∅11. Don't Call Me Baby

11.2K 1.8K 247
                                    


BOOM! BOOM! BOOM!!

Selena double up yeee

Karena tadi selena cek ternyata udah 160an yang baca yaudah selena up aja deh.

Jangan lupa vote dan commentnya ya

Ayo bikin selena belok lagiii😭😭


.
.
.
.
.
.
.

∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
.

Daniel baru saja tiba di red cafe. Ia langsung mengarah ke rooftop sesuai yang Seong Woo beritahukan. Daniel duduk di hadapan Seong Woo membuat pria yang sedang membaca buku itu tampak menuntup bukunya dan menatapnyai tenang.

"Dengan siapa kau kemari?" Tanya Daniel, pertanyaan seperti itu yang ia lontarkan padahal Seong Woo kira akan ada rindu yang menanyakan kabar karena sudah hampir satu minggu tak bertemu.

"Hyun Bin dan dua temanku. Tapi mereka sudah pulang." Jawab Seong Woo dengan santai, tanpa menyadari pematiknya belum ia kantungi dan isi asbak yang belum dia buang juga.

"Kau merokok?" Tanya Daniel sedikit memincingkan matanya namun itu tidak membuat Seong Woo terlihat takut ataupun gugup.

"Tidak." Jawab Seong Woo, ia baru saja meniru sikap tenang Daniel.

"Jangan berbohong padaku Seong Woo." Ucap Daniel terdengar seperti peringatan tapi Seong Woo sedikit bisa mengimbangin pembawaan pria dengan kemeja putih ini.

Seong Woo baru sadar kalau Daniel hari ini tidak berpakaian kerja, seperti biasanya mereka bertemu. Pria itu sedikit lebih santai dengan celana panjang coklat dan sepatu kets namun tetap terkesan sangat rapi. Santainya Daniel mungkin itu rapinya Seong Woo, Seong Woo juga santai dengan sweater hitam oversize dan celana jeans selutut, juga rambutnya yang tak tertata sama sekali.

Rasanya aneh, biasanya Seong Woo biasa saja jika jalan dengan wanita yang berpakaian rapi namun tidak dengan laki-laki, rasanya seperti di perbandingkan. Bagaimanapun Seong Woo juga iri dengan ketampanan daddy-nya ini.

"Kenapa aku harus berbohong pada daddy?" Sekiranya Seong Woo ingin tersenyum sekarang juga, baru saja ia berhasil membuat pria di hadapannya ini mengeraskan rahangnya.

"Kau bawa mobil?" Tanya Daniel dan Seong Woo hanya mengangguk untuk menjawabnya.

"Berikan kunci mobilmu padaku. Aku akan mengantarmu pulang." Ucap Daniel.

Pulang? Seong Woo sedikit mengerutkan keningnya. Setelah tidak bertemu beberapa hari Daniel hanya ingin mengantarnya pulang? Seong Woo sedikit kecewa. Disini memang dia menjadi seorang 'baby boy' tapi dalam tanda kutip berbeda dengan beberapa arti normalnya. Apa Daniel tidak merindukannya? Tidak menginginkan tubuhnya?

"Berikan kunci mobilmu padaku baby boy." Shit! Ia tidak merindukan panggilan itu tapi kenapa rasanya tubuhnya bergejolak mendengar panggilan itu lagi.

Seong Woo hanya bergerak pelan sambil mengeluarkan kunci mobilnya dan memberikannya pada Daniel. Sampai Daniel berdiri untuk meraihnya karena gerakan tangan Seong Woo yang lambat sekali. Daniel juga membawakan buku Seong Woo sebelum akhirnya menarik tangan kurus itu pergi keluar kafe.

Sampai di luar Seong Woo melihat supir Daniel yang sudah menunggu. Mungkin Daniel memang mempunyai kepentingan lain hari ini, jadi pria itu menggunakan supir dan mengantarkan Seong Woo pulang.

Daniel membukakan pintu untuk Seong Woo sebelum dirinya beralih pada kursi pengemudi. Benar saja, sampai disana bau alkohol ternyata begitu nyata di mobil Seong Woo. Nampaknya Seong Woo melupakan sesuatu yang fatal, ia memejamkan matanya kasar. Ia baru ingat kalau tadi pagi ia meminum bir sambil mengantar Justin, parahnya lagi bir itu tidak habis dan kalengnya ia menaruhnya begitu saja.

Don't Call Me Baby (ONGNIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang