ketulusan

14.6K 518 15
                                    

Rey mundur, melepas cengkramannya dari tubuh aldi. Dengan begitu perlahan mishel menjauhlan pisau itu darinya.

Ini cukup membuat Rey kecewa. Kecewa dengan dirinya sendiri dan dengan hidupnya. Dia pergi mengabaikan istrinya yang mungkin tengah sibuk mengurus laki laki yang bahkan tak bisa membelanya.

______

Dengan sedikit dorongan Rey menutup tubuh Mishel, melindunginya dari reruntuhan genting yang baru saja jatuh akibat kelalaian pekerja bangunan di kampus.

Sebenarnya lebih mudah jika rey memeluknya. Tapi dia tau itu, bahwa mishel membencinya, sehingga dia memutuskan itu menundukkan gadis itu dan melindungi dengan menutup kedua tangan dan kepalanya.

 Tapi dia tau itu, bahwa mishel membencinya, sehingga dia memutuskan itu menundukkan gadis itu dan melindungi dengan menutup kedua tangan dan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mishel kaget, begitu juga dengan mahasiswa yang berada di ruangan itu.

Aldi langsung menghampiri mishel "kamu nggak paapa?" Tanya aldi

Rey segera mundur, bahunya terasa sakit akibat terkena genting. Untungnya dia tak terluka karena menggunakan baju dan jaket, walau begitu tetap saja akan ada bekas memar yang harus dia tahan untuk beberapa hari.

Melihat mishel baik baik saja, rey pun pergi tanpa mengucapkan sepatah kata. Jika dia bertengkar dengan aldi dia hanya akan membuat dirinya menyedihkan di hadapan orang yang berada disana. Pastilah mishel akan lebih memilih laki laki itu tanpa pertimbangan sedikitpun.

______

Mishel POV

Setelah kejadian itu Bella sahabatnya langsung mengajak mishel ke kantin untuk sekedar menenangkan diri. Mungkin nyawanya bisa melayang, atau kepalanya yang bocor.

"Tapi kalo aku pikir pikir.. rey udah bantu kamu lo shel" gumam bella.

Mishel hanya diam, dia tau yang di katakan sahabatnya itu benar. Tapi apa lagi yang bisa dia lakukan.

"Eh pas tadi aku liat dia lagi ngelindunginmu.. sumpah dia keliatan keren banget shel" tambah bella.

Mendengar bella terus membicarakan  rey itu membuat mishel semakin kesal. "Udahlo bell.. kenapa kamu ngomongin rey mulu"

Bella hanya nyengir melihat mishel yang sedang kesal. Dia kembali mengeluh ketika melihat jam yang sudah semakin siang. Berfikir akan bertemu dengan rey di rumah sudah cukup membuatnya males untuk pulang.

Dari jauh aldi datang untuk mengantar mishel pulang sesuai janjinya.

Disepanjang jalan laki laki itu terus focus menyetir, tak ada pembicaraan yang sangat penting diantara keduanya hingga mereka sampai di depan rumah.

"Aku akan turun" ucap mishel

Aldi tersenyum dan mengecup kening mishel dengan perlahan "terimakasih sudah menyelamatkanku"

Nada bicaranya terlihat seperti korban yang baru saja di aniaya. Rey tau itu, betapa liciknya aldi. Dan dia juga benci ketika mishel dan aldi juga berani bermesraan di depan rumahnya.

Rey yang awalnya berniat untuk bersikap baikpun jadi urung.

Sehingga gadis itu harus langsung menghadapi rey yang sudah mematung menunggunya.

"Aku paling benci ketika kalian yang tak tau malu harus bermesraan di depan rumahku"

Mishel kaget, bagaimana mungkin rey mengetahuinya.

"Anggap saja tak tau"

Rey tersenyum sinis "kamu lupa? Disekeliling rumah ini penuh dengan CCTV?"

Itu bodohnya mishel, dia sering teledor dan memancing amarah sang suami.

"Kalo gitu lepas"

Nada angkuh yang di keluarkan mishel, rey benar benar membencinya. Saat gadis itu melewatinya tangan rey langsung mengehntikan langkahnya.

"Kamu tak merasa bersalah sedikitpun?" Tanya rey

"Untuk apa?"

"Kamu terus bermain main dengan perasaanku" dengan nada mulai menggertak.

Ini ciri has yang dimilikinya. Sikap lembut dan penyayang mungkin memang tak pantas.

"Siapa suruh kamu menyukaiku?"

Rey menatap tajam. Mishel berusaha menghindar dari tatapan penuh amarah itu.

Tanpa aba aba laki laki itu langsung menciumnya.

Setelah berhasil melepasnya mishel langsung menampar laki laki di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhasil melepasnya mishel langsung menampar laki laki di hadapannya.

Tapi lagi lagi rey menciumnya, dam untuk kedua kalinya tamparan keras kembali melayang. Jangankan pipi rey, tangan mishel saja sakit.

"Plak"

Lagi lagi rey menciumnya untuk ke 3 kalinya. Saat itu juga mishel tak sanggup melawan laki laki di hadapannya. Menampar keras juga menyakiti tangannya sendiri.

"Kamu tampar lagi.. aku akan menciummu lagi.." tatapan rey mulai dingin, sikapnya kembali dingin dan menakutkan

Air matapun mulai mengalir, mishel merasa jijik dengan bibirnya sendiri.

"Ini takdirmu.. kamu gak bisa ngelawan aku.. jadi berhenti buat aku mengasarimu"

Ucapan itu diikuti oleh lemparan vas bunga yang ada di samping ke duanya.

Siapakah yang bersalah? Mishel yang merasa kotor karena sentuhan rey? Atau salah rey yang mencintai gadis yang tidak mencintainya?.

Jangan lupa vote dan komennya


Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang