perlakukan aku layaknya manusia

15.1K 607 18
                                    

Sandy tengah nyaman duduk bersama teman temannya. Beberapa saat seorang gadis datang. Gadis yang pasti dia kenal dimana kehadirannya cukup membuat rey kaget.

Bagas melambaikan tangan seakan mereka berdua sudah janjian untuk bertemu.

Bagas melambaikan tangan seakan mereka berdua sudah janjian untuk bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chika?" Ucap rey

Gadis itu tersenyum lebar. Harusnya gadis itu tengah sibuk kuliah di luar negeri.

"Rey.. aku kembali.." sahutnya yang langsung duduk di hadapan laki laki yang sudah lama dia kenal.

Rey ikut tersenyum. Dia senang sudah sangat lama mereka tak bertemu, mungkin 2 tahunan. Bagas langsung pergi memberi ruang untuk keduanya berbicara 4 mata.

"Kamu nggak berubah.." ucap rey

"Emm gimana ya.. kamunya yang berubah"

Rey mengangkat salah satu alisnya mempertanyakan apa yang berubah dari dirinya.

"Rambutmu.. sejak kapan ganti gaya jadi lebih rapi?" Tunjuk chika.

Gadis itu tak terbiasa melihat rey tanpa rambut depannya. Sebenarnya rey memilih merapikan rambutnya hanya untuk mishel. Gadis itu lebih menyukai laki laki dengan tampilan ramah daripada tampilan seperti preman.

Disela sela percakapan mereka berdua,rey merasa hpnya bergetar di dalam saku kemeja biru miliknya.

Ini adalah nama yang sangat jarang menghubunginya. Dengan cepat dia menggeser tombol hijau di layar hpnya.

"Iya shel?"

Terdengar suara tangisan. Kata katanya tak jelas keluar, terutama suasana ramai di sekitar rey semakin mengganggu pendengarannya.

Tak mau repot repot mempertanyakan keadaan mishel lewat telfon. Rey lebih memilih langsung pulang kerumah menemui gadis itu secara langsung. Karena jarak mereka tidaklah jauh yang mungkin hanya sekitar 1 km.

"Aku harus segera pulang.. hubungi nomorku nanti" sembari memberikan kartu nama

Sebenarnya chika masih ingin bersama rey lebih lama lagi. Tapi nampaknya laki laki itu terlalu tergesa gesa.

Dengan berlari kencang rey dapat sampai di rumah hanya dengan 8 menit. Mishel terlihat menangis di sebuah sofa empuk di kamarnya.

"Ada apa? Ada masalah?"

Perempuan itu langsung memeluk rey dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu langsung memeluk rey dengan erat.

"Adikku.. operasinya gagal. Dokter itu bilang rumah sakit itu tak bisa menanganinya.." sembari terus menangis.

Rey terus menepuk bahu sang istri dan berusaha menenangkannya. Rey tau seperti apa perasaan mishel saat ini. Karena dia pernah mengalami masa masa itu sebelumnya. Dan karena situasinya saat ini berbeda, dia akan menggunakan cara apapun untuk menyelamatkan adik sang istri.

"Aku akan berusaha menyelamatkannya.. apapun caranya.. bahkan jika harus berobat keluar negeri, kita akan mengirimnya.. kita coba. Cari yang lebih prifesional. Rumah sakit besar atau apapun itu.. aku akan menyuruh asistenku untuk mengurus semuanya. Jadi tenanglah"

Ini yang tak pernah mishel sadari. Saat dia kesusahan, saat dia membutuhkan sesuatu. Yang selalu ada disampingnya hanya rey, laki laki yang selalu dia tolak. Sementara laki laki yang dia cintai sama sekali tak bisa di harapkan, bagaimana bisa dia mengharapkan laki laki penakut akan orangtuanya?.

Dengan tersenyum rey menghapus air mata di pipi mishel. Memberinya tissue dan membawakannya segelas air putih.

"Katanya kalo orang habis nangis.. harus cepet cepet minum air.. biar nggak pusing"

"Kamu ngomong kayak dokter" jawab mishel sembari meminum air itu.

"Aku baru aja dapet info.. asistenku pernah membawanya keponakannya yang memiliki penyakit seperti adikmu.. dan akhirnya sembuh di salah satu rumah sakit besar di china."

"China?" Mishel terlihat kaget.

Bukan hanya jarak yang jauh, tapi biaya di sana pastilah tidak murah. Tagihan rumah sakit saat ini saja sudah sangat mahal. Apalagi di luar negeri. "Itu pasti sangat mahal"

"Lupakan biaya.. yang penting adikmu kembali sehat."

Rey langsung menutup tubuh mishel dengan selimut. Laki laki itu benar benar terlihat hangat dan perhatian. Itu membuat mishel semakin merasa bersalah, dia memang membenci rey tapi saat laki laki itu bertindak lembut,ada rasa kasihan dan rasa bersalah yang mishel rasakan.

"Apa yang kamu inginkan? Aku akan memberikannya sebagai bayaran keselamatan adikku"

Rey sedikit menahan nafas. "Apa yang bisa kamu berikan? Dan apa yang ku mau.. kamu tak akan bisa melakukannya. Cukup perlakukan aku layaknya manusia"

Ucapan yang keluar dari mulut laki laki itu semakin membuat mishel merasa bersalah.

Yang pengen tau siapa chika jangan lupa vote dan komemtnya ya..



Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang