mungkin ini lebih baik

14K 510 6
                                    

Pagi hari tak seperti biasanya, makanan berjejer diatas meja dengan aroma menggoda. Yang aneh bukanlah cara penyajiannya. Akan tetapi jenis makanan yang berada disitu bukanlah makanan yang rey pesankan pada pembantunya. Dia langsung bergegas ke dapur untuk komplain.

Tapi kakinya terhenti ketika melihat mishel yang berada disana. Tanpa ada  satupun pelayan yang membantu.

Lantas dia bertanya tanya. Kemana perginya para pembantu di rumahnya. Rey langsung berniat mencari keluar rumah.

"Mau kemana? Mau obrak abrik rumah pembantu? Karena biarin aku masak?"

Rupanya gadis itu sudah lebih tau, tentang apa yang akan rey lakukan. Lantas rey mengurungkan niatnya dan langsung mengambil mangkok panas yang di pegang mishel.

"Jangan melakukan pekerjaan berat. Kamu bukan pembantu di rumah ini"

"Berhenti bersikap berlebihan.. aku sering melakukannya di rumah"

Saat duduk di meja makan rey baru sadar jika makanan yang berada disana. Adalah semua makanan yang dia sukai.

"Aku mencari tau.. mereka bilang ini makanan kesukaanmu. Tapi jangan salah faham.. ini sebagai rasa terimakasihku"

Walaupun begitu, pagi ini dia cukup senang. Seusai makan mereka langsung bersiap siap pergi kuliah. Seperti biasanya, mereka pergi bersama dari parkiran. Sebelum Aldi datang dan menjauhkan mishel darinya.

"Pagi sayang" ucap aldi sembari memeluk mishel.

Gadis itu nampak sedikit melawan karena merasa tidak nyaman dengan rey. Terutama dia takut memancing kembali emosi Rey.

Laki laki mana yang akan rela orang dicintainya dipeluk oleh laki laki lain tepat di hadapan matanya. Hati rey sakit tiap kali melihat adegan seperti itu. Tidaklah salah jika rey langsung menarik kasar lengan mishel dan merebutnya dari Aldi.

" Bisakah kau memintanya untuk berhenti memancing emosiku? Padahal kalian bisa melakukannya Di Belakangku.. atau kecemburuan dan kemarahanku membuat kalian bahagia"

Sesudan mengucapkan kata kata itu rey langsung pergi. Matanya menyiratkan kesedihan, bukan lagi amarah. Nadanya terdengar pasrah, kata katanya seperti memohon bukan lagi memaksa.

Tapi aldi tidak perduli dan malah mengumpat. Ini sisi yang paling di benci mishel dari sosok aldi.

___

Di sebuah restoran mewah, rey terlihat menunggu sembari melihat arah jam. Menunggu kedatangan chika yang seharusnya akan datang sekitar 1 menit lagi. Karena gadis itu sangat tepat waktu dalam pertemuan apapun.

Memang benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang benar. Waktu 2 tahun tak akan banyak merubah sikap, tingkah laku seseorang. Gadis itu melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar.

"Dah lama nunggu?" Sembari meletakkan tas di samping kursi

"5 menit lalu"

Setelah itu mereka membuka daftar menu, menyebutkan beberapa pesanan dan membiarkan pelayan mencatatnya.

"Gimana usahamu.. lancar?"

Rey mengangguk sambil memotong irisan daging dan memberikannya pada chika. Itu adalah hal umum yang sering rey lakukan saat bersama wanita itu.

"Kamu tinggal dimana? Aku gak pernah diajak main kesana?"

Rey yang focus pada irisan daging seketika berhenti. Dan menatap ke arah chika. "Chika.. apa bagas memberitahukan sesuatu padamu?"

"Sesuatu apa maksudmu?"

Nampaknya bagas belum memberitahu wanita itu. Jika rey sudah menikah dan tak sendiri lagi seperti dulu.

"Em.. aku.. aku sudah menikah"

Garpu yang awalnya berdiri seketika runtuh diatas piring putih itu. "Apa?"

"Aku fikir bagas sudah memberitahumu"

Air matanya menetes, chika mengalihkan tatapannya ke arah samping. "Kufikir kamu..." ucapannya terhenti "lupakan saja"

Chika mengambil tas yang dia bawa, lalu pergi dari tempat itu dengan ekspresi marah.

Rey berniat mengejarnya, tapi dia harus lebih dulu membayar tagihannya ke arah kasir. Dan ketika dia sudah keluar dari area restoran, gadis itu  sudah menghilang.

Tapi rey tau kemana dia harus mencari. Dirinya hanya perlu berjalan lurus, tanpa berbelok dan hanya mengikuti kemanapun arah jalan berlalu karena saat Gadis itu marah dia akan terus berjalan tanpa menoleh searah kakinya mampu untuk berjalan.

Tak sulit menemukannya hanya dengan sedikit berlari dia sudah bisa mendahului chika.

"Berhenti dulu.. kita harus bicara" rey berusaha menggapai tangan chika dengan perlahan.

"Kamu tau aku menyukaimu.. sejak dulu.. dan aku hanya pergi selama 2 tahun untuk menyelesaikan studiku.. apa itu terlalu lama?"

"Bukan begitu.. aku terus menunggumu datang hingga sekarang.. kamu sudah seperti keluarga bagiku" jawab rey

Tapi chika semakin kecewa mendengar ucapan laki laki di hadapannya.

Dia mengamuk dan menarik kemeja rey hingga terlepas.

Dia mengamuk dan menarik kemeja rey hingga terlepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tak bisakah kamu mencintaiku? apa kekuranganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Tak bisakah kamu mencintaiku? apa kekuranganku.. aku yang ada bersamamu saat tak ada seorang pun yang mau berada di sampingmu.."

"Aku tau.. karena itu kamu sudah seperti keluarga bagiku.."

" Siapa yang ingin menjadi adikmu?" Dengan nada tinggi.

Rey tidak bodoh. Dia tahu chika sudah menyukainya sejak lama. Tapi apa yang bisa dia lakukan, dia hanya menganggap chika sebagai adik yang harus dia jaga. Bukanlah perempuan yang ingin dia nikahi sebagai pasangan dalam hidupnya.

Because I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang