Tanggal pernikahan sudah di tentukan dua hari yang lalu. Hanya butuh menunggu waktu tiga hari untuk hari H. Sebab Al sudah mempersiapkannya lebih dulu.
Yuki kaget karena semua sudah selesai. Gedung sudah Al pesan dengan konsep pernikahan sederhana namun elegan. Konsep hitam putih sungguh menakjubkan.
Yuki sempat bertanya bagaimana jadinya bila orangtua Yuki menolak, apa yang akan Al lakukan dengan semua persiapan tersebut. Dengan mudah Al menjawab.
"Justru karena aku sudah yakin bahwa mama dan papa tidak akan menolak itu sebabnya aku lebih dulu mempersiapkannya sebelum melamar kamu. Lagi pula jika mereka menilai ku tetap akan menikahi dengan atau tanpa restu orangtuamu."
Whatever lah, yang terpenting Yuki akan menjadi milik Al selamanya sampai akhir hayat.
Dan untuk Al saat ini sedang berada di meja makan bersama keluarga. Tidak bisa di pungkiri bagaimana sebenarnya Al. Dalam tiga hari kedpean Al akan resmi mempersunting Yuki sebagai istrinya.
"Aku imut banget sih baby gue."
"Gemes ya elah."
"Unyu-unyu sayang."
"I love you baby."
"Pooh nyebelin iiih."
"12, kamu kira melahirkan itu gampang."
"Jatah berkurangnya setiap kali kamu pulang kemalaman."
"Al kamu kok mesuuuuuum sih."
Al senyam-senyum mengingat perdebatan mereka sepulang dari trans kemarin. Al ngotot pengen punya anak 12 katanya biar bisa ngalahin keluarga Gen Halilintar.
Tapi Yuki dengan terang-terangan nolak. Walau pada akhirnya Yuki setuju-setuju aja.
Namun di lain tempat semua merasa aneh dengan sikap Al sekarang. Bunda Maia dan papa Reza heran dengan sikap anak sulung mereka sekarang.
"Dul tarik kata-kata Dul kemarin. Dul lebih suka kak Al yang cool dan irit bicara daripada kak Al yang sekarang." Ucap Dul menatap Al geli karena sejak duduk di meja makan Al senyum terus. Kadang Dul merasa kakaknya bertingkah seperti banci.
Sama halnya dengan El. Dia maklum dengan kakaknya yang lagi happy tingkat dewa. Tapi nggak gini juga kali.
Hahaha
"Uhuuk uhuuk."
Bunda Maia ,papa Reza, El dan Dul kaget mendengar tawa Al yang ajrabg ataupun nggak pernah mereka dengar kecuali bila berada di dekat Yuki.
Mereka semua pada keselek. Papa Reza geleng kepala dan berdiri dengan mata mengarah ke arah El dan Dul untuk membantunya.
"Eh."kaget Al saat El mmeengang tangan kanannya sedangkan Dul tangan kirinya. Papa Reza memengnag kepala Al agar tidak bergerak.
"Papa apa-apa....
Bruuus
"Keluarlah setan. Jangan ganggu anakku."ucap bunda Maia setelah menyembur Al dengan air melalui mulut bunda Maia sendiri.
Al melongo mendengar ucapan bunda Maia barusan. Apa mereka mengira jika Al kerasukan. Al memberontak mencoba melepaskan kunjungan El dan Dul. Bukannya trrelpas mereka justru semakin memperkuat pegangan mereka.
"Al nggak kerasukan bunda." Ucap Al.
"Bohong kamu. Anak bunda itu orangnya cool. Nggak bisa senyum kayak kamu tadi. Kamu bukan Al anak bunda."
"Sadar Al. Papa bakal maafin kamu buat kesalahan tadi malam." Ucap papa Reza mengingat saat Al marah kepada papa Reza karena telah memeluk Yuki di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
Lãng mạnganti judul Judul awal MY DARLING bagaimana jadinya jika seorang al ghazali yang di kenal dingin,cuek dan irit ngomong,bisa berubah derastis jika berada di dekat s manjanya yuki kato.