∅6. Don't Call Me Baby

12.8K 2K 287
                                    

Fast up yeyy

Kecepetan ya?





.
.
.
.
.
.
.

∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
.

Seong Woo datang setengah jam lebih awal. Pria Kang itu membiarkan Seong Woo memilih tempat sesuka hatinya. Seong Woo lebih memilih untuk memesan tempat di rooftop dan menikmati wine dengan sebatang  rokok yang baru saja ia nyalakan. Trockenbeernauslese samling, wine Austria yang terbuat dari buah anggur yang paling matang, favorit Seong Woo.

Pikirannya kian tenang. Tidak masalah, hanya tiga bulan lalu ia mendapatkan semua kejayaannya. Mungkin tiga bulan berikutnya ia akan menghianati Hyun Bin, ya dia mau berhenti bekerja seperti ini. Selesai kontrak nanti Seong Woo harus berterimakasih pada Daniel. Harus seperti itu.

Rokok pertamanya habis, ia membuang puntungnya ke asbak di sisi kirinya dan mengambil lagi satu. Namun baru ia mau menyelipkan di belah bibirnya, Daniel sudah datang dengan seseorang yang mampu ia tebak itu adalah pengacara Daniel. Ya ini bukan masalah kecil, Daniel mengeluarkan ratusan juta won untuk dirinya sebagai bayaran pertama.

Seong Woo lanjut menyalakan rokoknya sambil menunggu Daniel mengeluarkan semua berkas-berkas yang harus mereka tanda tangani. Saat Seong Woo tak sengaja menghembuskan asapnya di kedepan, tampak pria Kang itu meliriknya dengan tatapan tidak suka.

"Kenapa?" Tanya Seong Woo tanpa rasa bersalahnya.

"Matikan rokokmu." Ucapnya dengan wajah yang tenang, namun suara itu jelas tidak biasa.

"Nanti, setelah sudah menjadi puntung." Saut Seong Woo melanjutkan kegiatannya.

"Seong Woo, Aku bilang matikan  rokokmu. Aku tidak suka asap rokok." Seong Woo sedikit tak percaya dengan ucapan Daniel, apa pria tua ini tidak pernah merokok? Aneh sekali.

Baiklah mulai sekarang Seong Woo tidak akan merokok di depan Daniel. Hanya tiga bulan, Seong Woo hanya perlu waktu 3 bulan menurut pada daddy-nya ini.

"Kau sudah bulat dengan keputusanmu?" Tanya Daniel dan Seong Woo yang menopang dagu dengan kedua tangannya kengangguk pasti.

"Ini catatan kesehatanku. Aku belum menerima catatan kesehatamu." Ucap Daniel membuat Seong Woo benar-benar melupakan sesuatu dan Hyun Bin juga melupakan itu.

"Aku lupa." Ucap Seong Woo setelah mengedipkan beberapa kali, selama ini ia hanya mengecheck entah penyakit kelamin apa yang bisa menjangkitnya namun semua itu bersih, terakhir ia melakulannya tiga bulan lalu untuk sugar mommy-nya.

"Aku minta keseluruhan. Bukan hanya mengecheck penyakit kelamin, tapi seluruh penyakit dalam tubuh dan CT scan seluruh tubuh." Merepotkan, Seong Woo berdecak dalam hati, sebenarnya ia juga tidak yakin paru-parunya baik-baik saja.

"Berarti penandatanganannya di tunda?" Tanya Seong Woo, tentu ini masalah untuknya karena tidak begitu mudahnya menentukan pilihan ini.

"Tidak. Tetap hari ini kau harus tanda tangan." Ucap Daniel sambil menyerahkan dua lembar kertas yang di keluarkan pengacaranya.

"Lalu bagaimana kalau aku terkena penyakit? Apa aku harus membayar denda jika kontrak ini batal?" Tanya Seong Woo, tidak semudah itu ia merubah pikirannya begitu saja.

"Jika itu penyakit yang bisa di sembuhkan maka aku akan membiayai penyembuhanmu, jika sulit di sembuhkan aku tetap akan membiayai pengobatannya dan kau boleh membatalkan kontrak tanpa denda."

Hei apa benar pria Kang ini barusan berkata seperti itu? Terlihat begitu wibawa dan baik hati. Salahkah kini Seong Woo mematung setelah mendengar ketulusan Daniel di balik wajah datarnya? Bahkan ia mengedipkan matanya beberapa kali kalau ini tidaklah mimpi.

Don't Call Me Baby (ONGNIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang