Woojin tampak berlari di kejauhan, menghampiri Jihoon yang duduk santai menantinya di pinggir lapangan.
Jihoon tertawa kecil sesaat setelah Woojin berdiri dihadapannya dengan napas terengah-engah karena kelelahan.
"Ini bir nya"
Woojin menyodorkan satu kantong plastik berisi kaleng bir dan beberapa camilan.
"Terima kasih Woojin~ah"
Ucapnya seraya tersenyum manis, membuat Woojin ikut tersenyum.
Ia menghempaskan bokongnya disamping Jihoon, bersandar pada pagar berjaring yang mengelilingi lapangan.
"Kenapa kita harus duduk disini Jihoon~ah ? Kita bisa ke cafe kalau kau mau"
Jihoon menoleh lalu menggeleng seraya tersenyum kecil.
"Aku ingin duduk ditempat sepi yang tenang"
Woojin terkekeh mendengar keinginan aneh Jihoon.
"Woojin~ah .. Kenapa cuma beli 4 kaleng ?"
Protes Jihoon, wajahnya merengut.
"Anak manja .. Kau tidak boleh minum terlalu banyak"
"Kenapa ??"
Protes Jihoon tak terima.
"Aku bisa susah kalau kau sampai mabuk .. Sudah cukup satu kali aku mengurus pria mabuk, rasanya melelahkan"
"Siapa ? Kekasihmu ?"
"Aku tidak punya kekasih"
Jihoon mengangguk mengerti lalu kembali menatap Woojin.
"Bagaimana pria baik sepertimu bisa tidak punya kekasih ? Apa kau pemilih ?"
Pertanyaan Jihoon membuat Woojin menoleh menatapnya.
"Apa kau punya kekasih Jihoon~ah ?"
Jihoon tersenyum malu-malu, lalu mengangguk.
"Aku punya"
Ia terkekeh, namun wajah Woojin seperti kecewa.
Jihoon sudah punya kekasih.
"Apa .. Kekasihmu orang baik ?"
Entah mengapa Woojin tiba-tiba bertanya.
Ia penasaran.
Ia ingin tahu.
Ia .. Cemburu ?
"Hemm .. Kekasihku adalah pria yang sangaaatt baik"
Jihoon memuji kekasihnya dengan jujur, tapi raut wajahnya tampak menyimpan kesedihan.
"Tapi .."
Woojin menyimak, ia makin penasaran.
"Sepertinya ia sudah berhenti mencintaiku"
Mata Woojin terbelalak kaget dengan pernyataan Jihoon.
"Kenapa bicara begitu ? Apa kalian bertengkar ?"
Jihoon menggeleng pelan, lalu menunduk menatap jari-jarinya yang bulat.
"Aku bisa merasakannya Woojin~ah .. Tatapan matanya mengatakan segalanya .. Sikapnya dingin padaku"
"Apa kau sangat mencintainya Jihoon~ah ?"
Jihoon tertawa kecil, lalu berkata ..
"Entahlah"
Membuat Woojin menatapnya bingung
"Dia tinggi dan tampan .. Senyumnya hangat dan sikapnya sangat manis .. Aku pikir aku adalah pria yang sangat beruntung bisa mendapatkannya .. Semua teman kuliahku memujiku saat aku menggandeng tangannya, mereka bilang aku sangat hebat karena bisa mendapatkan kekasih sesempurna dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER THE BLUE SKY ~ [MINHWAN] -END-
Фанфикcinta memang hal paling rumit di dunia ini, kau tak akan pernah tahu kapan cinta itu akan datang .. dan saat cinta itu telah berdiri dihadapanmu, kau akan dihadapkan pada pilihan yang sulit. melepasnya ? atau mempertahankannya ?