Minhyun menatap langit malam dari balkon kamarnya.
Menahan semilir angin yang berhembus berusaha menerobos masuk ke sela-sela piyama yang dikenakannya malam ini.
Ia merenung memikirkan perkataan ayahnya kemarin malam diruang keluarga.
Tentang perjodohan.
Yang telah ditolaknya hingga membuat ayahnya marah besar dan mendiamkannya hingga hari ini.
Menolak sapaannya, menghindarinya saat berpapasan di kantor, menolak untuk bertemu dengannya saat dihampiri ke ruangan.
Minhyun benar-benar bingung dengan keadaan saat ini.
Ia sangat menyayangi ayahnya, tapi bukan berarti Minhyun harus mengorbankan perasaannya dengan menikahi seseorang yang tidak dicintainya.
Kini ia hanya dapat menghela napas berat.
Menutup kedua matanya untuk menenangkan diri.
Tok .. tok ..
Terdengar pintu kamar Minhyun diketuk dari luar.
"Boleh appa masuk ?"
Minhyun membuka matanya setelah mendengar suara itu.
Namun belum sempat ia berjalan untuk membuka pintu, ayahnya telah lebih dulu membuka lalu masuk menghampirinya di balkon kamar.
"Appa .."
Panggilnya lirih.
Matanya telah berkaca-kaca.
"Maafkan appa"
Ayahnya menepuk pundak Minhyun lalu tersenyum.
Membuat Minhyun meneteskan airmata.
Ia memeluk ayahnya seperti anak kecil.
"Aku yang seharusnya minta maaf, appa .. Aku tidak bermaksud untuk-"
"Appa mengerti nak"
Dilepasnya pelukan putranya, ditatapnya wajah Minhyun lekat-lekat.
"Appa tidak akan memaksamu bila memang kau tidak mau melakukannya .. Tapi kau tahu kan betapa besar kasih sayang yang telah kakek berikan padamu, kau adalah cucu yang sangat dibanggakannya"
Minhyun mengangguk dengan mata memerah.
"Minhyun~ah .. Tiga bulan .. Cobalah untuk mengenalnya selama tiga bulan saja .. Bila kau tetap tidak bisa menerimanya, appa akan melupakan perjanjian itu"
Pinta ayahnya penuh harap.
"Appa berjanji .. Kau tahu kan appa tidak pernah melanggar janji yang telah appa buat"
Minhyun mengangguk.
"Setelah tiga bulan, bila hatimu tetap tertutup untuknya, appa akan merestui pilihanmu .. Kau bisa membawa kekasihmu kerumah kita dan mengenalkannya pada appa dan eomma mu .. Bagaimana ?"
Minhyun tampak diam sejenak, berpikir.
Haruskah ia mengiyakan tawaran ayahnya ?
Tapi mungkin ini adalah tawaran terbaik, karena memang ia tak punya pilihan lainnya.
Minhyun mengangguk tanda setuju.
"Baiklah appa .. Aku akan mencoba mengenalnya"
Dilihatnya senyum ayahnya mengembang.
Dipeluknya tubuh appanya erat-erat lalu mulai terisak.
"Appa jangan marah lagi .. Aku sedih saat appa mengabaikanku"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDER THE BLUE SKY ~ [MINHWAN] -END-
Fanfictioncinta memang hal paling rumit di dunia ini, kau tak akan pernah tahu kapan cinta itu akan datang .. dan saat cinta itu telah berdiri dihadapanmu, kau akan dihadapkan pada pilihan yang sulit. melepasnya ? atau mempertahankannya ?