Minhyun tampak sibuk dengan dokumen-dokumen penting yang sedang dipelajarinya.
Saat ponselnya berbunyi.
"Halo appa"
Sapa Minhyun, ia tersenyum kecil mendengar suara ayahnya.
"Apa kau sibuk ?"
"Tidak terlalu .. Bagaimana kabar appa dan eomma ?"
"Kami baik-baik saja nak .. Apa kau sudah makan siang ?"
"Sebentar lagi aku pasti makan .. Appa juga jangan lupa makan siang"
"Hahaha .. Appa selalu ingat untuk makan, kau tahu eomma mu seperti singa bila appa melewatkan makan sekali saja"
Minhyun tertawa mendengar lelucon ayahnya.
"Nak .. Apa kau sudah mengunjungi kakek Ha ?"
Pertanyaan itu ..
Ia bahkan hampir lupa untuk pergi menemui kakek Ha dan cucunya.
"Belum appa .. Tapi aku akan pergi mengunjungi mereka besok siang .. Aku belum begitu paham jalan di Jeju, aku takut tersesat lagi appa"
Seperti biasa, Minhyun mulai bersikap manja lagi setiap menghubungi ayah atau ibunya.
"Hahaha .. Sudah sebesar itu tapi masih bisa tersesat .. Anak manja"
"Bayi appa kesepian .. Tidak ada yang menemani"
Minhyun semakin manja, sifat yang memang otomatis keluar saat bersama orang-orang terkasihnya.
"Memangnya kau tidak punya teman disana ?"
Minhyun melebarkan matanya.
"Punya .. Aku punya .. Kemarin dia membuatkanku sarapan .. Sederhana, tapi enak .. hahaha"
"Baguslah kalau kau sudah mendapatkan teman baru, setidaknya kau tidak akan terus bekerja sampai lupa waktu"
"Hehehe .. Temanku menyebalkan awalnya, tapi dia ternyata menyenangkan .. Dia yang sudah dua kali menolongku saat tersesat"
"Benarkah ? Ajak dia bertemu appa bila nanti appa pergi ke Jeju .. Hahaha"
"Pasti .. Aku pasti akan mengenalkannya pada appa .. Tapi ajak juga eomma, aku merindukannya"
"Ohoo .. Jadi kau hanya rindu pada eomma ??"
"Appa jugaa .. Aku sangaat merindukan lengan dan bahu appa .. hehehe"
"Anak manja .. Badanmu berat tapi masih saja bersandar padaku"
Hehehe
Minhyun terkekeh geli.
"Apa kau yakin besok akan pergi menemui kakek Ha ?"
Minhyun terdiam sejenak, lalu mengangguk tegas.
"Yakin .. Aku akan mengunjungi kakek Ha dan cucunya besok siang"
Terdengar helaan napas lega diujung sambungan telepon.
Ia tahu ayahnya merasa tenang sekarang.
"Baiklah nak .. Appa akan menghubungi kakek Ha untuk mengabari tentang kedatanganmu"
Minhyun mengangguk.
"Hmm"
"Aku tutup yah teleponnya .. Daahh appa .. Salam untuk eomma"
Minhyun menghela napas setelah panggilan itu diakhiri.
Ia tak mungkin terus menghindari ataupun mengabaikan masalah perjodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER THE BLUE SKY ~ [MINHWAN] -END-
Fanfictioncinta memang hal paling rumit di dunia ini, kau tak akan pernah tahu kapan cinta itu akan datang .. dan saat cinta itu telah berdiri dihadapanmu, kau akan dihadapkan pada pilihan yang sulit. melepasnya ? atau mempertahankannya ?