.
.
.
.
.
.
.∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
.Seong Woo menaruh kepalanya di paha Tae Yong sambil memejamkan matanya dengan tenang. Pikirannya kacau, ia tidak tahu lagi harus pergi ke arah mana hidupnya. Keluh kesah yang Seong Woo pendam tadi sudah di keluarkan semua pada Tae Yong, rasanya sedikit lega tapi kepalanya masih pusing, bingung dengan segala pikiran buruknya.
"Kalau kau nyaman dengannya, kenapa tidak di jalani saja. Maksudku... sudah jelaskan Daniel mencintaimu." Ucap Tae Yong mengelus kepala Seong Woo.
"Sok tahu! Lagi pula kau lihat sendiri bagaimana orang tuaku sekarang dan aku tidak sudi anak-ku di pukuli olehnya. Aku yakin dia tidak berbuat kasar pada Kayla karena Kayla bukan anak kandungnya."
"Siapa tahu dia bisa berubah."
"Hah? Berubah? Sudah dari Justin berumur lima tahun dia seperti itu. Sudah lah Yong itu tidak mungkin. Aku juga tidak buta dengan cinta."
Tae Yong menghela napas kasar, mau sampai kapan Seong Woo menyangkalnya? Oke, yang barusan memang dia tidak menyangkal tapi dia mengakui dengan maksud kesialan.
"Kalau begitu kau tidak benar-benar mencintainya." Ucap Tae Yong dan Seong Woo langsung membuka matanya.
"Kau pikir mudah aku jatuh cinta? Aku saja menyesal kenapa bisa jatuh cinta pada Daniel." Walaupun seperti itu, Seong Woo memberi tahu kalau baru saja ia meyakinkan rasa cinta yang seperti Tae Yong beritahu.
"Kalau kau mencintainya, harusnya kau punya tekad untuk merubahnya. Seong Woo, cinta itu butuh pengorbanan." Ucap Tae Yong sekali lagi meyakinkan Seong Woo. Tetap saja ia ingin Seong Woo hidup bahagia dengan calon bayinya.
"Aku barusan bilang apa? Aku tidak buta cinta. Bagaimana aku merubah orang kalau diriku saja belum benar? Aku tidak perduli dia mau berubah atau tidak. Sekalipun berubah, belum tentu aku tidak berpikir ulang untuk mencintainya sampai akhir. Mungkin ini hanya cinta sesaat."
Tae Yong menyerah. Ia tidak mau berdebat lebih serius, lihat saja nanti bagaimana kelanjutannya yang jelas Tae Yong masih ingin Seong Woo mempertahankan calon bayinya. Jika Seong Woo tidak mau memperjuangkan cintanya, maka ia dan Jae Hyun siap membesarkan anak Seong Woo.
"Jangan mengugurkannya Seong Woo..." Ucap Tae Yong untuk yang kesekian kalinya
"Hmm, aku akan memikirkannya."
✘
∅Don't Call Me Baby∅
✘
"Tenanglah Daniel!" Bentak Sung Woon ia kesal karena Daniel yang tidak sabaran padahal Ji Sung sedang menjelaskan masalahnya.
"Bagaimana aku bisa tenang?! Orang-orangku bahkan tidak menemukan keberadaan Seong Woo!" Daniel juga tidak kalah kencang membentak Sung Woon.
"Jadi aku lanjutkan atau tidak?" Tanya Ji Sung dengan ragu karena Daniel yang terus menerus menghubungi orang suruhannya sambil marah-marah.
"Lanjut. Daniel harus mendengarkannya dulu sebelum menemui Seong Woo dan gegabah." Jawab Sung Woon ia langsung merebut ponsel Daniel dan menyuruh Daniel kembali duduk berhadapan dengan Ji Sung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Baby (ONGNIEL)
Ficção HistóricaOh shit. Sejak kapan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu? Tubuhku masih meremang karena kata itu. 'Baby boy' YAOI BXB DADDY KINK MATURE MPREG Cover by @Ariski