keluarga besar (rahasia terselubung)

11.4K 402 12
                                    

Acara pernikahan kakak rey diadakan dengan sangat mewah di dalam gedung mewah dengan tamu undangan yang rata rata berasal dari keluarga berpengaruh. Ini jauh lebih mewah dari pernikahan yang rey rayakan saat bersama mishel.

Adre anak pertama sekaligus calon penerus keluarga pratama, dia terkenal cukup sombong dan arrogant. Sebenarnya sama saja dengan rey sebelum mengenal mishel.

Awalnya rey berniat untuk tidak hadir, namun lagi lagi sang ibu terus membujuk dengan alasan apapun yang terjadi mereka tetaplah sebuah keluarga. Mishel juga setuju dengan sarang yang diucapkan ibu mertuanya itu.

"Jangan cemberut dong.." tangan mishel nampak cekatan memasangkan dasi.

"Pinter bener masangnya. Biasa masangin punya siapa?"

Mishel tersenyum manja "laki laki yang sangat berarti dalam hidupku sebelum kamu"

Dahi rey mengkerut karena penasaran siapa laki laki yang di maksud istrinya. "Siapa?"

"Ada deh"

"Mishel..."

Semakin rey penasaran, semakin mishel merasa menang. "Ayahku.. ibuku sempat sakit 2 tahun, jadi aku membantu ayahku memasang dasinya sebelum di pasang"

Rey langsung mencubit pipi mishel dengan gemas "Anak yang baik".

Mereka berdua menggunakan baju dengan warna cream seirama membuat keduanya nampak semakin serasi. Mishel nampak bahagia ketika melihat mobil sport yang akan dia naiki berwarna merah.

"Kejutan.. aku mengubahnya sesuai seleramu" memberitahu bahwa dia sengaja membeli mobil baru sesuai selera mishel yang menyukai warna merah.

Mishel tersenyum lebar semberi memberikan kecupan kilat di area pipi rey. Hal itu dilihat oleh pembantu di rumah yang langsung memberikan tepuk tangan. "Cihuy langgeng den"

Setelah menempuh jarak sekitar 18 km akhirnya mereka tiba di tujuan, suasana sudah cukup ramai. Yang pertama rey cari diantara kerumunan adalah ibunya.

Dia sudah mengelilingi area gedung, rupanya sang istri lebih dulu menemui ibunya. Sebenarnya cukup mudah, dari pada harus berkeliling mencari diantara ribuan orang.

"Aku yakin IQ mu" memberi tanda sedikit di tangan

"Apa?"

Mishel menyandingkan kedua tangan seperti gaya khas "Nyari ibumu aja pakek acara ribet keliling keliling gak jelas"

"Terus?"

Mishel langsung mengangkan Hp, memberi tau bahwa dia hanya perlu menanyakan dimana lokasi ibunya via pesan. Ibu rey hanya diam menahan tawa, terkadang rey memang terlihat bodoh. Setelah cukup puas mengucilkan sang suami, mishel mengambil sebuah minuman berwarna merah. Rey menggeleng "itu ber alkohol"

Sebagai gantinya rey mengambil sebuah minuman berwarna orange yang terbuat asli dari jeruk. Bukan maksud rey memberikan banyak larangan, dia hanya ingin istrinya sehat dan menjauhi makanan yang tak aman untuk kesehatannya.

Acara di mulai dengan sangat meriah, mereka tetap bertahan di tempat yang penuh sesak hingga acara selesai sesuai janji rey pada ibunya.

Dari kejauhan laki laki paruh baya itu mendekat dengan seorang gadis yang tak lain ibu tiri rey.

"Apa kabarmu rey"

"Baik" sesingkat mungkin.

Mishel menyalami ayah mertuanya dengan sopan walau bagaimanapun itu tetaplah orang tua.

"Wah mishel kamu semakin cantik" puji ayah rey diikuti senyuman istri pertama keluarganya.

"Tentu.. aku sangat pintar mencari pendamping.. seperti ayah"

Ayah rey mengangkat salah satu alis mencoba mencerna ucapan ambigu dari anak paling muda di keluarganya. "Benarkah?"

"Lihatlah, dia cantik, pintar.." setelah itu rey mendekatkan mulutnya ke telinga ayahnya "dan... pintar di ranjang"

Mishel langsung menginjak kaki rey. Tentu saja sakit, tak terbayangkan jika kaki kalian terinjak oleh sepatu high hells.

Ayah rey tau jika anaknya nerusaha menyindir dirinya. Tapi mau bagaimana lagi, ayah rey memang lelaki hidung belang dengan kekayaan melimpah bisa mendapatkan apapun yang diinginkan termasuk seorang wanita.

Cukup terganggu dengan sang ayah kini sepasang pengantin baru ikut bergabung dengannya menambah suasana yang sama sekali tak ingin rey rasakan.

"Gimana kabarmu adikku" dengan berpura pura sopan

"Baik beberapa waktu lalu"

Perang sindir akan selalu mewarnai keluarga itu, seperti sebuah adat yang sudah melekat.

Pandangan andre beralih pada mishel  "bagaimana denganmu adik ipar? Apa kamu menikmati acara malam ini?"

Mishel hanya tersenyum tak ingin memperumit masalah dan merusak suasana bahagia pernikahan. Sebenarnya dia agak sedikit canggung dengan andre.

"Tenang saja istriku akan merasa nyaman dimanapun asal ada diriku.. lebih baik kamu memerhatikan istrimu saja" terang rey

Jika diperhatikan pengantin wanita jauh lebih cantik mishel yang hanya tamu undangan. Semua tamu juga sempat berbisik mengenai hal itu. Memang pernikahan yang andre lakukan di landasi oleh sebuah bisnis dimana istri andre saat ini merupakan anak pemilik perusahaan yang kini bekerja sama dengan andre.

Sehingga mishel terlihat jauh lebih menonjol dan elbih menjadi pusat perhatian dibandingkan pengantin wanita

Sehingga mishel terlihat jauh lebih menonjol dan elbih menjadi pusat perhatian dibandingkan pengantin wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andre tersenyum "bagaimana dengan anting yang pernah ku berikan?"

Rey dan ibunya tidak mengerti apa yang di bacarakan oleh andre, mengenai hal apa dan kepada siapa. Yang pasti tatapannya mengarah ke mishel.

"Dibuang? Di simpan? Aku hanya sekali melihat kamu memakainya" senyuman lebar menghiasi ucapan andre.

Berbeda dengan mishel yang nampak merasa tidak nyaman dengan ucapan saudara dari suaminya itu.

"Apa maksudmu?" Tanya rey yang masih kebingungan dengan ucapan kakaknya.

Setau rey ini ke 3 kalinya mishel bertemu dengan andre. Itupun aaat bersama rey di sebuah acara dan pertemuan keluarga.

Sebenarnya apa yang terjadi??
Jangan lupa vote dan komentnya.. makin banyak koment dan vote makin semangat autor buat update ya kak..

Maaf lama gak update..
Mulai sekarang aktif terus tiap hari deh..


Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang