my'd 64

1.8K 114 4
                                    

Al keluar dari studio Trans dan dengan tergesa-gesa keparkiran untuk segera berangkat ke rumah sakit saat mendengar kabar bahwa Yuki  mau melahirkan. Hati dan pikiran Al tak tenang mendengar kabar tersebut. Pasalnya kesehatan Yuki saat ini sedang tidak stabil.

"Fadil tolong lo urus semua yaa."ucap Al.

Al keluar studio tampa memberi kabar sama sekali ke kru Trans. Al langsung keluar begitu saja dan tak memerdulikan undangan Trans malam ini.

"Mang Asep buruan."ucap Al penuh penekanan.

"Siap tuan."

Di perjalanan hati Al tidak bisa tenang dan terus mengomel ke mang Asep. Untung saja mang Asep lebih dulu merasakan apa yang Al rasakan. Jadi mang Asep mengerti dan mengiyakan semua yang Al katakan.

Untung saja jalan tidak terlalu macet hingga Al bisa tiba di rumah sakit dengan capat. Tampa babibu Al lari menyusuri koridor rumah sakit.

Banyak penggemar Al yang melihat Al lari. Mereka ingin meminta foto bareng Al tapi mereka urungkan karna melihat raut wajah kekhawatiran Al.

"Bunda Yuki gimana bun?"tanya Al dengan napas tersenggal.

"Yuki masih dalam proses persalinan kak. Kamu tenang dulu ya tenang."ucap bunda Maia menenagkan Al.

Tenang..

Al mana bisa tenang kalo gini caranya. Bisa-bisa Al kencing berdiri nunggu Yuki melahirkan. Sesaat kemudian dokter keluar dengan masker khusunya .

"Ada yang mau menemani per.."

Dokter tersebut belum selesai mengucap kan kaliamatnya Al langsung masuk dan menghampiri Yuki yang tengah kesakitan. Al menggenggam tangan Yuki dan sesekali menciumnya.

Bunda Maia dan yang lainnya hanya bisa diam dan melukis senyuman kecil di bibir mereka saat melihat Al  lansung menghampiri Yuki. Dokter mengerti dengan tatapan bunda Maia dan masuk lagi kedalan sesudah pintu di tutup.

"Sa..kit pooh.."ucap Yuki terisak dengan kepala dibawah perut Al karna saat ini Yuki sudah terbaring kesakitan.

"sabar ya sayang."

Al tak bisa berkata apa-apa. Yang ada di pikiran Al sekarang adalah bagaimana keselamatan Yuki dan kedua anaknya. Al terus berdoa dalam hatinya agar Yuki selamat.

Yuki tak kuasa menahan tangisnya dan terus mencengkram bahu Al.

Dokter memberi intruksi agar Yuki melebar kan kakinya supaya proses persalinan di mulai. Saat Yuki sudah melebarkan kakinya dan sedikit di tekuk dokter Mita mulai memberi aba-aba.

"1..2...3...ayok mbak Yuki dorong."ucap mita lembut namun dengan nada di tinggikan.

Yuki mencengkram tangan Al kuat hingga Al kepanasan dan sakit karna kuku panjang Yuki. Namun Al diam karna Al tau luka yang Yuki berikan tak sebanding dengan rasa sakit yang dia rasakan saat ini.

"Aaaaaak....sa..kiiit hiks hiks..."

Baru dorongan pertama Yuki merasakan bahwa bagian kewanitaannya robek. Sakit yang menjalar hingga kepala Yuki berdenyut kencang. Nafas Yuki juga tidak teratur dan keringat meluncur deras.

Al sesekali melap keringat Yuki dan menciumnya .

"Kamu pasti bisa sayang. Aku yakin sama kamu dan kamu pasti kuat."ucap Al menyemangati Yuki walau Al sendiri tak percaya dengan kata-atanya barusan.

Yuki menganggukan kepanya dan yakin bahwa ia pasti bisa. Yuki kembali mendorong dengan kekuatannya agar bayinya segera keluar. Sakit memang sakit tapi ini demi bayinya dan Al suaminya.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang