Mishel akhirnya mengangkat telfon yang terus berdering dan menganggu kelas pagi ini.
"Aku di depan.."
Dia berpamitan kepada teman temannya untuk keluar. Hari ini aldi tidak ada kelas karena itu dia datang ke kampus secara pribadi hanya untuk menemui mishel, hatinya cukup gusar tentang apa yang akan aldi bahas pagi ini.
Mereka bertatap muka secara langsung setelah beberapa minggu tidak bertemu.
"Kamu gak ngubungin aku.." ucap aldi
"Kamu mau aku gimana.. kamu bilang aku wanita murahan"
Aldi menarik nafas perlahan hingga berbicara kembali "kamu gak ngerasa bersalah?"
Biasanya mishel akan mengalah agar permasalahan tidak semakin pelik. "Aku nggak ngerasa salah" kali ini mishel memberanikan diri untuk berkata jujur.
"Kamu egois.. ini akibatnya kalo kamu sering nurut sama rey bajingan itu"
"Jangan sembarangan nyebut orang bajingan.."
Aldi memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Itu tanda jika laki laki di hadapannya sedang menahan amarah, karena aldi selalu bertindak kasar saat marah.
"Kamu suka sama dia? Pacarku tidur sama laki laki lain.. kamu fikir gimana perasaanku?" Teriak aldi
Ini yang membuat mishel semakin muak dengan aldi. Laki laki di hadapannya hanya memikirkan semua masalah dari pandangannya dan tak pernah memikirkan posisi misel. Seperti apa sulitnya mishel aldi seakah tak perduli.
"Al.. kita berakhir"
"Apa? Kamu milih dia?"
"Ya.. dia laki laki yang jauh lebih baik dibandingkan kamu"
Tangan aldi terangkat seakan siap melayang ke arah pipi mishel. Mishel memejamkan matanya, namun tangan itu terhenti ketika rey berteriak dari jauh menuju tempat mereka berada.
"Apa yang mau kamu lakuin" teriak rey saat tiba.
Mishel memegang telapak tangan rey. "Bolehkan aku bicara berdua sama aldi? Kamu bisa menjagaku dari jauh"
Rey mundur sesuai permintaan mishel, dari jauh matanya masih memerhatikan mishel dengan lekat.
"Kamu bahkan sengaja mamerin kemesraanmu?" Mengungkit saat tangan mishel menggenggam erat tangan rey.
"Kamu inget Al? Berapa tamparan yang pernah aku terima darimu selama ini?"
Aldi mencoba mengingat ingat "itu semua karena dirimu"
"Itulah kamu. Kamu hanya perduli sama perasaanmu tanpa mikirin aku.. pikirin baik baik kenapa aku kayak gini"
Mishek berniat beranjak pergi. Tapi aldi meraih tangannya "apa kekuranganku? Aku selalu menyempatkan waktu untukmu. Lihatlah.. laki laki sepertiku hanya setia untukmu" ucapan itu terdengar sangat percaya diri lebih tepatnya menyombongkan diri.
"Seberapa hebatnya kamu, seberapa kayanya kamu.. terlepas dari semua itu apa yang kamu lakuin saat keluargaku terpuruk?"
Aldi diam ketika mishel mengungkit masa saat dia kesulitan. Dimana aldi hanya diam tak berani melawan irang tuanya.
"Gak ada yang bisa kamu lakuin.. kamu mencari zona amanmu sendiri"
Mishel melanjutkan langkahnya untuk pergi dan mendatangi rey. Mereka pergi ke arah parkiran tapi rey berhenti ketika merasakan getaran di tangan mishel.
Benar saja saat berbalik gadis itu tengah menangis. Rey segera mengajak mishel duduk di salah satu kursi umum di belakang kampus.
"Aku bukannya sakit hati.. aku hanya bener bener kesal dan lega"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You
RomanceKehidupan Mishel hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut. Dan kini dia harus memutuskan hub dengan sang kekasih. Pada akhirnya Mishel terjebak dengan sebuah pernikahan.. namanya Reynaldi laki laki arrogan, kejam dan berbahaya.. Bisakah mishel men...