menyebalkan

10K 347 49
                                    

"Berhenti menyentuh suamiku"

Ucapan mishel direspon dengan baik oleh wanita itu. "Istri?"

Rey benar benar merasa sial, bagaimana dia harus menjelaskannya pada mishel. Kini dia sadar, dia sudah menyakiti hati mishel dan menghianati kepercayaannya.

Mishel menerobos masuk ke dalam kamar hotel itu. "Bisakah kamu memasang bajumu di dalam kamar mandi? Dan segera pergi dari sini"

Gadis itu menurut, tidak lama hingga gadis itu keluar dari kamar. Rey hanya mampu diam, alasan hanya akan menjadi sebuah alasan tanpa bisa mengulang waktu.

"Minum ini" memberikan air hangat yang tadi dia dapatkan di fasilitas hotel.

Rey menurut tanpa berani menengadahkan wajah menatap mata istrinya yang mungkin sangat bersedih saat ini.

"Maaf" satu kata yang mampu terucap di bibir rey saat ini.

"Aku membawakanmu baju ganti, cepat mandi, aku akan membereskan ini" tanpa merespon ucapan rey sebelumnya.

Rey menurut dan langsung menuju kamar mandi. Mishel segera membereskan jam tangan dan ikat pinggang rey yang berada di lantai. Air matanya mengalir tanpa dia inginkan, dia tau ini bukan salah rey, jika rey sadar mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi.

Tapi mishel tidak bisa mengelak, ini sungguh menyakiti hatinya. Melihat suaminya tidur dengan gadis lain semalaman. Tetap tegar dan bersabar itu yang berusaha dia lakukan, dia berusaha untuk tidak marah dan mengerti dengan situasi yang ada seperti yang dulu rey lakukan saat dia bersama aldi.

"Aku yang menyetir" ucap mishel yang langsung keluar diikuti rey ke arah parkiran.

Sebelum sampai di rumah mishel berhenti di sebuah rumah makan clasik.

"Kamu mau makan, aku nggak lapar" terang rey

"Setidaknya kamu perlu mengisi perutmu"

Suasana nampak sepi, hanya alunan lagu melow dan beberapa orang yang tengah makan.

"Bi.. seperti biasa" pesan mishel yang sudah menjadi pelanggan tetap. Hingga sang pemilik rumah makan hafal dengan makanan favorit mishel.

Mereka kembali terdiam, mata mishel menerawang jauh ke arah jendela yang memperlihatkan jalanan. "Makanan siap non" sambil meletakkan beberapa piring yang berisi makanan. "Ciee tumben sama cowok non" sahut bibi yang akrab disapa bibi didin.

"Ini suamiku bi"

"Hah? Beneran non?" Dengan ekspresi kaget. Mishel mengangguk sembari tersenyum "bibi kira non bercanda dulu pas bilang sudah menikah" mengungkit 1 tahun lalu ketika bibi didin berusaha menjodohkan mishel dengan keponakannya.

"Aku memang terlihat sangat cantik bi. Gak bakal ada yang ngira aku udah nikah"

"Non mishel sombong lagi. Kenapa gak dari dulu di kenalin sama bibi"

Rey hanya berusaha tersenyum dan memperkenalkan dirinya.

"Aduh ganteng gini, ponakan bibi mah gak ada apa apanya non" tambahnya "yasudah bibi ke dapur dulu, bibi kasih gratis ini semua, anggap buat kado pernikahan" seraya pergi

"Habiskan makananmu, kasian perutmu yang berisi alkohol"

Hanya beberapa suap yang bisa masuk ke tenggorokannya. Hanya jus buah yang mampu dia minum sampai habis, kemudian mereka segera pulang kerumah.

"Dari mana kamu tau aku disana?" Tanya rey yang penasaran

"Kakakmu, aku menelfonnya"

"Ini semua dia.." belum selesai berbicara rey berhenti ketika melihat ibunya duduk di kursi halaman rumahnya.

Mishel turun dan langsung mencium tangan mertuanya itu.

"Habis darimana?" Tanya sang ibu

"Kami baru saja pulang ma, ada kepentingan hingga kami menginap di luar" terang mishel yang berbohong.

Ibunya yang tidak tau apa apa nampak senang melihat anaknya yang terlihat harmonis satu sama lain. Ini semakin menyiksa batin rey saat mishel terus tersenyum tanpa henti.

Mata hari semakin bersinar terang, ibu rey sudah terlelap tidur di kamar tamu. Rey kembali kekamar dan melihat mishel yang melamun berdiri ke arah jendela.

Dengan lembut rey memeluk tubuh ramping itu dengan erat "maafin aku. Aku salah, aku nggak akan membela diri. Aku salah" berulang kali kata maaf terlontar.

Tanpa bisa di tahan air mata mengalir  jatuh, mishel berbalik dan memeluk suaminya. "Aku tau.. kamu nggak bersalah,maafin aku yang tetap egois tetap menangis meskipun tau kamu tidak membuat sebuah kesalahan apapun"

Mengetaui istrinya yang sangat mengerti dirinya semakin membuat rey merasa bersalah dan menyesal atas kejadian kemarin.

Mohon maaf kalian pasti udah pada kesel, beberapa udah lupa ceritanya apa.. beberapa paling udah gak ngikuti cerita lagi.. hp autor ilang dan lupa nama username sekaligus sandinya.. ini baru keinget pas liat buku catatan isinya username dan prword

Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang