.
.
.
.
.
.
.∅Dont Call Me Baby
.
.
.
.
.Seong Woo berjalan cepat dengan amplop putih di tangannya. Hyun Bin mengejarnya, ia meninggalkan Lucas yang masih menunggu hasil check up-nya. Ia sangat kaget melihat hasil check up Seong Woo tak terkecuali Seong Woo sendiri, tanpa mengucapkan apa-apa pria itu pergi dan masuk ke dalam mobilnya.
Beruntung Seong Woo belum menguncinya jadi Hyun Bin bisa masuk ke dalam dan duduk di sebelah Seong Woo. Di lihatnya Seong Woo meremas amplop itu dan menaruh kepalanya pada stir mobil. Beberapa kali ia bahkan membenturkan kepalanya sendiri disana. Hyun Bin bingung harus bagaimana, bahkan saat ia ingin mengelus surai hitamnya menenangkan Seong Woo tapi pria itu malah menghempaskan tangannya.
"Katakan padaku kalau semua itu tidak benar Hyun Bin." Suara Seong Woo lemas, tangannya melempar asal amplop itu dan meremas gagang stir dengan kuat.
"Itu kenyataan Seong Woo. Kau harus menerimanya..." Hyun Bin juga sekarang mengerti dimana munculnya rasa sakit yang sering muncul pada perut Seong Woo dan kenapa hormon Seong Woo tidak sekuat pria lainnya.
"Ini kelainan! Ini gila Hyun Bin! Bagaimana bisa! BAGAIMANA BISA AKU-..." Seong Woo tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, ia tidak sudi dengan kelainan yang ada pada dirinya.
"Aku harus membatalkan kontrak itu." Ucap Seong Woo.
"Tapi ini bukan penyakit Seong Woo, bahkan tidak menimbulkan infeksi apa-apa kecuali kalau kau melakukan kegiatan berat." Jelas Hyun Bin.
Seong Woo menjambak rambutnya. Ia menyumpahi dirinya sendiri, bagaimana bisa selama ini ia baru tahu dan buruknya lagi ia sudah menandatangani kontrak dengan seorang laki-laki yang akan melakukan sex dengannya.
"Bagaimana kalau aku hamil?" Tanya Seong Woo ia menoleh pada Hyun Bin yang menatapnya sayup.
"Tidak Seong Woo. Aku bisa jamin. Kau hanya perlu meminum obat anti hamil. Hanya tiga bulan. Setelah itu kau terbebas Seong Woo." Ucao Hyun Bin mengenggam tangan Seong Woo yang sedikit gemetar.
"Aku takut Hyun. Aku tidak ingin mengecewakan kedua orang tuaku." Ucap Seong Woo kali ini ia menjadi benar-benar seperti dirinya yang rapuh.
"Tidak Seong Woo. Ingat ini hanya tiga bulan. Kau bisa menjalani terapi untuk operasi pengangkatan." Ucap Hyun Bin meyakinkan Seong Woo dan pria itu mengangguk cepat, ia benar-benar ingin menghilangkan keanehan dalam tubuhnya.
✘
∅Don't Call Me Baby∅
✘
Seong Woo berjalan lemas keluar dari kelasnya. Pikirannya masih melayang entah kemana, perutnya bahkan lapar sekali karena lupa dengan sarapannya dan baru selesai kelas jam dua siang. Beruntung Daniel sudah menjemputnya untuk mengajaknya makan siang.
Daniel sudah menunggu Seong Woo di basemant dan menyuruhnya segera kesana setela selesai kelas. Seong Woo masuk ke dalam mobil Daniel dengan lemas membuat pria yang masih lengkap dengan jas kerjanya itu menoleh padanya.
"Kenapa wajahmu lemas?" Tanya Daniel sambil menyalakan mesin mobilnya.
"Mata kuliahnya cukup memusingkan." Jawab Seong Woo berdusta, ia tahu kalau sepertinya tidak baik berkata jujur pada Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Baby (ONGNIEL)
Narrativa StoricaOh shit. Sejak kapan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu? Tubuhku masih meremang karena kata itu. 'Baby boy' YAOI BXB DADDY KINK MATURE MPREG Cover by @Ariski