.
.
.
.
.
.
.∅Don't Call Me Baby
.
.
.
.
."Sudah Justin... Jangan menangis lagi." Seong Woo mengelus kening Justin dan menyingkirkan poni rambut Justin yang basah karena keringat.
"Nanti Kayla bangun. Tidurlah, besok hyung antar kamu sekolah." Justin mengangguk paham sambil menghapus air matanya.
Setelah mulai tenang Justin berbalik menghadap Kayla dan Seong Woo. Malam ini mereka tidur bertiga karena Seong Woo yang tidak jadi menemani Kayla mewarnai jadi Kayla minta ikut tidur bersama Seong Woo. Kayla sekarang sudah tidur di tengah-tengah mereka setelah Seong Woo menggendongnya sambil berkeliling kamar Justin.
Tapi Seong Woo masih khawatir dengan Justin, anak itu belum mau menceritakan dan bicara apapun pada Seong Woo. Setelah mengompres dan panasnya mulai turun, Justin malah menangis dan baru saja selesai ketika Kayla tidur di antara mereka. Seong Woo sendiri tidak bisa tidur, dia terjaga menangkan Justin yang juga sulit tertidur sekalinya Justin tidur dia akan mimpi buruk dan bangun lagi. Sungguh hati Seong Woo sakit melihatnya, ini membuatnya membenci sosok asli Daniel, kalau saja Justin adalah anaknya maka dia akan membawa Justin pergi tinggal bersamanya.
✘
∅Don't Call Me Baby∅
✘
Pagi harinya Daniel dengan wajah pucatnya keluar dari kamar sambil menenteng jas hitamnya. Dirinya tidak tidur semalam, hati dan pikirannya tidak tenang bahkan ia menghancurkan kamarnya dengan melempari apapun itu. Tangannya yang terluka karena memukuli dinding dan kaca serta rambutnya tak tertata yang jatuh menutupi sebagian matanya membuat penampilannya begitu kacau.
Cleck!
Dia membuka pintu kamar Justin. Kosong. Dia tidak menemukan siapapun disana, bahkan pagi ini ia juga tidak mendengar ocehan lucu Kayla seperti biasanya.
"Kemana mereka?" Tanya Daniel, dirinya masih mencoba tenang saat ia bertanya pada salah satu pelayan yang lewat.
"Tadi pagi-pagi sekali tuan muda berangkat lebih cepat di antar Tuan Seong Woo, nona muda merengek tidak mau di tinggal Tuan Seong Woo jadi nona muda ikut mengantar."
"Seong Woo yang bawa mobil?"
"Tidak tuan. Supir Yoo yang membawanya."
Setidaknya kepala Daniel sedikit dingin mendengarnya. Ia percaya dengan Supir Yoo dan akan menghubunginya nanti. Namun tetap saja dia sangatlah buruk hari ini, ia melewatkan sarapannya yang sebelumnya tidak pernah dan membawa mobil sendiri. Baiknya ia memikirkan hukuman yang pantas untuk baby nakalnya.
Sampai di kantornya Daniel langsung disuguhi beberapa dokumen yang belum ingin ia sentuh. Dia terdiam cukup lama sambil memejamkan matanya. Ia harap bisa kembali profesional dan menjalani pekerjaannya dengan baik. Ia butuh ketenangan. Sebentar saja.
Kring!!
Dering telepon di mejanya membuat acara menenangkan dirinya batal. Daniel segera mengangkatnya, kali saja itu telepon yang penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Call Me Baby (ONGNIEL)
Narrativa StoricaOh shit. Sejak kapan aku mulai terbiasa dengan panggilan itu? Tubuhku masih meremang karena kata itu. 'Baby boy' YAOI BXB DADDY KINK MATURE MPREG Cover by @Ariski