∅17. Don't Call Me Baby

12.1K 1.7K 321
                                    

*maaf yang tadi wordsnya kepotong banyak, yuk yang berkenan baca ulang.

Selena ketagihan main mercon gangsing. Selena main mercon cuma dua kali setahun 😥

Oh iya selamat hari raya idul fitri ya bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin😊😊

.
.
.
.
.
.
.

∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
.

"Daddy..." Lirih Seong Woo melihat seseorang yang tidak pernah ia lihat sebelumnya masuk ke kamar.

Daniel tidak bisa paham dengan apa yang di rasakan Seong Woo. Sekarang Seong Woo terlihat takut melihat Dokter Ha yang masuk begitu saja karena Daniel yang menyuruhnya.

Pagi menunjukan pukul empat, tepat setelah satu jam mereka selesai melakukan hubungan intim. Cukup lama Daniel menenangkan Seong Woo yang terus menerus ingin keluar dan mencari rokok. Kini Seong Woo tidak mau lepas dari Daniel, ia memeluk Daniel dengan erat. Saat Dokter Ha menghampirinya, Seong Woo menyembunyikan kepalanya di dada Daniel.

"Aku sudah mendengar gejalanya dari Ji Sung hyung." Ucap Dokter Ha, itu berarti Daniel tidak perlu menjelaskannya lagi.

"Hallo Seong Woo-ya, aku Ha Sung Woon." Dokter Ha merendahkan tubuhnya menatap Seong Woo yang terus menyembunyikan kepalanya di dada telanjang Daniel yang kini basah dengan tangis Seong Woo.

"Dia bukan orang jahat. Dia temanku." Bisik Daniel sambil mengelus surai hitam legam Seong Woo.

"Seong Woo-ya, kau menginginkan ini?" Sung Woon mengeluarkan kotak rokok dari saku celananya membuat Seong Woo langsung turun dari ranjang, tak perduli tubuh polosnya ia hanya ingin menggapai penenangnya.

"Dokter Ha!" Tegur Daniel melihat apa yang di lakukan Sung Woon pada Seong Woo.

"Pengang ini. Aku akan mengambil pematiknya di tasku." Ucap Sung Woon memberikan kotak rokoknya dan menghampiri Daniel.

"Aku tidak memanggilmu kesini untuk-"

"Keluar dari sini."

Apa-apaan ini? Ini kamar Daniel tapi Sung Woon mengusir pemilik kamar ini.

"Aku mohon keluar dari sini. Aku akan mengobatinya, aku tidak sungguhan membiarkannya merokok. Kau tenang saja."

Kali ini Daniel mengalah. Mau bagaimanapun Sung Woon psikater berbakat yang pasti mampu menangani masalah Seong Woo. Ini demi kebaikan Seong Woo, ia percayakan semuanya pada Sung Woon. Gangguan kecemasan Seong Woo sudah sangat parah, ia tidak mau hal ini menyiksa Seong Woo terlalu lama.









∅Don't Call Me Baby∅








"Papa."

Daniel menoleh saat Justin memanggilnya dan menghampirinya yang sedang duduk sambil menunduk di depan pintu kamarnya. Wajahnya sangat memprihatinkan, ia tidak tidur dan menunggu Sung Woon selesai menangani Seong Woo.

"Papa tidak tidur? Dimana Seong Woo hyung?" Tanya Justin berdiri di hadapan ayahnya.

"Seong Woo ada di dalam. Dia sedang di obati." Jawab Daniel membuat Justin sangat khawatir.

"Apa yang papa lakukan lagi pada Seong Woo hyung?!" Justin marah. Dia tidak suka Daniel terus menyakiti Seong Woo.

Daniel menghela nafasnya kasar. Ia cukup lelah menunggu tiga jam lebih dengan kekhawatiran ini dan ia tidak ingin marah-marah. "Cepat berangkat sekolah. Papa sedang pusing, jadi kau jangan banyak bicara."

Don't Call Me Baby (ONGNIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang