Sarapan siap, hari ini mishel sendiri yang memasak. Ini Pertama kali sejak awal menikah mishel dengan tulus memasak tanpa paksaan atau perintah.
"Rey.. bangun" sambil menarik selimut
Perlahan rey membuka mata "aq masih ngantuk"
"Bangun.. udah jam berapa ini kamu harus berangkat kerja"
Dengan sedikit paksaan rey bangun mandi dan bersiap kerja. Melihat makanan diatas meja dia sadar ini bukan masakan biasa yang sering dimasak pembantu di rumah. Harum dan tampilannya jauh berbeda.
"Aku gak jamin rasanya" ucap mishel sambil memberikan piring.
"Kamu yang masak?"
"Siapa lagi, bibi kan ada acara hari ini"
Rey tersenyum lebar dengan cepat mengambil setiap makanan dan memakannya dengan lahap.
Dikejar waktu dia langsung berangkat, ditambah akan ada rapat 1 jam lagi terpaksa rey harus mengemudi dengan cepat. Mishel hanya tersenyum melihat suaminya terburu buru.
###
4 hari kemudian
Hari sudah gelap, mishel baru saja tiba di rumah jam 9 malam menghabiskan waktu 2 jam dijalan akibat kemacetan. Dia sedikit tercengang ketika ada tamu yang sama sekali tidak dia harapkan membukakan pintu mobil.
Mishel menunduk menghindari tatapan langsung dari Andre. "Rey tidak dirumah, sebaiknya kamu kembali lagi besok jam 12"
"Aku tau, bahwa rey tidak disini""Kalau begitu untuk apa kamu disini?"
Andre mendekat "aku ingin bertemu denganmu, aku tidak bisa menghubungimu, dan kamu.."
Mishel baru saja menepis tangan andre yang mau menyentuh pipinya. Andre menghela nafas panjang, berusaha bersabar.
"Apa maumu? Kenapa kamu selalu menempatkanku dalam situasi buruk?"
"Aku tidak pernah begitu"
"Tapi itu yang terjadi" mishel berusaha tegas.
Andre memegang kedua bahu mishel "lalu kamu ingin aku bagaimana?"
"Jangan datang kesini.. dan jangan membahas masa lalu"
"Kamu tau pasti, bahwa aku menyukaimu"
"Dan aku istri dari adikmu, jadi hentikan, awalnya aku senang memiliki teman atau orang yang memperdulikanku, aku tidak pernah mengira bahwa kamu manginginkan lebih dari itu"
Andre menatap mishel lebih dalam dan masih mencoba untuk membujuk mishel "aku lebih baik dalam berbagai hal, aku bisa memberikan apapun yang kamu mau, apapun yang kamu inginkan. Tidak seperti Rey yang kaku, kasar, dingin dan tidak memiliki sopan santun"
"Apapun yang aku mau katamu? Aku mau kamu bersikap layaknya seorang kakak ipar tidak lebih dari itu"
"Kecuali itu"
Mishel mendesah kesal dia berniat pergi menjauhi andre. Namun andre menahannya, mishel tidak bisa beranjak kalah dengan tenaga Andre.
Andre menariknya masuk ke dalam rumah, mishel merasa sakit si bagian pergelangan tangannya.
"Lepasin, kamu sangat tidak sopan"
"Biar aku beritahukan apa itu tidak sopan" andre langsung mencium mishel.
Mishel mendorong andre sekuat tenaga dan menamparnya dengan keras.
Namun andre tetap maju dan melepas jas yang di pakai, mishel semakin takut, dia berniat menghubungi Rey namun hpnya berhasil diambil oleh Andre dan dilempar kelantai.
Tidak ada cara lain tangan mishel meraih apapun yang bisa dia dapatkan, sebuah cutter dia genggam dan dia todongkan kearah andre
Andre tersenyum tanpa merasa takut "kamu fikir aku takut dengan sebuah pisau cutter kecil?"
Todongan yang awalnya mengarah ke arah Andre berbalik ke arah mishel sendiri. Andre sedikit kaget.
"Jangan mendekat"
Andre menghentikan langkahnya "baiklah aku akan pulang, aku akan membuatmu menyadarinya, bahwa aku pilihan yang tepat"
Andre berbalik melangkah pergi, namun beberapa saat dia berhenti tepat di pintu rumah. "Bibirmu sungguh lembut, aku tidak bisa melupakan itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You
RomanceKehidupan Mishel hancur ketika perusahaan ayahnya bangkrut. Dan kini dia harus memutuskan hub dengan sang kekasih. Pada akhirnya Mishel terjebak dengan sebuah pernikahan.. namanya Reynaldi laki laki arrogan, kejam dan berbahaya.. Bisakah mishel men...