Pagi ini seakan tak ingin berbasa basi rey langsung berjalan ke arah kelas Aldi dengan membawa balok kayu yang dia temukan di samping gudang kampus.
Dia langsung mengobrak abrik ruang UKM kesehatan dimana aldi adalah sang ketua UKM, seorang gadis yang berada disana langsung berlari ketakutan.
Aldi datang ketika seorang gadis yang berjaga di ruangan menghubunginya.
"Apa yang membawamu kesini" tanya Aldi
"Aku hanya mau ngingetin. Jangan menyentuh apapun yang udah jadi milikku"
Keributan itu tak luput dari pendengaran Mishel. Dimana dia langsung menuju ruang ukm ketika mendengar kabar dari sahabatnya bella.
"Apa yang kamu lakuin Rey" teriak mishel
"Ini peringatan" ucap rey lagi.
Tak ingin ribut dengan mishel rey langsung berniat pergi.
Namun Aldi seakan tidak terima dengan apa yang baru saja Rey lakukan "Kamu bilang peringatan? Liat seperti apa itu peringatan" ucap aldi
Rey langsung menoleh kearah aldi. "Liat dengan jelas"
Aldi langsung menarik mishel dan mencium bibirnya di hadapan beberapa orang yang ada disana.
Tangannya mengepal, dadanya terasa sesak saking emosinya. Tindakan aldi memang tidak difikirkan secara matang, dia terlalu sembrono efek yang akan diterima oleh mishel pada akhirnya.
"Hentikann...." teriak Rey "atau aku akan membunuhmu"
Mishel segera mendorong aldi menjauh. Semua orang semakin berkumpul di area itu, bahkan mishel beberapa kali menyuruh aldi untuk diam.
"Aku gak akan pernah melepasnya.. kamu tau itu, dia hanya mencintaiku.." tegas aldi dengan suara lantang.
Ucapan aldi terus memancing emosi Rey. Ingin sekali rey memporak porandakan seisi kampus, namun yoga datang tepat pada waktunya.
"Ini gak nyelesain masalah.. bukan gini cara buktiin kalo kamu punya perasaan sama mishel" bisik bagas sembari menarik rey menjauh dari ruangan itu.
Rey sebenarnya enggan pindah dari tempat. Tapi akhirnya yoga berhasil menarik rey pergi dengan bantuan teman satu gangnya.
Mereka kembali berkumpul di kafe tempat biasanya nongkrong.
"Lo beneran suka sana cewek itu?"
Rey hanya diam masih dengan emosi yang belum reda.
"Bro.. dia bukan tipe tipe cewek yang bakal tertarik sama lo.." ucap eric
"Dan kita udah sepakat untuk gak buat masalah.. bentar lagi kita lulus.. mending kita ngumpul di tempat biasanya aja" tambah andika dengan memberi isyarat di matanya.
Tepat saat itu juga mereka pergi bersama sama di sebuah club malam, dimana ada banyak gadis-gadis malam yang mendekati rey.
Dia sangat terkenal di tempat itu, sebenarnya di kampus juga banyak yang mengidolakannya. Walau sikap arrogant dan kejamnya lebih populer di bandingkan ketampanannya.
Dengan beberapa tegukan minuman keras tak kunjung mampu membuatnya lupa dengan apa yang terjadi tadi pagi.
Dia kembali memesan beberapa botol, bukan hanya itu dia juga membebaskan temannya memesan apapun dan dia yang menanggung semua bayarannya.
Dia terus bersenang senang hingga jam 2 malam. Andika memutuskan untuk mengantar Rey karena rey terlalu mabuk untuk menyetir sendirian.
Sang satpam membukakan pintu dan membantu rey untuk masuk ke dalam rumah.
"Lepasin gue, gue bisa jalan sendiri" teriaknya pada sang satpam dengan bahasa yang berubah. Bahasa anak alay yang jarang Rey gunakan di rumah.
Bibi inem datang melihat kondisi rey yang mabuk dia langsung memegangi tubuh yang linglung itu.
"Lo lagi.. gue bilang gue bisa jalan sendiri"
Keributan itu terdengar ke kamar mishel. Gadis itu segera beranjak bangun untuk melihat apa yang sedang terjadi di rumah.
"Tuan.. ini minum airnya"
"Argghhh.. gue bisa ambil sendiri" dia melempar air itu dan mendorong bibi inem (pembantunya) hingga terjatuh.
"Bibi" panggil mishel yang langsung menghampiri pembantunya itu.
Rey pergi beranjak masuk ke dalam kamarnya sendiri tanpa menghiraukan ibu ibu paruh baya yang dia dorong. Dengan tubuh yang tidak tegak dia berjalan masuk, rambutnya acak acakan, bau minuman keras tercium di setiap tubuhnya.
"Rey.. kamu keterlaluan.. bi inem itu gak punya salah apa apa"
Mungkin mishel datang di waktu yang tidak tepat. Menceramahi laki laki yang sedang dalam pengaruh alkohol.
Rey berbalik dan mendekati gadis itu, "Gue bayar dia.. jadi terserah gue.. apapun yang mau gue lakuin.." ucapnya sembari menunjuk ke wajah mishel.
Biasanya rey menggunakan bahasa yang baku pada sang istri. Mishel semakin kesal dengan tindakan Rey yang sangat tidaj bertanggung jawab "aku fikir kamu cuman anak kecil yang butuh kasih sayang, laki laki arrogant, kejam dan tak berperasaan.. ternyata kamu juga sampah yang tak berguna"
Kali ini rey tak bisa menghiraukan kata kata itu. Dengan kasar dia melempar mishel ke kasur, dan menindihnya.
"Sampah? Biar aku buktiin.. siapa yang sampah"
Dia langsung menyerang mishel, menciumi lehernya. Mishel berusaha melepaskan diri dari laki laki itu, tapi kedua tangannya di pegang, tentu dia kalah energi di banding laki laki.
Dengan ganas rey mengecup bibirnya. Mishel menggigitnya membuat rey meringis sakit.
"Hentikan rey" teriak mishel.
Namun rey tidak mau menyerah, dia merobek baju mishel membuat kancing kemejanya terlepas dan hanya menyisakan tantop tipis berwarna putih.
Dari luar bibi inen mengetur pintu berulang kali berharap sesuatu yang mengerikan tidak akan menimpa mishel.
Sesekali mishel berusaha memalingkan muka dan berusaha melepaskan diri dari laki laki itu. Usahanya melepaskan diri membuat Rey semakin kesal dan emosi.
"Plak" tamparan keras mendarat di wajah Mishel
Mishel tidak takut dengan tamparan itu, dia tetap menggeliat dan melawan hingga akhirnya 3 pukulan mendarat di wajahnya. Kali ini sungguh membuat kepalanya pusing dan sakit.
"Rey jangan.. kumohon" mishel merengek tubuhnya terasa lemas
Rey sudah dikendalikan oleh hawa nafsu dan emosi. Rengekan bahkan air mata tidak lagu mampu meluluhkan hatinya.
Saat laki laki itu menarik rok pendeknya, mishel tak bisa mengelak lagi, pukulan itu sangat membabi buta membuatnya lemas dan menyerah.
"Kumohon rey.. jangan.. maaf" air mata terus mengalir di wajah mishel.
Dia merasakan perih dan sakit yang amat. Tubuhnya mengeras tangannya mencengkeram erat punggung rey, tenaganya tak mampu lagi untuk melawan. Hanya tersisa desisan sakit dari nafasnya yang tak beraturan. Hanya air mata yang dapat mewakili betapa remuk perasaan mishel saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You
RomanceKehidupan Mishel hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut. Dan kini dia harus memutuskan hub dengan sang kekasih. Pada akhirnya Mishel terjebak dengan sebuah pernikahan.. namanya Reynaldi laki laki arrogan, kejam dan berbahaya.. Bisakah mishel men...