part 11

15K 516 10
                                    

"Kamu wanita pertama yang sering menghina dan menyiksaku"

"Bukan itu yang ku tanyakan"

Rey kembali duduk di kasur "mengapa aku harus bertahan dengan wanita yang selalu menentang dan menghinaku..? Karena kecantikanmu? Ada banyak wanita cantik disini.. aku sendiri bertanya tanya kenapa.. kenapa harus wanita sepertimu.."

Ini jawaban yang ambigu, namun secara jelas rey memberikan jawaban dimana sebenarnya dia tidak menginginkan gadis dengan sikap seperti Mishel, tapi keadaan dan hati memaksa untuk memilihnya.

"Aku akan keluar dulu" sembari bersiap siap pergi. Beberapa meter dari pintu dia kembali berhenti dan menoleh ke arah Rey "dokter johan memberitahumu, jangan keluar atau berkeluyuran di luar.. sampai lukamu membaik"

_____

Seminggu berlalu, rey senang dia bisa kembali beraktifitas. Kerap kali dia memergoki mishel dan aldi bertemu di belakang.

Terutama ketika mereka di pertemukan di kelas yang sama. Rey tidak mau kalah dan memerintahkan mishel untuk duduk di sebelahnya

Mishel hanya bisa mengangguk, aldipun hanya bisa diam dibanding membuat keributan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mishel hanya bisa mengangguk, aldipun hanya bisa diam dibanding membuat keributan.

Mishel terus focus ke arah dosen yang mengajar di hadapannya. Saat pulang dia memilih untuk pulang sendiri bersama temannya, itu semua karena dia tak bisa memilih harus bersama aldi atau Rey.

Justru saat mishel tidak ada, aldi dan rey diam diam bertemu di dijalanan sepi berbicara empat mata.

"Ingin duel?" Ajak aldi

Rey tertawa keras menyombongkan diri "duel? 1 lawan 1? Lupakan.. kamu bisa kalah"

Aldi mengangguk "kita berdua di lokasi yang udah aku tentuin"

Menolak ajakan seperti itu menurut rey adalah tingkah pengecut walau kondisinya saat ini tidaklah stabil. Dia langsung menyetujui itu, mengikuti waktu yang aldi pilih yaitu malam ini jam 9 malam.

___

Dengan baju kaos putih dan celana jeans hitam rey siap untuk pergi sesuai perjanjian.

Hal itu di lihat oleh mishel yang langsung bertanya kemama rey akan pergi.

"Aku ada urusan sebentar"

Mishel tidak bertanya lebih lanjut lagi, rey sudah terlalu besar untuk diatur.

Dia membawa 2 temannya, yaitu Bagas dan eric. Begitu juga aldi yang sudah sampai dengan 5 temannya, laki laki itu menggunakan kemeja panjang hitam dengan celana jeans hitam.

Tidak mau bertele tele mereka langsung memulai pertarungan dengan syarat apapun yang terjadi teman mereka tak boleh ikut campur dalam pertarungan. Jika itu terjadi maka sang pelanggar dinyatakan akan kehilangan mishel.

Baru saja memulai serangannya rey meringis sakit di area tangan dan kaki. Ada yang aneh dengan Aldi, yang rey pukul bukanlah kulit ataupun tubuh melainkan benda keras.

"Kamu curang" ucap rey

Aldi tersenyum "tidak ada aturan sebelumnya"

Memang sebelum pertarungan mereka tidak membuat aturan lain sehingga semuanya menjadi sah saja.

Ini sulit untuk rey melumpuhkan aldi karena setiap pukulan yang dia layangkan hanya berakhir dengan rasa sakit di tangan.

"Menyerah saja.. bagaimanapun dia hanya mencintaiku" oceh aldi

"Buka matamu.. terima kenyataan.. dia istriku"

Aldi tersenyum remeh "membunuhmu bukan sesuatu yang sulit untukku.. tapi aku tidak akan membuang waktu untuk itu".

Tidak ingin meladeni ucapan aldi, rey kembali melayangkan tendangannya walau gagal.

Dan sebaliknya dia merasa perih di lengan.

"Ini curang" bagas berteriak ketika melihat darah keluar dari luka "sayatan tipis di lengan kanan Rey"

Rupanya aldi memegang pisau kecil sembari kembali tersenyum ke arah rey.

"Menyerah saja, apa perlu aku membuatnya hamil agar kamu faham dengan ucapanku?"

"Jaga ucapanmu" rey kembali menyerang aldi tapi kini perutnya yang terluka terkena imbasnya.

Aldi mendekat ke arah rey "kamu tau.. kami selalu bertemu di belakangmu.. dia selalu memelukku.. merangkulku dan mengecup bibirku.."

Rey menggeleng tak ingin mempercayai ucapan dari mulut aldi.

"Percaya atau tidak.. dia sangat mencintaiku.. dan kami sudah berjanji besok malam kami akan menginap bersama.. dan.."

Belum selesai berbicara rey sudah lebih dulu bangun dan menendang wajah aldi hingga terjatuh.

Dia benar benar marah, tak perduli aldi menggunakan pelindung di tubuhnya. Rey tetap memukulinya dan membanting tubuh aldi berulang kali.

Rey benar benar ingin membunuh laki laki di hadapannya. Mencabik mulutnya dan melemparnya.

Darah mulai mengalir dari mulut aldi setelah pukulan bertubi tubi mendarat di wajahnya. Rey memababi buta walau bagas sudah meneriakinya.

"Hentikan.." teriakan itu membuat rey berhenti, entah siapa yang memberitau mishel.

Hingga gadis itu datang dengan bertelanjang kaki, rey melihat itu, kaki mishel yang terluka akibat berlari tanpa alas kaki.

"Apa yang kamu lakukan rey"

Melihat mishel seperti itu semakin membuat rey cemburu dan iri. Semakin dia tak ingin melepaskan aldi.

Dengan rasa sakit di hatinya rey kembali menendang tubuh tak berdaya itu.

"Kumohon hentikan.. salahku.." teriak mishel "aku minta maaf.. salahku"

Gadis itu merengek demi laki laki yang tengah terbujur lemas. Bukan membuat rey luluh, tapi membuatnya semakin sedih. Rey tau gadis itu akan menyalahkannya.

Diangkatnya tubuh aldi dan dilemparnya lagi ke lantai. Mishel benar benar tak bisa menghentikan rey.

"Mishel..." teriak bagas

"Jangan..." tambah eric

Rey kembali menatap gadis yang tengah menodongkan pisau ke lehernya sendiri.

"Apa yang kamu lakukan" teriak Rey

"Jika kamu tak mau melepasnya.. aku akan menusuk diriku sendiri saat ini" dengan sedikit menekan pisaunya, membuat kulitnya sedikit terkoyak.

Mempankah ancaman mishel saat ini?

Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang