Rey membuka mata, ketika dia melihat dinding jam sudah menunjukkan jam 1 siang.
Mishel masuk dengan membawa bubur dan juga minuman ke meja yang berada di samping rey.
"Dokter itu bilang kamu harus minum obat ini dan makan sebelum meminumnya"
Rey berusaha duduk, dia merasa nyeri yang amat di bagian lukanya "aku menyulitkanmu" ucap rey pada gadis yang masih duduk di sudut ruangan
"Aku melakukan ini karena rasa kemanusiaanku.. bukan berarti aku memafkanmu" jelas mishel
"Aku mengerti" rey dengan mandiri berusaha menurunkan kaki dan duduk dengan tegak untuk meminum obatnya.
Sebenarnya mishel merasa iba, namun setiap teringat akan malam itu, hatinya masih terasa amat sakit.
Saat jam 4 sore gadis itu kembali masuk ke kamar dengan membawa kasa, betadine dan salep. Tanpa berbicara dia langsung mengangkat baju Rey dan mengganti pembalut lukanya. Saat selesai gadis itupun pergi tanpa sepatah katapun.
Untuk mengurangi ketidak nyamanan itu, rey berusaha mengganti kain kasanya sendiri sebelum gadis itu datang.
"Aku sudah menggantinya.. kamu bisa beristirahat" ucap rey ketika mishel datang dengan beberapa buku di tangannya.
Nampaknya gadis itu baru saja pulang dari kampus.
"Aku mendengarnya.. kamu menyelamatkan eric.. si playboy gila itu" kabar burung dengan cepat menyebar "mereka bilang kamu menyelamatkannya.. apa ini artinya dia melakukan kesalahan?"
Rey diam, memang temannya bersalah.
"Jika temanmu bersalah bukan berarti kamu harus menolongnya.. itu kesalahan yang harus dipertanggung jawabkan"
"Dia bisa mati"
"Lalu.. jika kamu terluka seperti ini.. kamu fikir yang kamu lakuin benar?"
"Nyatanya kami sama sama masih bisa bernafas dan hidup hingga saat ini"jawab rey
"Dia salah rey.." tegas Mishel.
"Aku tau.."
"Dan kamu tetep ngebela dia?"
"Dia itu sahabatku yang sudah kuanggap sebagai keluargaku.. apapun yang terjadi dengannya, aku akan melakukan segala cara untuk menyelamatkan dirinya."
Egois, dan tindakan gegabah memang sudah menjadi ciri pasti yang dimiliki oleh Rey.
Mishel menatap laki laki itu dengan lekat. "Kamu gila.. kamu buta.. kamu gak bisa lihat,mana yang bener dan mana yang salah"
"Melindungi hal yang berarti buatku.. itulah satu satunya hal yang paling benar menrut diriku.."
Mishel semakin jengkel dengan jawaban yang rey berikan "lanjutkan.. dukung saja sampah sampah kotor, bahkan jika dia menyakiti orang lain.. kamu juga akan membelanya?"
Rey mengangguk tanpa memikirkannya terlebih dahulu "itu berlaku juga untukmu.. seberapa banyak kamu mengataiku dan seberapa banyak kamu membenci diriku.. aku tidak akan melepasmu, dan tidak akan membiarkan siapapun memilikimu dan menyakitimu.. hanya aku yang bisa melakukannya"
Mungkin itu kalimat yang sangat egois, seakan akan mishel adalah barang dimana hanya sang majikan yang boleh menyentuh dan membuangnya.
"Kamu mencintaiku?"
Pertanyaan itupun akhirnya keluar, mishel tau jika laki laki dihadapannya menyukainya, tapi sekedar rasa suka dan cinta sangatlah berbeda.
Rey diam seribu bahasa dia terlihat ragu untuk mengeluarkan suaranya.
"Kenapa diam? Kamu mencintaiku??" Tanya mishel lagi.
Apa ya yang dia jawab? Jangan lupa vote dan komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You
RomanceKehidupan Mishel hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut. Dan kini dia harus memutuskan hub dengan sang kekasih. Pada akhirnya Mishel terjebak dengan sebuah pernikahan.. namanya Reynaldi laki laki arrogan, kejam dan berbahaya.. Bisakah mishel men...