.
.
.
.
.
.
.∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
."Lee Tae Yong."
Sung Woon mengerutkan keningnya. Lagi-lagi Seong Woo Menyebutkan nama itu. Sung Woon merasa pengaruh Lee Tae Yong sangat besar di hidup Seong Woo padahal dia menyangka Seong Woo akan lebih menginginkan orang tuanya saat keadaannya memprihatinkan seperti ini.
"Kau mencintainya?" Tanya Sung Woon dan Seong Woo langsung mengangguk cepat walau badannya sedang lemas saat ini.
"Tanpa ada dia, mungkin aku tidak bisa punya impian sampai sekarang. Mungkin aku sudah menyerah untuk belajar dan semua permasalahan keluargaku. Dulu dia selalu ada bersamaku. Tidak pernah seharipun aku tidak bertemu dengannya. " Ucap Seong Woo dengan senyum diatas wajah pucat pasinya. Sung Woon ikut tersenyum, ia bisa merasakan selembut apa hati Seong Woo pada orang-orang yang ia cintai.
"Kau sudah minta maaf padanya?" Tanya Sung Woon lagi, dia baru ingat kalau Seong Woo yang berbuat salah terlebih dahulu.
Kini Seong Woo kembali menunduk. Dia meruntuki kebodohannya beberapa hari lalu. Harusnya ia lebih berani agar hubungan mereka bisa kembali seperti dulu. Seong Woo menangis, ia menyesal.
Sung Woon menghela napas lalu menunduk sesaat menahan kesedihannya pula, bagaimana bisa dunia begitu jahat pada Seong Woo? Sekalipun Seong Woo bersalah tapi ini sungguh balasan yang amat menyakitkan.
Cleck!
"Seong Woo." Daniel hendak menghampirinya namun Sung Woon menahannya dan menarik Daniel keluar. Awalnya Daniel tidak terima karena melihat Seong Woo yang menangis, tapi Sung Woon benar-benar memaksanya hingga membawa si tubuh besar itu keluar dari ruang rawat.
"Kau kenal Lee Tae Yong?" Tanya Sung Woon pada Daniel yang masih memandangi Seong Woo dari kaca pintu ruang rawat itu, hatinya sesak melihat orang yang paling dicintainya menangis sesegukan seperti itu.
"Jawab pertanyaanku. Kau tidak mau melihat Seong Woo menangis terus kan?!" Tegur Sung Woon sangat geram.
Danielpun menoleh pada Sung Woon dengan menahan rasa sesaknya, tentu Daniel tahu siapa Tae Yong dan bagaimana hubungan Tae Yong dan Seong Woo.
"Dia sahabat Seong Woo. Apa semua ini ada sangkut pautnya dengan Tae Yong?" Tanya Daniel dan Sung Woon mengangguk cepat.
"Cepat cari Tae Yong dan suruh dia kemari. Apapun itu, kau harus melakukan apapun sampai Tae Yong menemui Seong Woo. Setelah itu aku akan menceritakannya." Jawab Sung Woon, kemudian ia juga menatap Seong Woo yang terus menangis dan menyesali perbuatannya.
Daniel tidak tinggal diam. Semua yang terbaik untuk Seong Woo, maka ia akan melakukannya. Ia segera menghubungi asisten pribadinya untuk mencari Tae Yong dan membawanya kemari.
"Dokter Ha." Suara Daniel membuatnya menoleh setelah sekian lama menatapi Seong Woo yang terluka, sebiasa mungkin ia menyembunyikan rasa sedihnya.
"Aku... aku mohon bantuanmu. Aku ingin berubah."
Sung Woon tentu membelakan matanya tak percaya. Sejak kapan Kang Daniel bisa merendah seperti ini? Apapun yang dia lakukan dianggapnya benar. Tapi baru saja Sung Woon mendengar suara penyesalan dengan tutur kata sepantasnya bagi seseorang yang punya kesungguhan ingin berubah.
"Semuanya. Aku ingin merubah diriku. Aku tidak ingin mengagungkan kesempurnaan dengan cara apapun. Untuk Seong Woo dan Justin, aku ingin menjadi orang yang mereka sayangi. Karena aku sangat mencintai mereka."
Sungguh, kali ini Sung Woon benar-benar menangis. Walau hanya meneteskan air matanya lalu setelah itu ia menunduk menyembunyikan tangisnya yang memalukan ini. Hatinya bergetar, setelah belasan tahun ia mengenal Daniel yang keras kepala akhirnya pria itu mengatakan kesungguhannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/145348475-288-k868087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Baby (ONGNIEL)
Ficción históricaOh shit. Sejak kapan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu? Tubuhku masih meremang karena kata itu. 'Baby boy' YAOI BXB DADDY KINK MATURE MPREG Cover by @Ariski