pasien. Dihubungi nya Jennie, namun wanita itu tidak menjawab sama sekali. Tepat saat deringan ke lima, sambungan telepon itu di putus secara sepihak. Ya, Jennie menolak panggilan yang Taehyung lakukan.
Taehyung menarik nafas berat sesaat. Mungkin setelah ini ia akan ke rumah Jennie dan meminta maaf padanya. Taehyung juga berjanji akan menjelaskan segala sesuatunya kepada Jennie agar wanita itu tidak salah paham lagi mengartikan kedekatan Taehyung dan juga Jisoo.
"Taehyung?" Suara lirih Jisoo mengambil kembali fikiran Taehyung dari Jennie.
"Sudah bangun?"
Jisoo mengangguk dan tersenyum manis.
"Sudah lama di sini? Mana keluarga ku?"
"Belum lama, mungkin baru 20 menit. Sedang keluar, nanti mereka kembali" Taehyung kembali duduk di kursi samping ranjang Jisoo.
Jisoo mengamati wajah Taehyung lekat, lelaki itu seperti sedang memikirkan sesuatu. Keningnya berkerut dan matanya tak fokus seperti biasa. Seperti ada ke khawatiran lain yang lelaki itu simpan.
"Kau tadi dari mana?" Tanya Jisoo mulai mencoba mencari tahu.
"Hanya berjalan-jalan mencari angin" kedua sikunya bertumpu di ranjang Jisoo dan lelaki itu mulai bertopang dagu sembari tersenyum manis sehingga kedua matanya seperti menghilang.
Jisoo terkekeh melihat tingkah aneh yang Taehyung tunjukkan. Sebenarnya Taehyung ini tidak setampan yang orang-orang lihat. Kadangkaka sikapnya bisa berubah menjadi pria super aneh dan kekanak-kanakan.
"Berhenti bertingkah manis di hadapanku"
"Kenapa? Hatimu bergetar melihatku manis seperti ini, iya? Kau menyukaiku ya?"
"Iya aku suka"
Jawaban Jisoo membuat senyum Taehyung tadi berganti menjadi sedikit masam. Hatinya mulai bergemuruh, bukan, bukan karena perasaan senang karena Jisoo akhirnya menyukainya. Tapi lebih ke rasa takut, ia takut jika Jisoo memang menyukainya.
"Kenapa? Kenapa Tiba-tiba wajahmu berubah seperti itu? Tidak senang?" Satu alis Jisoo terangkat.
"Ah? Tidak, wajahku tidak berubah masih tetap tampan"
"Kau terlihat kikuk sekali Tae"
"Benarkah? Perasaan mu saja Ji. Jadi kenapa kau bisa tiba-tiba jatuh dari tangga? Ayo ceritakan padaku" Taehyung mencoba mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be The Same (Tae x Jen)[Completed ✔️]
FanfictionBercerita tentang Jennie yang memiliki trauma masa lalu tentang pria dan cinta. Kemudian takdir menemukannya dengan Kim Taehyung seorang lelaki paling tampan di kampus dan merupakan playboy nomor satu diabad ini. Taehyung adalah sahabat dari Jung Ho...