Untuk kesekian kalinya. Ini panjang :')
Serius.
Jangan di paksa kalo belom siyap.
.
.
.
.
.
.
.∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
.Bruk!!
“AKU BILANG MENJAUH DARIKU!”
Min Hyun kalah cepat, Seul Gi yang berada di belakang Seong Woo ikut terjatuh karena tidak bisa menahan tubuh Seong Woo yang di dorong kecang oleh Justin. Tubuh Seong Woo jauh lebih besar sampai ia limbung dan punggungnya membentur lantai dengan kencang.
“Akhh!!”
“Seong Woo!” Min Hyun segera berjongkok, Seul Gi tidak apa-apa tapi Seong Woo baru saja menjerit kesakitan.
“Seong Woo, kau baik-baik saja??” Seul Gi panik dan Seong Woo hanya bisa menggeleng, perlahan rasa sakitnya menyeluruh, tulang punggungnya nyeri tak tertahan sampai kepalanya pusing.
Kayla dan Hae In juga langsung menghampiri Seong Woo, anak-anak cantik itu juga terlihat khawatir tapi Justin tidak perduli dan memilih pergi dari sana. Justin tidak masuk ke dalam melainkan pergi keluar. Sedikit rasa sesak di dadanya, tapi ia tidak bisa mengalahkan rasa bencinya mendapati keadaan mamanya yang seperti itu karena Seong Woo.
“Sakit!!” Seong Woo prustasi entah harus bagaimana punggungnya sangat sakit dan air matanya deras membasahi pipinya. Ini benar-benar menyakitkan.
“Akhh!! Perutku!!!” Perut Seong Woo juga terasa kram, seluruh tubuhnya lemas dan rasanya mau pingsan.
“Min Hyun, kau bawa Seong Woo ke dalam. Aku akan menelepon Ji Sung sekarang. “ Min Hyun mengangguk mengerti dan Seul Gi segera menghampiri telepon rumah.
“Hae In, Kayla masuk kamar. Jangan ganggu paman Seong Woo dulu. Dia sedang sakit, nanti kalau sudah baikan kalian bisa main dengan paman Seong Woo.” Ucap Seul Gi sambil mengetik nomor Ji Sung disana.
Hae In yang lebih besar memeluk Kayla yang menangis dan mengajak Kayla pergi ke kamar. Dia berbisik untuk berdoa bersama di dalam agar paman Seong Woo cepat sembuh. Akhirnya Kayla menurut dan menggandeng tangan Hae In masuk ke kamar.
“Akhhhh!!” Min Hyun serba salah, ia mau menggendong Seong Woo tapi saat ia mengangkat punggung Seong Woo, dia menjerit kesakitan. Kemudian Seong Woo menggeleng kencang meminta untuk tetap seperti ini dulu, karena yang barusan malah membuatnya tambah sakit.
“Perutku sakit... hiks..” Rasa kramnya juga bertahan lama karena dia menangis dan tidak bisa tenang.
“Naik di punggungku bagaimana? Kau harus segera berbaring.” Tawar Min Hyun, dia juga cemas dan iba melihat Seong Woo seperti ini.
Seong Woo menggeleng lagi, napasnya membuat dadanya naik turun lebih cepat, ia bingung bagaimana mengatakannya. Rasanya seluruh tubuhnya sakit, diam sakit dan bergerak tambah sakit.
Tak lama Seul Gi kembali sambil berlari dengan kunci mobil di tangannya, “Pak tolong, bantu membawa Seong Woo ke mobil.” Seul Gi menyuruh pelayan laki-laki.
“Tahan sebentar ya Seong Woo, kita akan ke rumah sakit.” Ucap Seul Gi, tadi ia langsung di perintahkan Ji Sung untuk membawa Seong Woo ke rumah sakit.
Seong Woo menahan rasa sakitnya yang teramat saat ia di gendong dan harus menekuk tubuhnya di dalam mobil. Min Hyun membawa mobil dengan cepat, dia tidak perduli bagaimana rambu lalu lintas, ditambah Seul Gi yang terus menyuruhnya untuk cepat jadilah dia sampai di rumah sakit kurang dari sepuluh menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Baby (ONGNIEL)
Narrativa StoricaOh shit. Sejak kapan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu? Tubuhku masih meremang karena kata itu. 'Baby boy' YAOI BXB DADDY KINK MATURE MPREG Cover by @Ariski